"Matthew... Gua mau pergi dulu" -Ray
"Ada apa ray?!" -Matthew
"INI PENTING, i'll text u later." -Ray
"Okaaaay!!! HATI HATI!!" -Matthew
"IYAAA" -Ray
Sepanjang Ray di jalan, Ray terus kebingungan. Apa penyebabnya Boby meninggal? Kenapa baru sekarang diberi tau? Kenapa Boby tiba tiba menghilang juga? atau ini hanya Bercanda?
"APAANSIH?" -Ray
Ray sedikit kebingungan. Antara memilih pergi kesana atau tidak. Tetapi rasa ingin tahu manusia lebih tinggi.
Ya.. Lagi lagi.. terkadang menjadi orang yang tidak pedulian dan tidak ingin tahu itu lebih baik.
Dipemakaman juga ada Zabrina dan Xaviera.
Mereka tampak pucat, hanya diam saja.
Apa yang terjadi ya?
Ray duduk disebrang.
Wildan, Naufal, Reza yang disebrang Ray hanya terdiam menatap ray dengan tatapan aneh. (?)
"Bisanya cuma ngerusakin anak orang. dasar homo. Gay."
"Harusnya saya emang gak ngasih Boby untuk temenan sama kamu, Bajingan"
"Liat hasil perilaku lo. Rusak anak gua."
"GARA GARA LO! ANAK GUE JADI HOMO! GUE HARUSNYA PUNYA CUCU! PUNYA KETURUNAN! BUKAN PUNYA ANAK HOMO KAYAK GINI!"
"Oh. itu orangtuanya." Ucap Ray dalam Hati
*SLAAAPP
Gamparan yang diberi oleh orangtua Boby..
Ray tidak menghindar, Ray hanya pasrah. tetapi..
"huh?" -Ray
Matthew berdiri di depan Ray yang melindungi ray dari gamparan keras yang diberikan oleh Orang tuanya Boby.
"MATTHEW!" -Ray
"Ray.." -Matthew
"Kamu bohong?" -Matthew
"Matthew.." -Ray
"Harusnya kamu gausah boong sama aku" -Matthew
"Aku juga tau kamu gabakal suka sama aku" -Matthew
"Aku kan.. cuma pelampiasan." -Matthew
"Kamu selama ini suka sama Boby kan" -Matthew
"Karna orangtuanya kamu jadi terbatas sama boby" -Matthew
"Aku. Cuma partner sex kamu doang" -Matthew
Tibatiba.. Sekeliling Ray berubah menjadi mayat.
Tempat penguburan yang indah, Berubah menjadi tempat tidak layak yang penuh bau bangkai dan bercak darah.
Wildan, Mukanya berubah hancur tak karuan.
Naufal, dengan luka dibagian kaki dan tangan.
"Liat ray." -Matthew
"Ini ga nyata." -Matthew
"Apa maksudnya?!" -Ray
"Kamu ga ingat?" -Matthew
"Kalian aneh." -Ray
Mayat wildan yang sudah hancur mukanya tiba tiba saja berdiri.
"Ray" -Wildan
"Wildan..." -Ray
"Ini tempat bukan tempat kamu" -Wildan
"Kamu harus hidup lagi" -Wildan
"Kita seneng banget bisa ketemu kamu lagi." -Wildan
"Ini cuma rekayasa otak kamu" -Wildan
"Kamu ga salah apa apa kok" -Wildan
Ray berlari meninggalkan tempat itu sangat kencang, Tidak memperdulikan apapun disekitarnya, Terus berlari sampai dia kehabisan nafas, Bahkan tidak perduli jika ia tertabrak atau jatuh pun.
Sampai..
*BRAK
Ray tertabrak mobil yang melaju kencang dari arah timur.
Mendengar bunyi ambulans dimana mana, Tetapi itu membuat ray sangat kesepian.
Apa benar? ini hanya rekayasa?
Selama ini..
Bunyi ambulans, Darah berceceran dijalanan.
Hmmmmmmmmm...
Deja Vu??
KAMU SEDANG MEMBACA
Ray & Matthew
Romance𝗞𝗶𝘀𝗮𝗵 𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 𝗔𝗹𝗲𝘅𝗮𝗻𝗱𝗲𝗿 𝗥𝗮𝘆 & 𝗔𝗹𝗲𝘅𝗮𝗻𝗱𝗲𝗿 𝗠𝗮𝘁𝘁𝗵𝗲𝘄 _______________________________________ "𝗪𝗵𝗮𝗵𝗮𝗵 𝗻𝗮𝗺𝗮 𝗱𝗲𝗽𝗮𝗻 𝗹𝘂 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗻𝗶𝗵. 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵" "𝗚𝗮𝗸 𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗺𝘂𝗻�...