Chap 7

638 112 46
                                    

Ohhooo. Mikum~





Happy reading!


***

"DIAM! JANGAN IKUT CAMPUR URUSANKU DENGAN ANAKKU!"

bentak Sarah pada Lesti yang kini terdiam.

Lesti menatap Billar yang berdiri tak jauh dari Sarah itu tengah memijat dahinya pusing.

"Ini demi kebaikan mu Danu, kau harus mau sekolah diluar negeri!"

"Kebaikan ku atau kebaikan mu hm?"
Sarah terdiam mendengar ucapan Danu yang selalu bisa membungkam mulutnya dengan perkataan pedasnya itu.

"...Daddy kau lihat kan! Dia sok bijak didepan mu dengan mengatakan kebaikan ku... Mom dengar! Meskipun kau ibu kandung ku tapi aku tak pernah merasakan jika kau adalah Mommy ku-"

"Danu!" Danu menoleh kearah Lesti yang menggeleng samar sedangkan Danu pun mengangguk.

"Kakak! Kenapa kau patuh padanya? Mommy kita itu Mommy Sarah-"

"Itu Mommy mu Kia, kau tau! Kau dijadikan alasannya untuk mendapat uang Daddy setiap bulan, jika tidak dia mengacam akan membawa kita bertiga bersamanya!"

"Itu tidak benar! Mommy tidak seperti itu!" elak Azkia, sedangkan Satria yang sudah tak tahan itu pun menutup laptopnya dan berdiri dari duduknya mendekat arah Danu lalu menepuk pundaknya.

"Kau kadang menangis apa Mommy ada? Kau merindukan Mommy apa dia mengangkat telfonmu? Kau ingin bersamanya apa dia pernah berkata jika dia tidak sibuk? Dan dia datang disaat dia membutuhkan uang Daddy, sekarang kau lihat sendirikan apa kau masih menyangkal jika dia tidak seperti itu-"

Plakk!!!

Danu terdiam ketika Sarah menamparnya keras, darah mengalir lagi disudut bibirnya.

"Dasar anak tidak tau diuntung! Seharusnya aku tidak meminta dokter untuk menyelamatkan mu jika tau akan seperti ini!"

Danu masih terdiam dengan tangan yang mengepal, tanpa mereka sadari jika anak itu meneteskan air matanya.

Satria yang merasakan nafasnya sesak itu pun ia menoleh kearah Danu, memijat pundak adiknya itu berlalu mengelus punggung itu.

"Kau tau Mom! Aku sudah diam selama ini melihat perlakuan mu pada Danu, kau hanya melihat ku sebagai anak kebanggaan mu tapi tidak dengan adikku. Dia dengan mulut jujurnya sudah membuatmu membencinya, dan maka dari itu sebaiknya kau jangan menemui kami lagi...Ayo!" ajak Satria melangkah pergi kekamarnya meninggalkan Sarah dengan keterdiamannya.

Azkia yang menatap kepergian kedua kakaknya itu terdiam, ia baru kali ini melihat Danu yang terlihat sedih menundukkan kepalanya. Azkia berlalu mengikuti Satria dan Danu yang pergi kekamarnya itu meninggalkan ketiga orang dewasa disana.

"Kau puas sekarang?"

Setelah kepergian anak-anaknya Billar pun membuka suaranya, ia sengaja diam sedari tadi ingin mendengar apa yang ingin dikatakan Danu dan ia tak menyangka jika Sarah akan setega itu dengan anak kandungnya sendiri.

"Aku diam dan memberikan uang ku padamu dengan mencoba menyayangi anak-anak, tapi kenapa kau begitu pemilih dan apa maksudmu dengan seharusnya kau meminta dokter untuk tak menyelamatkan Danu waktu itu?!"

"YA! KARENA ANAK ITU TIDAK TAU SOPAN SANTU-"


Plakk!!

"ITU TERJADI KARNA KAU TIDAK MENDIDIKNYA DENGAN BENAR!" Sarah menatap tajam kearah Billar yang telah menamparnya itu.

Thank you, MAMA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang