Yang nunggu my tengil husband up absen dulu yuk!
Makasiih 200+ pembacanyaaa
Happy reading...Hari ini adalah hari kelulusan. Tanpa dirasa ternyata tiga tahun telah berlalu. Para siswa telah menaklukkan sulitnya matematika, rumitnya kimia dan ekonomi, serta puyengnya fisika dan geografi.
Nata sudah bersiap sedari pagi, kini ia berada di salon khusus make up. Sebenarnya bukan Nata yang mau, tapi Alya lah yang memaksanya untuk pergi ke sana. Padahal tadinya Nata menolak. Namun mendengar perkataan Alya, Nata jadi menurut. Ya meskipun terpaksa sih.
Kata Alya, "dengerin gue Nat, pede itu bagus. Tapi kalau terlalu pede itu nggak baik. Udah mending kita ke salon, jangan ngeyel kalau dibilangin. Nanti lihat yang lain pada cakep, lo insecure."
Dan jadilah Nata duduk cantik di kursi salon. Seorang MUA--bernama Tari--tengah menyapukan kuas kecil pada kelopak matanya, tentu setelah menimpa kelopak mata Nata dengan conceler.
Lantas apakah sudah selesai? Tidak, tentu saja tidak. Masih banyak serangkaian make up yang harus dilakukan. Belum lagi berganti pakaian. Tadinya Nata ingin memakai baju yang akan ia kenakan di acara kelulusan ini. Namun, ia tak mau kalau bajunya itu malah terkena bedak atau semacamnya.
Lihat, bahkan untuk dikatakan hampir selesai saja tidak. Nata jadi teringat Arga, apakah suaminya itu tidur lagi setelah subuh? Apakah suaminya itu sudah sarapan?
"Eh kenapa harus dipikirin. Arga kan udah gede, nanti juga makan sendiri." Nata langsung kembali membuang Arga jauh-jauh dari pikirannya
"Astaghfirullah lamanya. Ini pantat panas banget kelamaan duduk. Berdiri boleh nggak ya?" batin Nata. Sekarang ia mulai tersiksa. Awalnya memang 'sedikit' exited. Nata membuat beberapa selfie atau bahkan membuat story ig. Bahkan ia sempat mengobrol dengan Tari.
Nata mengurungkan niatnya untuk bertanya apa yang ada di dalam batinnya. Ya jelas saja tidak boleh, kalau ia berdiri maka Tari harus repot-repot menaiki kursi agar lebih mudah melihat keseluruhan wajah Nata.
"Saya minum dulu ya mbak, haus." Tari pamit untuk meninggalkan Nata sebentar. Nata merasa sangat lega, ia langsung berdiri dari duduknya.
Namun selang satu menit saja Tari sudah kembali berada di belakang Nata untuk melanjutkan riasannya. Namun kali ini sudah hampir selesai, tinggal memberikan sedikit contour.
"Nah sudah selesai, mau ditambahkan bulu mata palsu?" tanya Tari.
"Nggak usah deh Kak Tari, nanti pakai maskara gel aja. Aku sengaja bawa tadi," ujar Nata.
Nata tadi sempat menyangka bahwa MUA yang sedang meriasnya sangat muda. Tak mau menduga-duga, Nata menanyakan langsung pada Tari. Dan ternyata Tari ini mahasiswi semester satu. Ia memutuskan untuk bekerja di salon ini sebagai MUA, agar memiliki pekerjaan sampingan.
"Untuk rambutnya kamu tunggu di sini bentar, aku panggilin hair stylist nya." Nata mengangguk lalu berdiri setelah Tari menghilang dari pandangannya.
"Halo Alyaaa, gue udah kelar." Nata menyapa Alya, ia memutuskan untuk membuat video ig story lagi.
"Haiii," sapa Alya kalem. Jaim lah dikit kan di sosmed. Biasalah dunia tipu-tipu.
"Cakep lo Al kalau gini, kalem gitu. Biasanya kan riuh kayak orang masuk akun gosip," puji Alya sambil setengah mengejek.
"Dih, kalau gue pukul lo Nat. Kalau muji tuh yang ikhlas gitu," kesal Alya.
"Udah sana balik ke kursi lo, nanti hair stylist nya keburu dateng."
"Oke deh, say bye ke kamera." Alya menuruti saja perkataan Nata agar temannya itu segera menyingkir dari pandangannya. Nata kalau penyakit ngejekinnya kumat ngeselinnya melebih Gara.
Setelah melewati drama nyalon yang teramat drama, Nata dan Alya selesai. Bahkan mereka sudah berada di SMA Nusa Bhakti. Nata berjalan tepat di samping Arga, ia menggandeng mesra lengan Arga. Mereka terlihat sangat cocok, seperti pasangan pengantin. Ya emang udah jadi pengantin sih.
*yang baca kapan tuch??
Tak sedikit yang memusatkan pandangannya pada mereka. Bahkan ada pula yang menyerukan keduanya untuk berangkat ke pelaminan setelah acara kelulusan. Padahal kan udah:)
Apalagi waktu Arga memegang tangan Nata saat istrinya itu turun dari taksi. Semua yang melihat langsung nge-ship Arga sama Nata.
"Ditunggu undangan nikahnya bestie," goda Gara pada Arga. Gara pun sama, ia sudah berjalan di samping Alya. Tanpa bergandeng tangan tentunya.
"Orang udah, cuma nggak ngundang lo." Arga berkata secara gamblang membuat Nata langsung membulatkan matanya.
"Oohh," ujar Gara. Bisalah orang lemot, jaringannya dalam status E
Sementara Alya langsung menatap Nata seakan meminta penjelasan. Namun tentu saja, Nata tak langsung menjawab. Ia mengisyaratkan Alya untuk tetap diam.
Serangkaian acara pun dimulai. Semua orang sudah duduk di kursi tamu yang telah disediakan. Para orang tua bangga pada putra-putrinya yang lulus. Suasana begitu riuh ketika para siswa yang lulus dipanggil satu persatu dengan nilai yang memuaskan.
Setiap keluarga hadir di acara kelulusan ini. Termasuk keluarga Nata dan Arga. Dua pasangan paruh baya yang berbesan itu duduk bersebelahan. Sedari tadi Nita tak habis-habis memuji Nata. Mulai dari make up nya, kebaya yang Nata pakai, hingga nilai Nata yang sangat membanggakan.
Sementara itu, Anira juga memuji balik Arga. Menantunya itu terlihat sangat tampan dengan jas berwarna navy. Warna yang persis seperti kebaya yang Nata pakai.
~~~
Acara kelulusan secara resmi telah berakhir. Kini berganti dengan acara kelulusan ala "anak SMA." Apalagi kalau bukan corat-coret seragam putih abu-abu. Sebenarnya sekolah tidak terlalu setuju dengan acara ini. Namun, karena ada juga yang setuju jadilah acara corat-coret berlangsung di lapangan sekarang ini.
Sekolah pun sudah liburkan. Hanya ada beberapa guru dan tentunya satpam sekolah yang memang ditugaskan untuk menjaga keamanan dan ketentraman acara ini. Dengan begitu tidak akan ada konflik yang akan menyebabkan hal buruk terjadi.
Jika biasanya corat-coret menggunakan cat semprot, maka lain hal dengan acara corat-coret di SMA Nusa Bhakti ini. Mereka menggunakan cat akrilik yang memang aman jika mengenai kulit. Semua orang sangat bahagia dengan acara yang digelar.
Kecuali satu orang, entahlah siapa namanya. Nata sering berpapasan dengan cewek yang ia lihat tengah sedikit murung itu, namun Nata tak mengetahui namanya. Saat hendak menghampirinya, cewek tersebut sudah berjalan untuk pulang. Sementara Nata tak bisa mengikutinya, karena cewek tersebut menghilang dari pandangannya beberapa detik kemudian.
Tbc...
Hellooww, apa kabar? Gimana rapornya, aman nggak tuh? Kalau aku Alhamdulillah aman. Liburannya gimana, nyaman kah? Kangen crush nggak? Kalau aku sih iya, eh enggak kok enggak.
Semoga bumi kita lekas sembuh. Yang kena bencana semoga lekas pulih dan semoga corona ini cepat hilang. Aamiin-in sama-sama.
Menurut kalian gimana part kali ini? Dan kira-kira siapakah cewek tersebut? Silahkan tebak dikolom komentaaar. Seperti biasa jangan lupa vote dan krisarnya. Baybay see you next part!!!
Note: kalau kalian udah baca part ini tolong dengan sangat tebar komentar. Soalnya ini tuh udah aku up, cuman kayak nggak di up gitu.
Salam from: jodoh kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tengil Husband (Tamat)
RandomWARNING !! CERITA BUKAN UNTUK DIPLAGIAT!! Katanya cowok bad boy itu lebih oke dari pada cowok-cowok good boy. Tapi Nata, ia lebih menyukai cowok-cowok good boy yang lembut sama cewek. Sebenarnya bad boy juga masih oke sih, kalau dikasih bad boy yan...