Gua emang Bajingan - 17

3K 151 8
                                    

"Kayaknya Gua harus pulang Ray, Gua dicariin Adek" -Bobi
"Mau gua anterin?" -Ray
"Gak usah Ray rumah gua deket lewat situ" -Bobi
"Serius? Hati hati ya." -Ray
"iyaa" -Bobi

Lalu Kaki Bobi sedikit menjijit menyetarakan Tinggi dengan Ray dan mencium pipi Ray.

"WHAT GUA KAGET" -Ray
"Eheheh" -Bobi

"Gua kayak lagi di mimpi" -Ray
"Kita harap engga ya." -Bobi
"Maksudnya?" -Ray

"AHAHA BERCANDA ANJIR cuma bercanda kok ray" -Bobi
"Dasar. Yaudah hati hati ya." -Ray

"Kita semua sayang sama lo" -Bobi
"Kita semua? siapa?" -Ray
"Ya Gua, Wildan, Naufal sama Reza lah" -Bobi
"Kalian sayang sama gua?" -Ray
"Iyaaaa Tetep jaga diri yaa" -Bobi
"Gay?" -Ray
"Ck. Gagitu. Serius dikit dong" -Bobi

"Ahahahahaha Gue sayang kalian juga kok" -Ray
"Yaudah Gua mau balik dulu" -Bobi
"Serius Gamau dianterin?" -Ray

"Ah"

"Hah lo kenapa?" -Ray
"Engga, belakang gua masih sakit" -Bobi
"Serius? Gue anterin ya" -Ray
"Ga usah percuma" -Bobi
"Hah?" -Ray
"Itu rumah gua lewat situ langsung nyampe kok" -Bobi

Lalu Bobi langsung berlari menuju jalan pintas kerumahnya.

"EH TUNGGU. Ah dasar." -Ray

"KALO ADA APA APA TELPON GUA" -Ray

"Aneh. Kenapa sih." -Ray

....

Lalu Ray pulang sambil kebingungan dan perasaan yang campur aduk..

Sesampainya Pulang kerumah..

"Ray udah pulang?" -Matthew
"Hah.. Loh?.. Matthew?" -Ray
"Ray kenapa? kok lama banget" -Matthew
"Tadi Anterin bobi sih" -Ray
"Dia udah gak marah lagi?" -Matthew
"Iya udah engga kok" -Ray

17.34

Setelah itu Ray pergi ke kamar untuk Beristirahat.

Lalu Ray terkejut karena Matthew mendadak memeluknya dari belakang.

"Kenapa?" -Ray
"Gasabar ketemu ray" -Matthew
"Ini udah ketemuuu" -Ray
"Kangennn Ray kemana aja? Udah 2 hari." -Matthew

"Nahloh. Mampus." Ucap Ray dalam hati sambil bingung dan panik mau menjawab apa.

Lalu Ray berbalik badan menghadap Matthew.

Melihat Matthew sudah menangis sampai membasahi jas sekolahnya.

"Ray"

"Jangan tinggalin gua"

Ray sontak langsung Mendekat dan memeluk Matthew dan juga kaget melihat ekspresi Matthew

"... Matthew" -Ray

"what.." -Ray

"Nooo matthew noo jangan nangis" -Ray

Matthew Langsung mengambil jari tangan Ray dan menaruhnya ke mulut Matthew.

Matthew mulai mengemut jari Ray perlahan sambil menangis.

"Matthew jangan!" -Ray

"Kenapa.." -Matthew

"Ini bakal.." -Ray yang pipinya mulai memerah

"Agh sial Gua semaleman udah tidur sama bobi.. Kenapa gua harus diginiin sih lagi sih. Emang gua bajingan banget." -Ray dalam hati

"Ray.." -Matthew

"Kenapa" -Ray

"Lu brengsek. Bajingan. Cowo Gaguna. Modal Tampang sama pinter, Otak lo gaada. Gua kadang suka kasian sama lu. soalnya lo...

Tertipu." - Matthew

"Tertipu?" -Ray

Lalu Ray merasa perasaan nya kosong, hampa dan tidak tau harus merespon bagaimana hingga dia tersadar..

"Ray?" -Matthew

"Kok gajawab?" -Matthew

"TERTIPU APA?" -Ray

"Apa? Tertipu apa?" -Matthew

"Tadi lo bilang- Ah udah. Gua capek." -Ray

Lalu Ray menoleh ke arah Matthew dan melihat Matthew yang matanya sudah berkaca kaca ingin menangis.

"Oh- maaf ya gua jadi bentak lo gini, pikiran gua lagi gaenak, I love uuuuuuuuu" -Ray

"AAAA RAY MAH." -Matthew

"Apasih. Seksi banget." -Ray sambil meraba perlahan paha Matthew

"AH DASAR CABUL" -Matthew

"EHEHEHEHEH" -Ray

Semua Berjalan normal, Tetapi Ray sangat yakin tidak akan semudah itu untuk menjalankan hidup dengan perasaan tenang seperti biasa.

Ray & Matthew Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang