"TAPI ITU BAJU MAHAL RAAAYY" -Matthew
"MALESIN MAU NANGIS" -Matthew
Matthew lalu menutupi tubuhnya dengan selimut
"Kenapa?" -Ray
"MAU NANGIS" -Matthew
"Hm.. diewein sampe nangis mau ga?" -Ray
"IH APAAN COBA?! RAY GILA." Matthew kembali menutupi seluruh tubuh dengan selimut tebal lalu berguling-guling di atas kasur ray, lucu, seperti kepompong
"Ray?" tanya Matthew yang masih berada di selimut.
"Hm?" -Ray
Matthew buru-buru keluar dari selimutnya dan menarik tangan ray
"Mau pangku" -Matthew
Ray lalu memegang pinggul matthew dan mengarahkannya ke pangkuannya
"enaaaaaaakk" -Matthew
"Enak apa?" Ucap ray sambil mengusap kedua tangan ke paha Matthew
"RAY!!!" -Matthew
"pake sabun apa sih? Lembut banget pahanya." -Ray
“Rayyyyyy ih nakal banget.” -Matthew
Ray memang nakal dan berbahaya. Pasalnya, tangan lelaki itu sekarang sudah berada di pantat Matthew.
Ray meremas kedua bongkahan semok milik Matthew, pantat itu juga dipukul; membuat Matthew kesal.
"ISH. DIEM GA BISA DIEM GASIH?" -Matthew
"Sorry" -Ray
"KOK?!?*?*" -Matthew
"Kenapa?" -Ray
"KOK LANGSUNG BERHENTI?!" -Matthew
"KAMU GAPEKA AMAT" -Matthew
"Ya terus mau nya gimana?" -Ray
"Remes.." Ucap Matthew dengan suara pelan
"Remes?" -Ray
"Heem" Ucap Matthew sambil menganggukan kepala nya
"Sampe aku nangis..." -Matthew
Lagian, Matthew juga memang ingin menangis. Entah mengapa menangis karena kesedihan atau keenakan.
Ray mendorong Matthew ke sisi pojok kasurnya, dan membuka selangkangannya
"RAY!" -Matthew
"PELAN PELAN AKU TAKUT" -Matthew
"Tunggu" -Ray
"Ada apa.." -Matthew
"Aku mau mastiin pintu nya ketutup" -Ray
Ray lalu menutup dan mengunci pintunya dan memasangkan sebuah benda di pintunya
"Itu apa?" -Matthew
"Pengedap suara" -Ray
"RAYY MAKSUDNYA?!" -Matthew
"RAY?!?!???" -Matthew
"AKU TAKUT" -Matthew
"Ehhh..... Ray..." -Matthew
Ray lalu menghampiri Matthew dan melingkarkan lengannya di pinggangnya dan menempelkan wajahnya ke leher Matthew.
Napasnya yang hangat menggelitik telinga Matthew membuat wajahnya memanas.
Ray menariknya mendekat sehingga pinggul mereka menyatu. Matthew sedikit tersentak saat merasakan tonjolan keras di celana Ray.
Ray menatap ke celana Ray sambil menggigit bibir bawahnya sedikit, tidak yakin apa yang harus dilakukan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ray & Matthew
Romance𝗞𝗶𝘀𝗮𝗵 𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 𝗔𝗹𝗲𝘅𝗮𝗻𝗱𝗲𝗿 𝗥𝗮𝘆 & 𝗔𝗹𝗲𝘅𝗮𝗻𝗱𝗲𝗿 𝗠𝗮𝘁𝘁𝗵𝗲𝘄 _______________________________________ "𝗪𝗵𝗮𝗵𝗮𝗵 𝗻𝗮𝗺𝗮 𝗱𝗲𝗽𝗮𝗻 𝗹𝘂 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗻𝗶𝗵. 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵" "𝗚𝗮𝗸 𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗺𝘂𝗻�...