Usia Tommy sudah genap 29 tahun hari ini. Private party yang akan diadakan di dalam rumahnya sore nanti sudah 99% siap. Hanya tinggal menunggu tamu datang saja. Karena seluruh persiapan memang sudah berjalan sesuai rencana.
"Lama sekali! Kamu mau ke makam atau mau resepsi?"
Goda Tommy ketika menatap Joanna yang sibuk memasang tali sepatu yang sedang dipakai saat ini. Sedangkan Tommy sudah menatapnya jenaka sembari menumpukan salah satu tangan di meja marmer dekat lemari tempat sepatu mereka tersimpan rapi.
"Mana ada ke resepsi pakai sepatu bertali! Ayo! Om Romi sudah menunggu di depan!"
"Kenapa tidak bilang? Tahu begitu aku tidak menunggumu di dalam!"
Keluh Tommy sembari berjalan mendahului Joanna. Lalu tersenyum singkat katika mendengar derap kaki Joanna yang mengejarnya.
"Salahmu sendiri tidak tanya!"
8. 10 AM
"Om tinggal di Jakarta Barat. Kalau butuh apa-apa, atau butuh Om untuk jadi wali kamu menikah---jangan sungkan. Kamu sudah Om anggap sebagai anak sendiri. Jangan merasa tidak enak karena insiden Jani beberapa tahun terkahir. Ini bukan salahmu sama sekali. Ini salah Om dan Ariana yang tidak becus mengurus Jani."
"Terima kasih, Om."
Joanna memeluk Romi. Kemudian berpamitan pulang setelah mereka sama-sama mendatangi makam Jani.
"Dasar cengeng!"
Ejek Tommy sembari menyapukan tisu pada pipi Joanna. Karena saat ini mereka sudah berada di dalam mobil dan sedang dalam perjalanan menuju rumah.
Joanna tidak menjawab, tidak juga menolak usapan Tommy di pipinya. Dia hanya diam sembari mengingat masa-masa indah ketika hubungannya dan Jani masih baik-baik saja.
"Aku mau ke rumah Tante Ariana. Boleh?"
Tommy menarik tangannya, lalu menatap Joanna lekat-lekat.
"Mau apa? Om Romi sudah bilang kalau mantan istrinya belum berubah dan sama sekali tidak menyesali semuanya."
"Aku kangen Jani."
"Kita baru saja mendatangi makam Jani."
Joanna diam saja dan kedua matanya kembali berkaca.
"Oke, kita ke sana sekarang! Tapi, awas saja kalau kamu menangis lagi seperti pertama kali aku membawamu pulang!"
Joanna tersenyum senang. Lalu mengecup singkat pipi Tommy sebagai ucapan terima kasihnya.
Setibanya di rumah Ariana, Joanna tidak menemukan siapa-siapa di sana. Sepi, seperti tidak ada kehidupan. Karena Ariana memang hanya tinggal sendiri bersama dua asisten rumah tangga saja.