dua puluh lima |END|

6.4K 119 13
                                    

FINALLY!!!

SETELAH BERTAHUN TAHUN CERITA IKI END JUGA!!!

Maaf ya kawan yang udah nungguin dari lama baru end sekarang.

Makasih yang udah ngikutin cerita ini dari bertahun tahun lalu, akhirnya selesai juga.

Meskipun banyak banget alasan, mager salah satunya. Tapi cerita ini akhirnya end juga, gk nyangka bisa namatin 1 buku.

Berkat dukungan kalian semua, buku Bunda bisa tamat.

Maaf gaes gk sesuai ekspektasi.

I love you, semua

*****


Arghi memerintahkan semua pengawalnya untuk pergi bersamanya mencari keberadaan Sasha, dengan Kenan sebagai navigator.

Kenan ahli bidang IT, ini memudahkan Arghi untuk melacak di mana keberadaan Anggie.

"Akan ku hancurkan kau Anggie."

Anggie, bukan musuh dalam dunia bisnis. Wanita itu lebih terobsesi untuk menjadi nyonya danandyaksa, wanita yang sangat kejam.

Arghi sudah beberapa kali memergoki wanita sialan itu berbuat hal gila, bahkan dirinya juga pernah di buat tak sadarkan diri dengan obat perangsang. Namun, Arghi masih bisa menghindar.

"Kali ini kau terlalu jauh."

Jauh di dalam hutan, rintihan sayup terdengar. Sasha wanita yang tengah berbadan dua itu merintih kesakitan, tangannya sudah berlumur darah.

Banyak goresan yang di berikan wanita di depannya ini, bahkan ia mencoba untuk tidak panik. Agar bayinya tetap selamat.

"Dari mana Arghi mengambil jalang seperti mu? Sangat tidak berkelas."

Anggie wanita itu semakin mantap tak suka kepada Sasha, kala matanya tak sengaja melirik ke arah perut besar itu.

"Wow! Apa kau sedang mengandung? Anak siapa itu? Akh penasaran siapa ayah dari anak itu?"

Sasha tak sedikitpun terpengaruh, mulutnya hanya ia gunakan untuk merapal doa doa saja agar tuhan melindungi anaknya.

"Sialan! Apa kau bisu?!!! JAWAB PERTANYAANKU BITCH! JALANG! MURAHAN!!!"

Amarah Anggie tak terkendali, perempuan itu bahkan semakin menggila. Melemparkan barang barang yang ada di depannya, entah itu berhasil mengenai Sasha atau tidak. Yang pasti Sasha berusaha melindungi perutnya.

"Tuhan tolong bayiku, Arghi tolong aku, Arga maafkan bunda." Gumam Sasha, yang sering sekali keluar dari mulutnya.

Setelah seperkian menit Anggie menggila, wanita itu diam menatap Sasha dengan tajam.

"Kau tau? Jika aku tak bisa memiliki Arghi, maka kau pun juga begitu."

Anggie dengan gila mengangkat kursi yang ia temukan di pojok ruangan, berjalan pelan menuju Sasha yang sudah gemetar hebat.

"Apa kau takut? Jangan takut, jika kau takut kau akan melahirkan disini nyonya?" Ucap Anggie dengan senyuman lebar yang menyeramkan.

Wanita gila itu mengangkat kursinya tinggi tinggi, Sasha hanya bisa memejamkan matanya. Menahan semua rasa takut, dan rasa sakit yang tercipta. Perutnya tiba tiba saja terasa kram.

DOR!

Arghi datang tepat waktu, senapan yang ia pegang menembus tangan kiri Anggie.

"Menjauh dari istriku jalang!" Desis Arghi

Bunda ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang