Padahal jason sudah sebisa mungkin menyembunyikan fakta tentang apa yang terjadi pada tuan muda nya hari ini, tapi sepertinya jason lupa bahwa iris dan james tentunya merupakan pihak pertama yang akan mengetahui segala peristiwa yang terjadi pada anak mereka di sekolah. Jelas, mereka adalah orang tua niki. dan guru guru itu pasti telah memberi tahu james iris terlebih dahulu sebelum mengabarkannya pada jason. ke khawatiran luar biasa seketika merambati hati jason, bukan apa apa, semenjak hari itu-
hari dimana iris mengatakan bahwa niki bukan anaknya, iris semakin terang terangan melakukan kekerasan terhadap niki, dan jason hanya takut mungkin saja niki tidak akan bisa lolos hari ini.
Di sepanjang perjalanan menuju rumah, niki hanya terdiam sesekali melamun sebelum akhirnya memilih untuk terlelap dan membiarkan mobil dalam keadaan hening. Diam diam jason melirik niki dengan tatapan sendu. Ia sadar betul kenyataan yang iris ungkapkan hari itu berdampak besar bagi niki, kedua netra tuan kecilnya itu tidak lagi tampak berbinar.
jason tidak dapat membayangkan bagaimana jika dirinya berada di posisi niki, mungkin ia tidak akan sekuat itu. Dulu, ketika iris memperlakukan niki dengan ketidak adilan yang begitu kentara, kedua netra milik niki masih menampakkan binar meski tampak redup. sejatinya, niki hanyalah seorang anak yang kelewat polos dan naif yang memiliki keyakinan bahwa suatu hari mama akan menyayangi niki.
Namun harapan itu segera diruntuhkan oleh kenyataan yang membuat kedua netra bening itu kini sempurna redup. senyumnya tidak lagi hidup.
Niki seperti jiwa yang mati dan terpaksa hidup pada raga yang utuh.
***
Sekitar pukul 8 malam satu persatu penghuni rumah mulai berdatangan. James dan Jay yang terlihat lelah setelah menjalani hari, Iris yang tampak senang meski raut lelah tidak dapat membohongi wajahnya. Sejauh ini semuanya tampak baik baik saja.
satu persatu keluarga kecil itu mulai berkumpul di meja makan. kecuali niki. anak itu sedari pulang sekolah memilih untuk mengurung diri. James sang kepala keluarga yang menyadari ketidakhadiran si bungsu pun lantas meminta maid untuk memanggil niki agar bergabung di meja makan.
James yang melihat kedatangan niki tersenyum hangat, netranya tidak lepas menatap tubuh mungil anak bungsunya yang berjalan dengan raut wajah murung.
"Adek hari ini gimana se-" bahkan belum sempat james menyelesaikan kalimatnya, iris sudah berjalan lebih dahulu menghampiri niki dengan langkah tergesa. Rasanya seperti adegan film dengan mode slowmotion. Niki dapat melihat gurat marah yang tertera pada wajah wanita yang menurutnya paling cantik di dunia. tangan kurusnya melayang, kejadiannya begitu cepat bahkan tidak memberi kesempatan bagi niki untuk menghindar.
PLAK!
tamparan keras itu adalah satu satu nya suara diantara keheningan di meja makan. niki tersungkur dengan sudut bibir yang sedikit robek. sedahsyat itu memang tampara iris.
"IRIS!" belum sempat james mencegah, Iris sudah kembali menyerbu niki dengan serangan membabi buta. wanita itu kembali memukul, menendang bahkan menampar niki berkali kali hingga si bungsu merintih kesakitan.
"ma.. sakit."
"Dasar malu maluin."
"Dasar anak haram gak berguna."
"Bisa nggak sih kamu sehari aja nggak bikin saya kesal?"
"Dasar anak gak tau diuntung! kerjaannya nyusahin aja!
kalimat kalimat itu terus bergaung dalam kepala niki, kepalanya mendadak terasa sakit. "CUKUP!" james berteriak, menarik paksa iris yang masih menatap niki dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
promise
Fanfiction"Jay, janji kan gak akan tinggalin iki?" yang di tanya justru tertawa, sambil melihat adiknya dan mengusap kepala tersebut dengan penuh sayang. "emangnya Jay mau kemana iki?" yang lebih kemudian segera memeluk yang lebih besar, "Iki sayang banget sa...