enam belas

4.4K 173 2
                                    

Mau tanya, ini kenapa akun saya gk bisa buat liat story lain ya? Ada yg sama? Kok gk bisa di bukak si wak.

Tengyu gaes for vot nya, lopyu al..
Muach:*

*****

Beberapa saat arghi kembali ke ruangan arga, dengan beberapa bungkus makanan di tangannya.

"Arga, makan dulu yuk. Nanti minum obatnya." Ucap sasha

Arga di dudukkan, bersandar pada kasur rumah sakit. Dengan hanya memencet beberapa tombol, ranjang itu berubah menjadi sofa dengan meja. Memang ya, ruangan VVIP itu berbeda.

Arghi meletakkan beberapa makanan di meja, dan arga hanya kebagian jus dan juga bubur kepiting pesanannya. Sedangkan arghi dan sasha, memilih untuk makan nasi goreng. Itupun sasha yg minta, dan arghi hanya menuruti perkataan sasha saja.

Cih! Dasar bucin.

Mereka bertiga makan dengan tenang, tak seperti biasanya. Karna mungkin arga yg masih lemas, dan tak bertenaga. Arga makam dengan sasha yg menyuapi, arghi makan sendiri.

Padahalkan arghi ingin seperti di novel novel ataupun drama dram, saat sasha menyuapi arga. Dan dirinya juga sasha makan 1 piring dengan arghi yg memyuapi sasha. Sayang ya, dunia itu memang sangat bertolak belakang dengan haluan belaka.

Setelah makan arghi memilih untuk duduk di sofa, arga juga tak begitu rewel. Anak itu, saat sakit dirinya pebih memilih untuk tidur.

Sasha tetap setia menemanu arga, ruangan hening tak ada percakapan. Perempuan cantik itu masih menyalahkan dirinya sendiri, arghi yg melihat sasha dari duduknya hanya bisa berdiam diri. Lelaki itu masih canggung saat berdekatan dengan sasha.

2 hari, sudah 2 hari ini arga di rawat di rumah sakit. Kenan juga sering memeriksa arga, dan kini anak itu sudah kembali ke dunianya. Kembali menjadi anak yg sangat ceria, juga dewasa saat diperlukan.

Interaksi antara sasha dan kenan juga tak canggung seperti di awal, mungkin karna kenan memang tipekal org yg humble. Membuat mereka cepat untuk saling berkomunikasi, dan itu tidak baik untuk hati arghi.

Seperti hari ini, kenan kembali datang dengan senyuman di wajahnya.

"Pagi arga."

"Pagi om, om ganteng deh."

"Arga juga ganteng kok."

"Hihihihi, iya alga juga ganteng. Ayah aja yg jelek." Mata arghi melotot seakan ingin copot.

Kenan justru terkekeh, aslinya sih di hati sudah tertawa ngakak tapi ia tunda dulu saja.

"Dih apaan, kamu nih anaknya ayah. Bukan om kenan."

"Tapi om kenan lebih ganteng dali ayah, telus gimama dong?"

Memang dasarnya arga ingin menjahili ayahnya, atau justru di mata arga kenan lebih tampan. Tak ada yg mengerti pola pikir arga.

"Udahlah ar, anak kecil tuh gk bisa bohong." Ucap kenan seraya bertos ria dengan arga.

"Bodo amat."

Jadi ini ceritanya arghi ngambek, tapi kenapa arga justru tertawa terbahak bahak? Sasha masih sibuk dengan Perlengkapan arga.

"Arga hari ini udah boleh pulang."

"Yeayy, ayah nanti pulang ke mall ya."

"Dih apaan."

"Ayah kok gitu sama alga."

Bunda ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang