Yang nunggu My Tengil Husband up wajib abseeenn!!! Btw, kalian gimana kabarnya??
Ini adalah hari dimana Nata dan Arga akan berpindah ke Jogja. Barang-barang akan diangkut ke kontrakan terlebih dahulu. Saat ini Nata sedang mengecek barang apa saja yang sudah dipacking.
"Alat masak udah, stok kebutuhan udah, baju udah, bantal udah, hiasan rumah sama foto ...." Nata tak menemukan barang yang disebutkan. Ia langsung berlari ke dalam rumah untuk mencari benda yang ia sebutkan.
"Kok masuk rumah lagi? Kita udah mau berangkat loh," ucap Arga.
Suami Nata itu terlihat tampan dengan menggunakan kaos hitam dan jaket berbahan jeans warna deep maroon. Namun, Nata tak sedikitpun memperhatikan suaminya itu. Arga memutuskan untuk mempersiapkan keberangkatan. Mulai dari mengecek mobil sampai isi tas yang ia bawa.
"Ini Nata lama banget dah," celetuk Arga.
"Mas ini barangnya langsung diantar sekarang?" tanya mas supir yang bertugas membawa barang-barang Arga dan Nata.
"Iya mas, sekarang aja nggak pa-pa kok. Alamatnya sudah tau kan mas?" tanya Arga.
"Iya sudah mas. Kalau begitu kami duluan," ucap mas supir lalu memasuki mobil pickup itu.
"Nata ketiduran apa gimana sih, lama banget dah." Arga tak sabar menunggu lagi, ia memutuskan masuk ke rumah mencari keberadaan Nata.
"Loh mobilnya udah berangkat?" tanya Nata kaget. Lalu ia mengacak rambut frustasi.
"Hei kamu kenapa sih?" tanya Arga.
"Hiasan rumah sama foto-foto kita nggak ada di sana," ucap Nata.
"Kan ada di bagasi mobil. Itu pickup nya udah nggak muat. Udah yuk berangkat," ucap Arga.
"Kenapa nggak bilang," ucap Nata dengan nada lemas.
~~~
Satu bulan setelah kepindahan Nata dan Arga di kontrakan, mereka mulai menjalani kehidupan sebagai maba. Mulai dari berbagai macam ospek, hingga mempersiapkan mental dan jiwa untuk memulai kuliah.
"Kamu nggak sarapan dulu?" tanya Arga pada Nata.
"Nggak deh aku buru-buru. Ada kelas pagi terus aku harus nyari buku di perpus buat referensi belajar di matkul itu," jawab Nata.
"Aku anterin," ucap Arga singkat.
Nata menoleh sekilas pada Arga. Ia tersenyum senang karena Arga selalu bersedia mengantarnya pagi-pagi buta. Bahkan kemarin, Nata berangkat pukul lima pagi. Dan dengan sigap, Arga pun mengantar Nata.
"Udah yuk!" ajak Arga.
Setelah Nata duduk pada kursi penumpang tepat di sebelahnya, Arga langsung melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata.
Tak butuh berpuluh-puluh menit, Arga sudah memberhentikan mobilnya tepat di depan fakultas kesehatan. Yap, Nata diterima di Fakultas Psikologi. Ia memutuskan untuk linjur dan mengambil jurusan yang ia impikan sejak kelas 2 SMA.
Sebelum masuk ke dalam, Nata mencium punggung tangan Arga. Lalu Arga mencium kening Nata dengan lembut. Namun, Nata tak langsung pergi begitu saja. Ia terdiam sejenak, kakinya bergerak-gerak gelisah.
"Kok nggak turun?" tanya Arga sambil mengerutkan keningnya.
Nata memandang Arga intens, sebelum akhirnya sebuah kecupan dari Nata mendarat tepat di pipi kanan Arga. Setelah melakukan hal tersebut, Nata langsung berlari keluar dari mobil. Arga hanya bisa tersenyum, ada sensasi geli dalam perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tengil Husband (Tamat)
RandomWARNING !! CERITA BUKAN UNTUK DIPLAGIAT!! Katanya cowok bad boy itu lebih oke dari pada cowok-cowok good boy. Tapi Nata, ia lebih menyukai cowok-cowok good boy yang lembut sama cewek. Sebenarnya bad boy juga masih oke sih, kalau dikasih bad boy yan...