I'm back!
So, so, so, in love with Choi Seungchol. Tolong buat aku kembali pada biasku, Wen Junhui 😭😭😭
Happy reading!^^
~°~°~
Aku datang tepat waktu untuk makan siang. Minus mengganti pakaian ke yang lebih formal. Aku hanya sempat menyimpan permen kapasku dan sedikit merapikan rambut. Jadi, ketika duduk bersebelahan dengan Lizy aku meragukan statusku sebagai putri.
Lizy dan Xu benar soal "jangan membiarkan mereka berdua saja". Begitu memasuki ruang makan aku bisa merasakan ketegangan di antara Josh dan Scoups. Keduanya tak saling sapa, apalagi mengobrol. Kontak mata pun tidak. Mereka hanya diam, baru bicara ketika ada yang bertanya.
Aku tak bisa berhenti melirik ke arah Scoups. Tempat duduknya begitu strategis, disorot oleh sinar mentari dari jendela sehingga matanya tampak berbinar-binar. Sangat cantik ... bagaimana bisa aku mengabaikannya?
Scoups tiba-tiba menoleh padaku. Pandangan kami bertemu, tapi tak lantas membuatku ingin berpaling. Setelah kejadian di labirin, entah mengapa aku mendapat kepercayaan diri yang tinggi. Jadi, aku terang-terangan menatapnya.
"Jangan," ucapnya tanpa suara.
Aku menopang kepala dengan tangan dan menaikkan sebelah alis. Kubalas tanpa suara, "Apa?"
Scoups hanya melirik ke kanan dan ke kiri. Mengisyaratkan bahwa yang lain ada di sana dan tak seharusnya aku memperhatikan dia saja.
Ohh ... apa artinya ketika berdua saja aku boleh menatapnya sepuasku?
Pemikiran bodoh, tapi aku tak bisa mencegah jantungku meletup-letup hanya dengan memikirkannya. Aku memutuskan untuk kembali fokus pada makananku saja. Kebetulan makanan penutup kali ini kue cokelat yang amat kusukai.
"(Y/n)."
"Iya, Kak?"
Josh tersenyum tipis kemudian menyodorkan piring kuenya. "Kau kelihatannya suka sekali ini. Makanlah punyaku."
"Ehh? Yang benar?" tanyaku terkejut. Lalu, aku menyadari bahwa aku tak boleh bicara seperti itu pada seorang pangeran dalam keadaan formal. "Maksudku, apa Kakak bersungguh-sungguh?"
"Tentu," sahutnya. "Lagi pula aku tak begitu suka makanan manis. Kau boleh memakannya."
"Terima kasih!" sahutku riang. Dengan senang hati kuambil kuenya.
Lizy tertawa pelan. "Padahal tadi sudah makan manis terus loh."
"Berarti dia suka sekali, Kak," sahut Xu diikuti kekehan geli.
Aku memberi cengiran lebar sebelum akhirnya menyuap piring kedua kue cokelatku. Tanpa sengaja mataku menangkap wajah Scoups yang menatapku datar. Dahinya berkerut-kerut. Aku menjulurkan lidah ke arahnya dengan jahil kemudian kembali fokus pada kue cokelatku.
"(Y/n)!"
Selepas makan siang, aku berniat untuk beristirahat sejenak di kamar dan mengganti pakaian. Namun, Josh memanggilku tepat sebelum aku berbelok ke lorong menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Blood (Heir of The Throne) [Seventeen Imagine Series]
FantasyHighest rank - #49 on magic 200530, #264 on fantasi 200530 Araceli adalah nama suci yang hanya dimiliki oleh keturunan raja di Magic Land-sebuah tempat di mana sihir merupakan hal lumrah. Lima elemen utama; api, air, tanah, udara, dan kehidupan masi...