Pada jam makan siang, Jeffrey bergegas menunggu Joanna di gazebo depan gedung fakultas. Berniat modus pura-pura curhat padahal sebenarnya dia sendiri yang ingin melakukan pendekatan. Namun sayang, acaranya hari ini sepertinya akan tergagalkan. Karena dia tidak kunjung menemukan Joanna di kerumunan teman sekelasnya.
"Joanna masuk?"
"Masuk. Masih di dalam dia, sedang memeriksa absensi anak-anak."
Jeffrey mengangguk singkat, lalu menunggu Joanna yang tidak kunjung keluar dari kelas. Karena tidak sabar, Jeffrey akhirnya bergegas memasuki kelas. Dia melihat Joanna yang sedang duduk sendirian dan memainkan ponsel di sana.
"Kamu menunggu apa? Teman-temanmu sudah pulang semua!"
Joanna mendongak, menatap Jeffrey yang saat ini sedang memakai masker putih karena takut ketahuan Jani seperti biasa.
"Ada apa?"
"Aku mau cerita."
"Di chat 'kan bisa! Aku sibuk sekarang!"
Joanna langsung berdiri dari duduknya, lalu melenggang pergi setelah menutup aplikasi absensi di ponselnya.
"Aku ada salah?"
Tanya Jeffrey sembari terus berjalan mengikuti Joanna. Hingga membuatnya tidak sadar kalau sudah tiba di parkiran.
"Jani, tadi Jeffrey mencarimu. Mana kuncimu? Aku yang bawa pulang mobilmu."
Jani tersenyum kegirangan, lalu melempar kunci mobil pada Joanna yang saat ini tengah memasang wajah masam.
Tanpa menunggu banyak waktu terlewat, kini Joanna mulai memasuki mobil Jani. Meninggalkan Jeffrey dan si pemilik mobil dengan raut yang bertolak belakang. Jika Jani menampilkan wajah senang karena dijemput Jeffrey, lain dengan Jeffrey yang sedang memasang wajah kesal dibalik masker putih yang dipakai saat ini.
Sebelum benar-benar pulang, Joanna sengaja jalan-jalan sebentar. Selagi hari masih siang dan Jani sedang pacaran. Sehingga dia bisa memiliki waktu untuk bersenang-senang sebentar sebelum kembali ke rumah.