4/20

860 171 160
                                    

Thanks for a lot of comments!!!

Jani menatap Joanna yang sedang memasak mie instant

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jani menatap Joanna yang sedang memasak mie instant. Tentu saja ditemani oleh Jeffrey yang sedang merecoki dirinya. Entah alasan ingin membuat es sirup atau apa. Karena Jeffrey memang sudah kenyang dan Joanna hanya makan sedikit saja ketika makan malam. Jadi, tidak heran kalau di tengah malam dia kelaparan seperti sekarang.

"Jeffrey! Jangan ganggu Joanna, dia sudah lapar!"

Pekik Jani sembari merebahkan diri di atas sofa. Lalu menatap sajian Netflix di depannya.

Jeffrey enggan menghentikan aksinya yang saat ini sedang mengomentari mie buatan Joanna yang tampak tidak enak menurutnya.

"Mie seperti cacing begitu!"

"Ini bukan seperti cacing, tapi seperti penismu! Kecil!"

Jeffrey menyerengit tidak terima, lalu refleks memegang bagian depan celana.

Jani yang ikut mendengar mulai tertawa. Lalu berjalan mendekat dan memeluk Jeffrey dari belakang.

"Penghinaan! Penis Jeffrey sebesar lengan---"

"Tuh, dengar! Kamu suka, Sayang?"

Jeffrey beralih memeluk Jani dari depan, membuat Joanna kesal dan langsung menendang punggungnya. Hingga membuat Jeffrey dan Jani tertawa sembari pergi dari tempat Joanna memasak.

2. 10 AM

Dua jam setelah memasak, Joanna tidak kunjung bisa terlelap karena sejak tadi suara desahan Jeffrey dan Jani tidak kunjung berhenti terdengar. Membuat dirinya tidak bisa terlelap meskipun sudah benar-benar mengantuk sekarang.

Iya, apa lagi kalau bukan karena Jeffrey sengaja menyewa penginapan yang hanya memiliki satu kamar saja. Sehingga Joanna harus rela bersabar dan menunggu mereka selesai jika ingin ikut tidur di atas ranjang. Karena jika tidur di atas sofa, dia pasti akan semakin sakit besoknya. Sekarang saja tubuhnya masih panas meskipun sebenarnya dia tahan karena tidak ingin mengganggu acara liburan mereka.

Tok... Tok... Tok...

Pintu utama diketuk dari luar, membuat Joanna refleks bangun dari sofa dan memasuki kamar. Membuat Jeffrey dan Jani yang baru saja mencapai pelepasan langsung terlonjak terkejut sekarang.

"JOANNA!"

Pekik Jani tiba-tiba, saat ini dia sedang menutupi badan dengan selimut tebal. Sedangkan Jeffrey, dia tampak tersenyum singkat sembari memakai boxer dibalik selimut sekarang.

"D---di depan, ada yang mengetuk pintu brutal. Aku takut, kalian dengar? Ini jam dua malam, orang normal mana yang mau berkunjung di jam-jam sekarang?"

Jeffrey langsung menuruni ranjang, tentu saja dengan memakai boxer saja. Kemudian memakai celana bahan yang tergeletak di depan kaki Joanna.

Jani tampak ketakutan, dia langsung memakai bra dan pakaian dalamnya hingga membuat Joanna refleks memalingkan wajah. Lalu mengikuti Jeffrey yang masih bertelanjang dada berjalan menuju pintu utama.

JEALOUSLY INSIDE [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang