16. bergelut

730 152 50
                                    

Hari ini cuacanya panas banget coy, ditambah lagi teriakan-teriakan alay dari siswa-siswi yang tengah berada di sekeliling lapangan, lebih tepatnya di tribun penonton tempat baji saat ini mendudukan bokong nya. Baji pengen marah tapi takut dihujat orang selapangan, tapi kalo ga marah dia pusing denger suara cempreng mereka-mereka yang menyoraki tim basket kekasih hatinya.

"Ayooo drakennnn semangattt!!!"

"Eh ehh hati-hati dong kennn nanti kamu jatuhhh!!"

"Kazuuu ciaaakkkk ganteng bangetttt!!!"

"Hakkai ga kalah keren sihh"

"Drakennn kalo lo menang putusin aja siii bajiii nikahh ama gue ajaa!!!"

Jlederrr!!!

Baji sontak memelototkan bola matanya kala mendengar teriakan yang tak mengenakan jiwa dan raganya. Pemuda vampire itu mengalihkan atensi nya dari lapangan kearah tribun belakang nya guna mencari pelaku yang dengan enak nya nyuruh draken mutusin baji.

"Heh lo anjing! Jaga mulut lo ye?!! Enak aja nyuruh-nyuruh draken mutusin gue" ujar baji menatap gerombolan siswi dengan dua orang siswa berbadan gempal diantara mereka.

"Yee emang masalah? Lagian ngapain sih draken mau pacaran ama kecebong kaya lo? Manis kagak, keren kagak, ganteng kagak, kaya gembel iya!" Jawab salah satu diantara gerombolan itu.

Baji yang mendengar ocehan itupun mengepalkan tangannya, ia bahkan tak lagi peduli pada jalan nya pertandingan basket yang kian memanas, baji pengennnnnn banget nonjok tu anak tapi sayangnya dia cewek gais, kan ga level.

"Banyak bacot lo lonteh!!" Ujar baji yang membuat geram siswi tersebut.

Hingga dua orang siswa yang berbadan gempal tadi mendekat kearah baji dengan kedua tangan yang terkepal serta menarik salah satu sudut bibir nya.

"Apa lu?! Ayo gelut bangsat?!!" Tantang baji yang tau bahwa dirinya akan diajak baku hantam.

Bugh

"Woy anjing bilang-bilang dong kalo mau nonjok!" Omel baji seraya memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah segar.

"Cih cupu lo!" Ejek salah satu siswa tersebut.

Baji menampilkan senyum iblisnya, ia menggigit tali rambut yang baru saja diambil dari saku celana nya.

"Haha ini akan menyenangkan" Ucapnya seraya menyatukan helaian rambut hitam arang nya menjadi kuncir kuda.

Bugh

Bugh

Arkhhhh

Dengan sekali pukulan yang mengenai ulu hati baji mampu menubangkan kedua siswa tersebut, ia bahkan tak mendapatkan luka sedikitpun, hal itu membuat seluruh atensi semua orang yang berada di lapangan termasuk Draken sang kekasih teralih pada nya.

"Mau lagi?" Tanya baji dengan kaki yang ia gunakan untuk menekan kepala siswa tersebut dengan tanah.

Draken segera berlari menghampiri kucing hitam nya yang mungkin saja bisa membunuh anak orang itu.

"Aww atata saa-kiittt" teriak baji kala seseorang dengan tiba-tiba menarik telinga hingga rasanya pengen copot.

"Kucing nakal! Ayo ikut" ujar pelaku penarikan telinga tersebut.

"Saaaa-kiitttt kenn lepass duluu" rengek baji.

Sontak draken melepaskan tangannya dari telinga baji yang sudah semerah saus abc itu. Pemuda tinggi itu segera menarik pergelangan tangan baji untuk memberi hukuman pada kucing nakal ini. Namun baji menahan tangan nya, ia tak ingin bergerak dari tempat tersebut.

"Mau kemana?!" Tanya baji sewot.

"Ikut gak!" Tegas Draken seraya menatap tajam kekasihnya.

Baji sedikit takut pada draken yang menatapnya seakan ingin menelan nya hidup-hidup, namun pemuda vampire itu belum puas pada kedua mangsanya yang masih terkapar tadi, ia berencana membuat mereka semua tak bisa bicara sekalipun untuk meminta tolong.

"Enggak!! Gue masih mau ngasih pelajaran sama mereka semua!!" Ujar baji seraya menunjuk orang-orang yang membuat emosi nya naik.

"Bandel banget nih kunyuk" gumam draken.

Dengan sigap pemuda tinggi itu mengangkut tubuh baji dan menggendong nya seperti karung beras, tak peduli bahwa kekasihnya itu sudah mencak-mencak pengen turun dengan menggerakkan-gerakan kedua tangan dan kaki nya.

"Turunin gue kenn!!! Gue mau nonjok mereka lagi anjingg!!" Teriak baji yang tak di pedulikan oleh draken.

Nafas pemuda vampire tersebut naik turun untuk mengatur emosinya, matanya tertutup rampat dengan kedua tangan nya yang ia kepalkan.

"Me-mereka j-jahat kenn hiks-" gumam baji, sontak draken merubah posisi baji menjadi gendong ala koala. Hal itu tak luput dari perhatian siswa-siswi tak terkecuali pasangan baru kita, pasal nya mereka masih berada di koridor sekolah.

Baji menyembunyikan wajah nya didada bidang draken, dan mengalungkan kedua tangan nya pada leher pemuda tinggi itu.

"Taka-chan juga mau gitu? Ntar gue kasih yang lebih" ucap hakkai pada mitsuya kala mereka tak sengaja melihat draken dan baji saat akan pergi kekantin.

"Diem!" Ujar mitsuya menahan kegugupan nya.

Cup

"Manis" ucap hakkai setelah mengecup singkat bibir Mitsuya.

"Tadi baji kenapa?" Tanya mitsuya berusaha mengalihkan topik pembicaraan mereka, jujur suya malu banget borrr.

"Gatau juga, tiba-tiba aja gelut" jawab hakkai seraya menarik bahu mitsuya agar tak ada jarak diantara mereka.

Cup

"Bener-bener candu bibir taka-chan"







Bxb
DrakenXbaji
HakkaiXmitsuya
Vote, komen, and sukreb

Ada keluh kesah? Gausah bilang gue juga capek:v

not the bottomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang