GUYS GUYS GUYS I'M BACK!!! 😭😭😭
APA KABAR SEMUANYA? KANGEN AKU GAK? AKU KANGEN SOALNYA 🥲
Maaf bikin sakit mata ini excited banget comeback setelah sekian bulan hanya ketemu ms word, mendeley, spss, buku, jurnal, wawancara, dll ☺️
Happy reading!^^
~°~°~
Celaka.
Hanya kata itu yang terbesit di benakku ketika gelapnya malam tiba-tiba terang benderang oleh cahaya merah dan putih. Lingkaran api yang berkobar tak dapat menghalangi pandanganku dari pertarungan yang pecah di depan sana.
Api yang melingkar di sekeliling itu tidak panas sama sekali. Namun tubuhku berkeringat dingin menyadari betapa buruknya situasi di depan.
Scoups berlari memutar dengan api menari-nari di tangannya. Api itu seolah dikendalikan oleh benaknya. Tanpa menggerakkan tangan, api membelah dan melemparkan diri ke arah Vernon secara bertubi-tubi. Vernon berputar di tempat. Alih-alih menghindar, ia melakukan serangan balik.
Tangan Vernon mengeluarkan cahaya putih. Ia mengulurkan kedua tangannya ke arah api-api yang mendekat. Kemudian aliran listrik mengelilingi cahaya itu dan tertembak bersamaan ke arah api.
Srek, boom!
Gesekan antara listrik dan api menimbulkan suara korsleting listrik yang berujung ledakan. Suaranya amat mengganggu hingga tanpa sadar aku berusaha melindungi telinga.
"Berani-beraninya kau melawan seorang Raja," ucap Scoups datar.
Vernon mendecih. "Aku akan melawan siapa pun yang mencoba menghalangiku menjalankan tugas."
"Kau masih mau berlindung di balik tugas penjaga atau kau mau mengakui tugasmu yang sesungguhnya?"
Scoups tiba-tiba menepuk tangannya di depan dada. Sontak api menyembur ke arah Vernon layaknya air yang memancar dari bendungan bocor.
Serangan mendadak itu membuat Vernon terkejut. Ia menggulingkan diri ke samping. Api sempat membakar ujung rambutnya.
"VERNON!!!" jeritku refleks. Aku hendak berlari melewati lingkaran api, tetapi dinding transparan menghantam tubuhku sehingga aku terdorong mundur. Aku sudah panik, namun dalam hitungan detik ia berhasil bangkit dan membalas serangan.
Vernon melemparkan petir dari tangannya secera terus-menerus. Ia berteleportasi ke beberapa tempat sambil terus menyerang untuk membuat Scoups bingung. Tetapi pria itu teramat peka. Ia bisa membaca gerakan Vernon dan berkelit sedemikian rupa sehingga tak satu pun serangan mengenai dirinya.
"Kau mengkhianatiku," ucap Scoups dengan napas terengah. Ia mulai berlari ke sana kemari untuk menghindar.
Vernon tertawa hambar. "Aku tidak memintamu memercayaiku sejak awal."
Scoups tak lagi menanggapi. Dari raut wajahnya aku bisa melihat dengan jelas betapa marahnya ia pada Vernon. Api pelindung yang tadi tak terasa panas kini mulai hangat. Membuatku bertanya-tanya, apakah pelindung ini terhubung dengan benaknya?
Aku menatap Scoups dengan panik. Sadar bahwa sebentar lagi kekuatannya mungkin tak terkendali karena diliputi amarah.
"SCOUPS! DENGARKAN AKU! BERHENTI SEKARANG JUGA!" teriakku panik. Aku berusaha memukul-mukul kaca transparan itu tanpa peduli dengan suhunya yang semakin panas.
Scoups tak lagi berbicara. Api tiba-tiba muncul di depan dadanya dan merambat mengelilingi tubuhnya. Ia meregangkan tangan. Kobaran api mengikuti geraknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Blood (Heir of The Throne) [Seventeen Imagine Series]
FantasyHighest rank - #49 on magic 200530, #264 on fantasi 200530 Araceli adalah nama suci yang hanya dimiliki oleh keturunan raja di Magic Land-sebuah tempat di mana sihir merupakan hal lumrah. Lima elemen utama; api, air, tanah, udara, dan kehidupan masi...