17| Icha-icha!

1.7K 139 2
                                    

Happy reading 💟

***

Mata emerald nya menatap langit-langit kamar yang gelap, sesekali Sakura mendengus karena tidak bisa tidur malam ini. Beda dengan lelaki di sampingnya yang sudah tertidur pulas. Setelah ujian chunin selesai pekerjaan Kakashi semakin bertambah, dan pria itu kembali tidak beristirahat untuk beberapa hari.

Sedangkan Sakura tidak merasakan lelah atau kantuk, meskipun sebelumnya Sakura tidak meminum soda dan kopi ia tetap terjaga sampai se-larut ini.

Sakura memutar tubuhnya menghadap Kakashi, pergerakan kecilnya berhasil membangunkan pria itu, ya, Kakashi memang sangat peka dengan keadaan sekitarnya, bahkan ia merasakan sesuatu saat tertidur.

"Ada apa Sakura?" Kakashi menatap mata emerald di depannya yang belum terpejam.

"Aku tidak bisa tidur." Balas Sakura dengan nada yang terkesan manja.

Kakashi menghela nafas, ia menarik Sakura hingga kedalam pelukannya.

"Seharian ini kau sudah bekerja keras dengan baik, jadi kau berhak untuk istirahat. Pejamkan matamu." Tangannya mengelus punggung Sakura dengan gestur yang pelan.

Sakura tidak membalas, ia hanya mendengus dan memperdekat jaraknya dengan Kakashi.

Lalu beberapa saat kemudian Kakashi mendengar suara dengkuran halus dari perempuannya, dan di saat itu juga Kakashi tersenyum.

Bagi Kakashi kesepian adalah jalan yang mau tidak mau harus di jalani, mulai dari kehilangan sang ayah, sahabatnya yang satu persatu juga meninggalkannya, kemudian gurunya. Hm. Dulu Kakashi berpikir kenapa tidak dirinya saja yang pergi terlebih dahulu? Kenapa orang sepertinya yang tidak punya harapan dan tujuan malah hidup lebih lama, sedangkan mereka yang benar-benar menikmati dan menjalani hidup dengan sungguh-sungguh harus meninggal lebih dulu.

Penderitaan yang ia pikul dari dulu mulai menambah saat ia menjadi Anbu, dan semuanya hilang saat bertemu tiga remaja yang cerewet, nakal, dan selalu tidak akur. Hari-hari Kakashi diwarnai dengan keceriaan dari Naruto, Sakura, dan Sasuke. Sekarang Kakashi akan berdoa untuk kepanjangan umurnya agar lebih lama dengan mereka, terutama Sakura.

Anggap saja Kakashi adalah orang yang egois, bodoh, atau ungkapan kasar yang pantas untuknya. Namun ia juga tidak bisa bohong pada perasaannya tentang Sakura. Ya, Sakura, gadis yang selalu ia temui di mimpinya dengan membawa senyuman yang akan mengisi hari-harinya.

"Selamat tidur, Sakura."

***
Kakashi duduk di kursinya, ia sibuk membaca buku oranye yang tidak bisa di baca oleh semua kalangan itu, terkadang Kakashi menunjukkan ekspresi terkejut, atau bahkan wajahnya memerah saat benar-benar sendirian membaca bukunya itu.

Hingga perhatiannya tersita saat seseorang membuka pintunya dengan keras.

"AKU DULUAN!"

Ah, Kakashi terkadang bingung dengan semangat Naruto dan Sakura yang hampir-hampir mirip dengan Guy dan Lee.

"KAKASHI SENSEI! AKU DULUAN KAN?!" Tanya mereka bersamaan.

"Kalian sampai bersamaan." Kakashi menatap keduanya sebentar, lalu setelahnya ia kembali membaca buku oranye kesukaannya.

Lalu setelahnya Naruto dan Sakura mendengus bersamaan, saat Kakashi melihat apa yang mereka lakukan, jawabannya adalah saling tatap lalu menatap Kakashi dengan tajam.

"Dasar menyebalkan!" Ucap mereka bersamaan lagi, lalu keduanya pergi tanpa sepatah kata dan tanpa menutup pintunya.

"Oh, ayolah, aku hanya ingin membaca buku dengan tenang." Terpaksa Kakashi harus bangun dan menutup pintu.

Stuck With U [KakaSaku] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang