tujuh belas

3.9K 158 4
                                    

Sudah hari ke dua sasha dan arga menginap di rumah arghi, dan kabar bahwa arghi menginapkan seorang wanita dan seorang anak terdengar ke telinga orang tua arghi.

Pagi hari arghi, sasha, dan arga memilih untuk jongging  mengitari komplek perumahan. Banyak tetangga yg menyapa mereka, kebanyakam dari mereka akan gemas dengan wajah milik arga.

Pulang dari jongging arghi di kejutkan dengan mobil BMW warna hitam yg sudah terparkir di rumahnya.

'sial! Kenapa bisa dateng sih?!'

Dengan perasaan yg campur aduk, arghi memasuki rumahnya.

Seorang penjaga menghampiri arghi.

"Tuan, ada tuan dan nyonya besar."

"Iya tau, kenapa bisa dateng sih?"

"Saya juga kurang tau tuan."

Meskipun jantungnya sudah seperti lomba marathon, tetapi tekadnya sudah bulat.

Sasha sebenarnya sedikit mencurigai arghi, karna raut wajah itu berubah mendadak saat melihat halaman rumahnya terparkir sebuah mobil hitam.

"Sha."

"Iya"

"Hehehehe, jangan kaget ya."

"Ha?'

Dengan menarik nafasnya dalam dalam, dan menghembuskannya dengan perlahan. Arghi mempersiapkan mentalnya, saat tangannya sudah memegang gagang pintu rumah.

Tiba tiba saja pintu itu terbuka, manampilkam sesosok wanita menyeramkan. Tentu saja sang amam tercinta, aishh siap siap saja telinga arghi akan berdarah nantinya.

"Heh! Masuk rumah aja pake segala ritual macam macam, udah sana masuk! Mandi, abis itu makan dulu."

"Iya ma."

Pandangan mama arghi jatuh pada sasha dan arga yg sedikit ketakutan.

"Aduh mantu mama, yuk masuk yuk. Sini sini cucu oma biar oma gendong."

"Nama kamu sasha kan? Mandj dulu ya, lalu makan bersama."

Sasha masih belum bisa mencerna perkataan mama arghi, tapi tetap saja dia menurut. Toh arga juga tak rewel di gemdongan mamanya arghi.

Semua sudah bersih, sasha sudah rapi begitu juga dengan arghi. Arga tadi di mandikan oleh mama arghi, debgan sedikit bujuk rayuan tentunya.

Di meja makan suasana ceria, saat arga kembali berceloteh dengan khasnya. Semua tertawa, tetapi tidak dengan sasha fan arghi. Keduanya sungguh sangat tegang, seperti mereka tertangkak basah karna berbuat yg tidak tidak saja.

Setelah makan, keluarga danandyaksa berkumpul dj ruang tengah. Dengan arga yg sibuk bermain di karpet lantai, dan orang dewasa yg tegang duduk di sofa.

"Jadi tanisha adirenne, kamu pasti kaget ya liat papa dateng ke sini."

Sasha hanya bisa tersenyum sopan saja.

"Papa sama mama dengar jika arghi membawa pulang seorang wanita dan anak yg menggemaskan, ternyata kamu dan arga."

"Papa gk nyangka, ternyata sekarang sudah menjadi opa. Dan papa juga kaget, ternyata anak papa bisa juga menghasilkan arga yg ganteng banget gitu."

Arghi hanya memandang papanya dengan malas.

Karna mama arghi sudah tak sabar, akhirnya ia menyela pembicaraan. "Jadi mama sama papa kesini cuman mau bilang, kalian harus nikah! 2 hari lagi, karna beritanya udah kesebar luas."

Bunda ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang