JEALOUSLY INSIDE [ END ]

6/20

Udah kangen cerita ini???

Jeffrey sedang sibuk menghubungi seseorang. Hingga mengabaikan Jani yang sejak tadi merengek ingin ditemani jalan-jalan di luar. Padahal, sepupunya sedang sakit sekarang. Bisa-bisanya Jani ingin meninggalkan Joanna sendirian.

"Sabar, aku mau menghubungi kenalanku sebentar."

Jani yang tampak kesal, kini mulai duduk di samping pacarnya guna melirik layar ponselnya.

"Dokter? Untuk siapa? Joanna? Jeffrey, dia hanya masuk angin biasa! Nanti juga sembuh setelah istirahat!"

"Dia muntah-muntah. Kasihan."

Jani yang semakin kesal langsung menyingkir dari tempat Jeffrey duduk, lalu berjalan menuju teman-temannya berkumpul.

"Tidak jadi keluar?"

Tanya Bulan tiba-tiba, karena sore tadi Jani sudah merencanakan kencan bersama pacarnya.

"Tidak jadi! Jeffrey sibuk mencari dokter untuk Joanna saat ini!"

"Jangan-jangan mereka pacaran diam-diam."

Haikal yang memang terkenal jail tentu saja langsung menggoda Jani. Mengatakan bahwa Jeffrey mungkin diam-diam menyukai Joanna selama ini.

Jani tentu saja semakin kesal. Lalu beranjak dari sana. Berniat jalan-jalan sendirian di tengah malam.

Sekitar setengah jam kemudian Jeffrey selesai berkutat dengan ponselnya. Lalu menengok Joanna yang saat ini sudah terlelap di dalam kamar. Setelah itu baru mencari keberadaan Jani si pacar.

"Tadi keluar, Jeff."

Ucap Johnny tiba-tiba, karena dia baru saja mengambil foto langit malam di depan penginapan mereka.

"Oke, thanks. Nanti akan ada dokter datang, tolong beri tahu kamar Joanna."

Johnny dan yang lain mengangguk singkat. Membuat Jeffrey langsung berlari kecil menuju tempat Jani berada.

6. 20 AM

Joanna baru saja terbangun. Namun dia tidak menemukan Jani di sampingnya. Justru Johnny yang ditemui sekarang. Dia baru saja keluar dari kamar mandi guna mencuci wajah karena baru terbangun juga.

"Jani di mana?"

"Tidak tahu. Sejak semalam dia dan Jeffrey belum kembali ke penginapan. Mungkin kembali ke penginapan pertama."

Joanna mengangguk singkat. Lalu bergags bangun dari ranjang. Membuat Johnny refleks menahan pundaknya.

"Mau apa?"

"Ke kamar mandi."

"Ya sudah, jangan mandi dulu. Kamu masih demam."

Joanna mengangguk singkat, lalu bergegas menuruni ranjang setelah tangan Johnny terlepas dari pundaknya.