00.02

789 106 13
                                    

Seumur hidupnya niki tidak akan pernah mengerti kenapa mama nya begitu membenci dirinya seolah tidak ada yang lebih diinginkan mama nya selain kepergian dirinya. Niki tidak bodoh untuk menyadari bahwa sang mama lebih menyukai kakaknya meskipun papa dan kakaknya selalu mengatakan bahwa mama juga sayang dengan niki.

Lalu kemudian berbagai alasan akan bermunculan dari mulut sang papa yang mengatakan

"Mungkin mama sedang lelah."

"Mungkin mama sedang tidak ingin di ganggu."

Dan "mungkin" yang lainnya yang belakangan baru niki sadari bahwa, itu hanya kebohongan.

Kebohongan orang dewasa untuk mengurangi rasa terluka dari hati anak kecil yang—

Apa niki boleh menyebutnya

"Tidak diinginkan?"

Padahal untuk apa berbohong, kalau hanya untuk menimbulkan sebuah harap yang niki tau tidak akan pernah tercapai.  Niki dulu berpikir mungkin ia nakal, makanya mama gak mau main sama niki.

Tapi ekspetasinya pun tidak terwujud kala ia sudah berusaha menjadi anak yang baik. Niki berusaha bersikap baik, juga meraih prestasi seperti kakaknya, niki juga berusaha bersikap manja—

Yang entah kenapa malah berakhir di pukul jika dirinya yang melakukan, sedangkan ketika jay yang melajukan, mama akan dengan senang hati memperlakukannya seperti bayi.

Mama tidak akan pernah tau dan mengerti bagaimana rasanya berada di posisi niki.

Bagaimana rasanya di katai anak yang tidak punya mama, padahal ia masih punya.

Bagaimana rumor yang tersebar diantara anak orang tua teman temannya yang menyebut bahwa ia adalah anak hasil 'kesalahan' yang bahkan saat itu niki tidak mengerti artinya apa.

Tidak sekali dua kali niki memohon untuk sekedar di antar mama ke sekolah, di masakan bekal, di jemput setelah pulang sekolah—

Sekali lagi mama mungkin tidak akan pernah mengerti bagaimana besarnya rasa ingin pamer ke anak anak lain bahwa ibunya tidak meninggal, bahwa spekulasi mereka yang tidak tidak mengenai ibunya tidak benar,

Niki ingin seluruh dunia tau bahwa mamanya adalah wanita yang paling cantik, dan tidak ada yang bisa menandingi.

Tapi sayang,

Dulu niki terlalu kecil untuk menyadari bahwa, ibunya mungkin memang tidak ingin mengakui keberadaannya di dunia ini.

***

Pagi itu niki terbangun lebih pagi dari yang lain, bahkan matahari belum terlihat tapi bocah itu sudah terbangun bahkan sudah bersiap ke kamar mandi untuk membersihkan diri. senyum tak kunjung luntur dari wajahnya kala mengingat hari ini adalah hari yang spesial.

Minggu lalu Ms. jasmine bilang bahwa pekan depan akan ada lomba memasak untuk memperingati hari ibu. Ms. Jasmine juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan lomba bersama ibu mereka untuk menguji siapa masakan yang paling enak. Saat di beri surat edaran pun Niki segera memberinya pada mama, dan yang mengejutkan adalah wanita itu menerimanya, meski tanpa senyuman.

tidak apa apa, yang penting mama sudah tau bahwa hari ini akan ada lomba memasak di taman kanak kanak.

Niki tersenyum senang sepanjang acara mandinya, membayangkan semua orang yang akan terpesona melihat betapa cantik mamanya, juga betapa enak masakannya. Niki juga akan membuktikan pada anak anak yang suka merundungnya bahwa mamanya lebih cantik dari pada ibu ibu mereka.

Berjalan dengan langkah berjinjit di sertai cipratan air yang akan terjatuh di setiap kaki kecil itu melangkah, menciptakan genangan air yang akan menyebabkan siapapun terpeleset jika tidak segera di lap. Tapi tampaknya bocah umur 4 tahun itu tidak peduli.

promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang