40

464 96 66
                                    

HAIIII AKU KEMBALI❤️

Ini panjang banget gak boong wkwkwk 3100+ semoga sedikit mengobati kangennya. Btw sepertinya chapter ini cukup ... 👀


Happy reading!^^



~°~°~



Kukira aku bisa sedikit bernapas dari kepelikan ini. Rupanya tidak ... aku kembali memimpikan hari di mana aku tenggelam. Kali ini semuanya berjalan dengan normal sebagaimana mestinya. Aku berperan sebagai sosok kecilku yang tenggelam. Tidak ada bedanya ... aku bermain dengan Jeonghan, ayah pergi membeli minum, Jeonghan naik ke permukaan, lalu aku tenggelam.

Aku terbangun dalam keadaan berkeringat. Meski mimpi itu 'normal' tetap saja mendebarkan karena itu adalah momen terburuk dalam hidupku dan awal mula malapetaka ini.

Aku mendudukkan diri di sisi ranjang dengan kedua tangan sebagai penopang. Tanpa sengaja mataku menangkap ponselku tergeletak di atas nakas. Seingatku benda itu kusembunyikan di tumpukkan pakaian--berjaga-jaga kalau ada yang menggeledah kamarku. Barangkali aku lupa sempat mengeluarkannya.

Aku meraih benda pipih itu dan membukanya. Baterai ponselku tersisa sepuluh persen lagi. Aku memeriksa banyak aplikasi tapi tidak ada yang berubah. Tidak ada notes tambahan ataupun pesan masuk. Tentu saja, bagaimana mau ada pesan yang masuk kalau sinyal pun tidak ada?

Padahal aku ingin menghubungi Jeonghan .... Aku perlu memastikan ia tidak terkena serangan jantung menyaksikan keanehan di Magic Land. Aku perlu meyakinkan diri bahwa Jeonghan tidak dikenali siapa pun ketika menyusup ke istana sehingga saat ini tak jadi buron. Dan aku perlu menanyakan Vernon apa yang tengah ia rencanakan saat ini.


Andai saja bunga ajaib pemberiannya saat itu masih kusimpan, aku pasti sudah menemukannya. Sayang bunga itu telah dipakai Scoups untuk mencariku waktu itu.



Aku membuka galeri ponselku dan melihat-lihat foto di sana. Tidak ada tambahan apa-apa, hanya ada foto-foto blur yang Jeonghan atau Vernon tinggalkan, foto-foto selfie, foto-foto makanan yang sering kuambil, juga foto-fotoku bersama Mingyu.

Apa kabar ya dia kira-kira? Aku mencampakkannya begitu saja. Kuharap dia sudah melupakanku dan memulai hal baru bersama gadis lain ....

Aku menghela napas pasrah kemudian menaruh ponsel di dalam laci dan beranjak ... bersiap memulai hari. Baru selesai mengganti pakaian, aku mendengar keributan dari luar. Penasaran, aku melangkah menuju jendela untuk melihat situasi.

"Ohh!"

Aku buru-buru mengambil ponsel dari laci, membuka kamera, dan mengarahkannya ke luar jendela. Ada seekor ceetah di halaman dan beberapa prajurit tampak mengawasinya. Ini kali pertamaku melihat ceetah secara langsung. Bahkan di Magic Land sekalipun hewan itu sangat langka. Jadi, aku berusaha mengabadikannya.

"Ayo pancing dia keluar istana! Dia bisa menyerang keluarga kerajaan!" seru seorang prajurit tepat ketika aku menekan tombol ambil gambar. Ceetah itu terkejut dan kabur dengan sangat cepat.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali kemudian melihat hasil jepretanku. Hasilnya blur karena ceetah itu bergerak terlalu cepat.

"Yah ... kenapa harus diusir?!" keluhku kesal.

Baiklah ... mungkin lain kali aku bisa bertemu ceetah lagi.

Aku menaruh kembali ponselku di laci kemudian berdandan dan memilih perhiasan yang akan dipakai. Setelahnya seperti biasa, aku menghadiri sarapan pagi yang sepi dan bekerja di ruangan tim.

Aku tidak bisa fokus dalam hal apa pun.

Saat sarapan aku menumpahkan kuah sup ke gaunku sehingga buru-buru meninggalkan ruangan dan berganti pakaian padahal masih lapar. Saat berjalan ke ruangan tim aku tidak memperhatikan langkahku dan tersandung di tangga--untung tidak ada yang melihat dan tidak ada luka. Di ruangan tim aku menumpahkan tinta ketika hendak menandatangani proposal. Beruntung tidak mengenai berkas apa pun.

Royal Blood (Heir of The Throne) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang