Chap 21

1.1K 157 81
                                    

Hey welcome back~

Sekarang nikmatilah uwu uwuan dari keluarga harmonis ini, sebelum menuju konflik2 kecil wkwkwk *spoiler.




Happy reading~


***

"Selamat pagi~" Lesti menyapa Danu yang baru datang memasuki dapur.

"Daddy dimana?" Lesti yang sedang menata makanan itu menoleh pada Danu yang melangkah kearahnya.

"Masih dikamar, dimana Kakak dan adikmu?" tanya Lesti dan Danu mengidikkan bahu tak tau.

"Mungkin sebentar lagi." jawab Danu lalu duduk dimeja makan memainkan ponselnya.

"Semalam tidurmu nyaman?" Danu mengalihkan tatapannya dari ponsel kearah Lesti yang sedang menata piring.

"Biasa saja."

"Biasa saja?" tanya Lesti heran dan Danu mengangguk.

"Sejak kecil aku sudah tidur disembarang tempat, mau tidur duduk atau terbaring sama saja." jelas Danu dan terdiam.

Lesti hendak ingin mengucapkan kata lagi namun Danu menyuruhnya diam dengan menaruh jari telunjuknya ke bibir. Paham dengan itu, Lesti mengangguk karena Billar juga kedua anaknya datang kedapur.

"Apa kita ketinggalan sesuatu?" tanya Satria yang kini duduk bersebelahan dengan adiknya.

"Danu tadi mencium pipi Mama.." canda Lesti membuat Danu menoleh kearahnya sedangkan Lesti hanya mengedipkan satu matanya.

Tak jauh dari itu tatapan menusuk dari sang kepala rumah itu membuat Danu risih.

"Jangan menyentuh milikku!" ucap Billar protes membuat Lesti terkikik geli.

"Dia milik kita juga bukan?! Daddy jangan rakus!" balas Danu yang seakan tak terganggu dengan tatapan mematikan yang dipancarkan sang ayah. Sedangkan Satria mengangguk setuju berbeda lain dengan Azkia yang hanya menampilkan senyum canggungnya.

"Sudah-sudah, aku milik kalian semua... Ayo sarapan." lerai Lesti yang ikut duduk setelah menyiapkan sarapan untuk Suaminya.

"Dengarkan itu, Dad!" Billar hanya menatap datar anaknya itu.

Lesti tak menghentikan senyumannya melihat wajah gondok suaminya pada Danu yang juga seakan menantangnya.

Lain itu Lesti tak sengaja menatap Azkia yang diam-diam tersenyum, ah manisnya putrinya itu namun sayang masih terlalu malu untuk mengungkapkannya.

.

.

.

Billar yang sedang berada dikantor tiba-tiba mendapat telfon dari Lesti, katanya perutnya sakit dan itu membuat Billar kelimpungan bergegas pulang kerumah mengingat hanya istrinya seorang disana. Ia terpaksa meninggalkan pekerjaannya dan menyerahkannya pada sekretarisnya.

Sesampainya dirumah Billar masuk kedalam langsung menuju keruang tengah dan disana Billar terdiam.

Kenapa tidak, yang di lihatnya sekarang jika Lesti sedang duduk disofa dengan santainya menonton tv ditemani cemilan juga segelas teh terletak dimeja.

Billar menghela nafas, lalu apa maksudnya tadi dengan perutnya sakit dan meraung raung ditelfon, Lesti menoleh dan tersenyum melihat Billar yang ternyata sudah sampai dirumah.

"Sayang sudah pulang, kemari lah.." panggil Lesti dengan mengayunkan tangan kanannya.

Billar mendekat, sebelum duduk ia mengangkat tubuh istrinya dan memindahkannya kepangkuannya lalu dirinya duduk.

Thank you, MAMA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang