Chap 14

765 107 35
                                    


Hehhehe.







Enjoy for reading~

***

Tok... Tok... Tok...

Billar turun dari ranjang setelah mendengar pintu kamar terketuk. Meraih handuk kecil lalu melilitkan nya dipinggang dan melangkah mendekat menuju pintu.
Pintu terbuka ternyata ada Danu yang datang, tumbenan sekali.

"Ada apa?" tanya Billar.

"Turun lah! Dibawah ada mantan istri Daddy datang mencari Azkia" ucap Danu berlalu pergi dari kamar Billar yang masih diam ditempatnya menatap kepergian putranya begitu saja sebelum ia menjawab.

Ia juga terdiam ketika Danu berkata 'mantan istri' bukan lah kata Mommy seperti Satria juga Azkia. Billar menghela nafas lalu menutup pintu kamarnya kembali disitu Lesti keluar dari kamar mandi.

"Ada apa? Siapa yang datang?" tanya Lesti dan Billar menggeleng.

"Tamu tak diundang saja! Kau tetap disini kita akan turun bersama nanti" ucap Billar mencium sekilas bibir Lesti lalu melangkah menuju kamar mandi.

"Ada yang disembunyikan?" gumam Lesti yang kini duduk disisi ranjang untuk menunggu suaminya selesai mandi.

15 menit kemudian Billar keluar dengan pakaian santainya itu, memberikan handuk yang menggantung dibahunya kepada Lesti lalu ia duduk dilantai tepat didepan Lesti.

Lesti yang paham itu pun langsung mengusakkan rambut Billar dengan handuk yang diberikan Billar padanya.

"Ayo turun, aku ingin memasak makan malam" ucap Lesti setelah mengeringkan rambut Billar.

"Kau yakin? Dibawah ada Sarah datang"

Lesti terdiam beberapa detik lalu menghela nafas. "Aku yakin, maka dari itu ayo turun" pinta Lesti dan Billar berdiri lalu melangkah mendahului Lesti keluar kamar.

Setelah turun dan benar saja disana ada Sarah yang sedang duduk santai ruang tamu.

"Urusan apa lagi kau datang kemari?" Sarah menoleh lalu berdiri dari duduknya.

"Aku meminta dipanggilkan Azkia tapi malah kalian yang datang, ck! Anak sialan itu"

"Tutup mulut mu! Pergi lah jika itu tak penting!!" usir Billar dengan nada datarnya, Lesti mendekat menyentuh bahu Billar.

"Tenang lah! Sarah duduk lah dulu kita bicarakan baik-baik" pinta Lesti sedangkan Sarah tersenyum remeh.

"Tebal sekali topeng mu hm! Pandai bersandiwara dan sok baik... Kau hanya membawa pengaruh buruk untuk ketiga anakku!"

"KAU-"

"Jangan Billar, biarkan saja.... Jika aku membawa pengaruh buruk pada anakmu lalu kenapa kau peduli?" tanya Lesti yang masih berusaha untuk tenang.

"Sopanlah jika bertamu!"

"Cih! Baru beberapa hari kau menjadi istri tapi sikap mu berkuasa sekali... Ku harap Azkia tidak akan terpengaruh oleh mu"

Billar mengepalkan tangannya, ingin sekali ia menampar wajah Sarah jika Lesri tidak terus-terusan menenangkannya.

"Tidak mengaca sama sekali" ketiga orang dewasa itu menoleh kearah Danu yang berjalan melewati orang tuanya itu.

Sarah yang merasa terhina itu pun hendak melangkah menyusul Danu namun dengan cepat Lesti mencekal tangan Sarah.

"Hina saja aku sepuas mu tapi tidak pada putraku!" ucap Lesti lembut namun penuh penekanan bahkan Lesti meremat lengan Sarah.

Thank you, MAMA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang