14/20

801 154 130
                                    


8. 39 AM

Hari ini hari minggu. Seperti biasa, Tommy dan selalu jogging di komplek perumhan. Sesekali juga melempari anjing tetangga dan membuatnya bersuara kencang sekarang. Hingga membuat si pemilik keluar rumah dan mengumpati mereka.

"Aku lelahhhh!!!"

Keluh Joanna pada Tommy, karena sejak beberapa menit terakhir mereka telah berlarian tanpa henti.

"Dasar lemah!"

Ejek Tommy, membuat Joanna yang kesal mulai melempar sisa kerikil untuk melempari anjing tadi pada kepala Tommy.

"AW----"

"Joanna?"

Joanna dan Tommy mulai menatap pada sumber suara. Pada Mark dan Haikal yang tampak sedang olahraga pagi seperti mereka.

"H---hai!"

"Ya Tuhan! Akhirnya kita bertemu, bagaimana kabarmu?"

Tanya Mark SKSD, membuat Joanna bingung sendiri. Karena dia dan Mark memang tidak terlalu dekat sejak dulu hingga saat ini.

"Aku baik. Bagaimana kabar kalian. Oh, iya. Perkenalkan, dia tunanganku."

Haikal dan Mark mematung di tempat, apalagi setelah Joanna merangkul laki-laki tampan yang agak sedikit tua dari mereka.

"Kita baik. Mark."

"Haikal."

"Tommy Siregar."

Mark dan Haikal kompak menutup mulut masing-masing. Terkejut dengan nama yang baru saja disebut saat ini. Tommy Siregar, siapa juga yang tidak kenal dia. Si mantan calon menteri pendidikan yang memiliki perusahaan perakitan terbesar di negara mereka.

Karena tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Mark dan Haikal mulai mengeluarkan ponsel. Kemudian meminta Joanna memfotokan mereka dengan Tommy yang sudah mereka apit saat ini.

11. 20 AM

Jeffrey sedang berkumpul bersama teman-temannya. Mereka tentu saja sangat menyambut hangat kedatangannya. Terlebih Mark dan Haikal yang baru saja menyebarkan berita duka bahwa Joanna telah bertunangan. Dengan orang yang tidak main-main menurut mereka. Tommy Siregar. Siapa juga yang tidak mengenal dia? Karena dia tidak hanya kaya dan tampan saja, namun sangat pintar juga. Tentu saja Jeffrey kalah telak karena perbedaan usia dan otak.

"Halah! Tidak perlu sok sedih begitu, kamu sudah ada Celine, kan? Aku percaya kamu pasti tidak akan masuk ke lubang yang sama. Apalagi Celine terlihat cukup dewasa, dia tiga tahun lebih tua darimu, kan? Itu bagus, Jeff. Karena dia bisa membimbingmu ke jalan yang benar."

Goda Yuta yang saat ini jengah ketika menatap wajah sok sedih Jeffrey ketika mendengar berita bahwa Joanna sudah memiliki tunangan. Padahal, Jeffrey sendiri sudah punya pacar di Amerika.

"Iya, aku memang sudah punya Celine. Tapi kalau aku sedih wajar, kan? Karena mau bagaimanapun juga Joanna pernah singgah di hatiku cukup lama meskipun tidak pernah berpacaran. Ya, sudah lah! Aku sudah move on sekarang! Ayo membahas hal lain saja!"

Bulan dan yang lain mulai mengangguk senang. Karena akhirnya Jeffrey bisa kembali ceria meskipun sempat menampilkan raut sedih sebelumnya.

"Kamu sudah dengar, Jeff? Kalau Jani meninggal tahun lalu?"

Tanya Johnny tiba-tiba, entah apa motifnya. Padahal, Jeffrey sudah mengatakan untuk ganti topik sekarang.

"John..."

Tegur Bulan mengingatkan.

"Oh---sorry."

Ucap Johnny segera, karena dia baru sadar jika pembahasan ini cukup sensistif bagi mereka.

JEALOUSLY INSIDE [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang