Chap 9

721 112 45
                                    


Heyyoo guys. Guw memutuskan up skrg aja mumpung udh siap takutnya nanti lupa okey.




Enjoy guys!



***

"Bukannya aku sudah mengirim mu uang yang kau minta?"

Mendengar itu Lesti masuk kedalam kamar Billar yang nampak tengah frustasi bicara ditelfon, Lesti yang tak mau mengganggu itu ia diam ditempat serta menunggu telfonnya selesai.

"Baiklah terserah, aku akan mengirim nya untuk mu, jadi jangan mengancam ku dengan mengambil anak-anak!" Billar mematikan sambungan telfonnya itu langsung membanting ponselnya diranjang.

"Ada apa?" Lesti mendekat, wajah yang tadinya tegang frustasi kini sedikit tenang ketika Lesti mendekat padanya.

"Sarah meminta uang pada ku"

"Lagi?" Billar mengangguk. Lesti tak habis pikir dengan wanita itu, memanfaatkan anak-anak demi apa yang diinginkannya tak memikirkan apa reaksi ketiga anaknya minus Danu jika tau sifat ibu nya.

Lesti tersenyum lalu menarik dan mendudukkannya diranjang.

"Jangan terlalu berpikir, lihat lah dahi mu terlihat sekali kerutannya... Kau sudah tua." ucap Lesti dengan mengusap dahi Billar menggunakan ibu jarinya beberapa kali.

"Anak-anakku sudah besar jadi wajar jika aku sudah tua." balas Billar dengan merangkul pinggang Lesti

"Setelah mereka lulus, aku akan pensiun dari kantor dan digantikan Satria disana"

"Aku tidak setuju"

"Kenapa?"

"Aku tidak mau Satria tua sebelum umurnya... Biarkan dia kuliah dulu"

"Kau terdengar menghinaku dengan kata tua itu!" ucap Billar yang terdengar kesal itu pun membuat Lesti tertawa dibuatnya.

"Aku bercanda tuan~" ucap Lesti lalu mengusap pipi Billar sekilas.

"Ayo turun, anak-anak sudah menunggu mungkin" Lesti turun dari duduknya itu lalu menarik Billar agar berdiri dan mereka pun berjalan berdampingan.

Bahagia Billar setelah bertemu dengan Lesti begitu pula dengan Lesti meski terhalang oleh anak yang masih tidak suka padanya itu.


.

.

.


Hari yang dinantikan sampai juga...

Itu lah yang mereka tunggu, dimana Lesti akan resmi menjadi istri seorang Rizky Billar dan ibu dari ketiga anaknya. Rasa gugup selalu menghampirinya, namun semua itu kalah dengan rasa bahagianya itu.

Menatap kaca, betapa manisnya dirinya itu yang sudah berpakaian lengkap. Senyumnya luntur ketika pintu kamar terbuka menampilkan calon anaknya, Azkia yang datang.

"Puas kau sekarang!"

Lesti menghela nafas dan berbalik menghadap anak itu.

"Puas dengan apa?"

"Puas kau akan mempermalukan ku dan kedua Kakak ku saat kau menjadi ibu kami... Sangat menjijikan!"

"Apa aku semenjijikan itu dimata mu?" tanya Lesti yang terlihat tertusuk dengan kata menjijikan itu.

"Ya! Karna kau tidak seperti Mommy...  Dan karna kau juga Daddy telah berubah!" teriak Azkia yang kini terlihat menangis frustasi didepannya.

"Jangan menangis, ku mohon... Duduk lah dan kita bicarakan ini baik-baik"

Thank you, MAMA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang