19| +1

1.7K 107 0
                                    

Happy reading 💟

***

Pagi-pagi sekali Sakura sudah berada di rumah Haruno, rumah kedua orangtuanya, ia akan meminta izin untuk tugas kali ini dan akan mengatakan bahwa dirinya adalah seorang Anbu sekarang.

Sakura segera masuk kedalam rumahnya, ia melangkah menuju ruang tengah yang terdengar ada suara tawa dari ibunya.

"Ibu! Ayah!"

Kizashi dan Mebuki langsung mengarahkan pandangannya pada suara tersebut, mereka lalu melambaikan tangan pada Sakura dan menyuruhnya untuk bergabung.

"Duduk lah." Ujar Mebuki sambil menepuk-nepuk tempat di sampingnya.

Sakura mendekat lalu duduk di samping Mebuki.

"Ada apa? Tumben pagi-pagi kau kesini?" Tanya Kizashi.

"Aku akan menjalankan misi untuk mengawal Kakashi sensei dan Tsunade-sama. Sebagai Anbu."

Keadaan hening beberapa saat, Mebuki dan Kizashi saling bertatapan, antara terkejut dan bingung.

"Sakura, meskipun aku tidak terlalu berpengalaman di dunia Shinobi tapi aku juga tau apa itu Anbu. Kau sudah sangat berpengalaman di dunia Shinobi, lalu kenapa dengan Anbu?" Tanya Mebuki yang terdengar seperti menekankan suaranya agar lebih rendah.

"Aku tidak akan lama di Anbu, maaf."

Mebuki tersenyum, ia langsung meninggalkan Sakura dan Kizashi.

"Ayah.."

Kizashi menatap mata emerald nya, ia lalu tersenyum dan mengangguk. "Kenapa harus mengatakannya pada ibumu? Aku sudah tau kalau kau adalah Anbu dari pakaian mu." Sakura menunduk dengan wajah yang sedih.

"Semangat lah, hari ini kau akan mengawal hokage, tidak ada alasan untuk sedih atas kemasukan mu dalam Anbu, sekarang kau hanya perlu berjuang sampai selesai, apapun keputusan mu aku akan mendukung mu, Sakura."

"Baik!"

Sakura lalu tersenyum, "aku pergi sekarang, terimakasih ayah, dan.. tolong sampaikan maaf kepada ibu."

"Pergilah, aku akan menyampaikannya."

"Terimakasih."

***
Sakura dan 19 Anbu lainnya berkumpul, pengawalan kali ini akan lebih sulit karena menjaga 2 orang yang mungkin akan seenaknya saja, kalau membayangkan Tsunade, pasti.

"Tugas kita kali ini adalah mengawal Godaime-sama dan Rokudaime-sama, kita akan menuju ke Kumogakure, setelah di berikan perintah kita akan langsung berangkat."

"Baik!"

20 orang Anbu termasuk Sakura sedang berkumpul di gerbang Konoha, mereka semua memakai topeng Anbu, dan keadaan hening, tidak banyak percakapan diantara mereka.

Setiap Anbu memiliki kemampuan individu dan keterampilan khusus, usia, jenis kelamin, latar belakang, atau peringkat sebelumnya tidak dikenakan berat dalam keputusan ini.

Kebanyakan Anbu didominasi mengenakan semacam topeng untuk menyembunyikan identitas mereka. Anbu Konoha utamanya memakai topeng porselen bergaya hewan, dengan beberapa memilih untuk lebih memilih makhluk yang tampak mengancam. Sakura sendiri diberikan topeng yang berbentuk seperti wajah kucing dengan tanda segel byakugou di dahi topeng tersebut.

Beberapa saat kemudian datanglah Kakashi, Tsunade, Shizune, Shikamaru, Hinata, dan seorang gadis di balik Shikamaru, entah siapa itu.

"Kalian sudah menunggu ya?" Ujar Tsunade.

"Tidak, kami baru disini juga Godaime-sama." Balas seorang pemimpin di Anbu dalam perjalanan ini, ia juga sempat menjelaskan tugas mereka tadi.

"Baiklah ayo kita berangkat." Kakashi dan Tsunade berjalan di tengah-tengah Anbu dan jounin Konoha. 10 di barisan depan dan 10 di barisan belakang.

Sakura sendiri berada di barisan belakang bersama Hinata dan Shikamaru, kedua orang yang bisa jadi kombo untuk menangkap musuh.

Dan Sakura bertanya-tanya, siapa perempuan yang ikut dalam perjalanan mereka kali ini? Sepertinya ia bukan dari Konoha dan juga tidak terlihat seperti Shinobi manapun.

"Sakura ya?" Shikamaru memelankan jalannya sampai ia bisa menyamai langkah Sakura.

"Diam Shikamaru!"

"Eh? Mengejutkan sekali tentang dirimu yang masuk Anbu, berarti kau ninja elit ya?"

Sakura langsung memukul punggung Shikamaru, "diam kau!"

"Cih, kenapa juga kau mau? Mendokusai."

Kali ini Sakura memukul Shikamaru lebih kuat, sampai si rambut nanas itu meringis kesakitan. "Oi!"

"Huh! Oh ya, perempuan itu siapa? Dia kelihatannya lebih seksi dari si anak saudagar kaya waktu itu."

"Hmm? Entahlah, sepertinya dia ikut perjalanan kita kali ini karena tujuan yang sama." Balas Shikamaru.

"Betul juga, eh, Hinata sering satu misi dengan mu ya?"

"Iya, Hinata bisa melihat musuh dari arah manapun dengan byakugan, dan aku pasti bisa mengunci pergerakan musuh dengan jurus bayangan, dan kebetulan ada kau dan Tsunade-sama, kalian bisa langsung memukulnya dengan kekuatan mengerikan itu."

"Sudahlah jangan mengejek dan cepat maju, aku ingin terlihat seperti Anbu lain yang keren."

"Baiklah.."

Mereka kembali ke barisan masing-masing, Shikamaru kedepan dan Sakura tetap di belakang.

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan apapun dari para Anbu atau atau Shikamaru dan Hinata, melainkan hanya terdengar suara Kakashi yang menanggapi kata-kata yang terus perempuan disampingnya ucapakan.

Sampai sekitar 2 jam kemudian Tsunade memutuskan untuk menyuruh semuanya beristirahat di tempat yang cukup teduh.

Sakura dan Hinata berdiri di atas dahan untuk memastikan keadaan sekitar, memastikan ada musuh atau tidak, sedangkan di bawah Shikamaru dan Kakashi sedang membicarakan sesuatu dengan gulungan peta yang di pegang Shikamaru.

Dan yang paling menarik perhatian adalah Tsunade yang terlihat kesal dengan perempuan entah siapa namanya itu, yang pasti rambutnya berwarna hitam dan pakaiannya, ya, sudah di bicarakan.

"Sakura-chan?" Hinata memegang pundak Sakura, lalu Sakura menoleh padanya. "Kenapa kau tidak melepaskan topengnya?"

"Eh? Mana mungkin."

Hinata langsung menunduk. "Ahh.. maaf."

"Hinata, aku baik-baik saja, kenapa kau meminta maaf." Sakura mengelus punggung Hinata, ia sangat memaklumi sifat Hinata yang belum berubah. "Lebih baik kau istirahat, karena kekuatan mu sangat penting dalam misi ini."

"Iya, kau juga ya." Sakura mengangguk, ia dan Hinata lalu lompat ke bawah.

Sampai di bawah Sakura langsung di panggil teman-teman Anbu nya, mereka sedang mengobrol.

Lalu setelah sekitar setengah jam beristirahat mereka melanjutkan perjalanan, kali ini agak cepat, tapi masalahnya ada di perempuan berambut hitam yang bahkan tidak bisa melompat dari dahan pohon satu ke yang lainnya. Alhasil salah satu Anbu menggendongnya agar perjalanan mereka lebih cepat.

Shikamaru sampai mengatakan "Mendokusai" berulang kali saat melihat perempuan si rambut hitam itu, bahkan Hinata pun menunjukkan ekspresi agak kesalnya yang ditutupi dengan senyuman.

Baiklah, perjalanan kali ini memang merepotkan.

***
Finishing

the girl with black hair, is that you?

Tandai typo

Thanku sudah mampir<3

Stuck With U [KakaSaku] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang