[14] invitation and guide book

10 1 4
                                    

chapter fourteen has already been uploaded!
hope u enjoy n like it:)

"Ini surat Undangan sama Guide Book" Ujar Talihta sembari menyerahkan sebuah Amplop Putih berisi Undangan dan Buku berukuran sedang yang tidak begitu besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini surat Undangan sama Guide Book" Ujar Talihta sembari menyerahkan sebuah Amplop Putih berisi Undangan dan Buku berukuran sedang yang tidak begitu besar

Memang untuk Lomba Orasi Ilmiah yang akan diselenggarakan Fakultas Shaerysse ini disebarkan Surat Undangan serta Guide Book untuk BEM Fakultas lain serta ke Universitas lain.

Dahi Shaerysse sontak mengkerut karena setau dia yang akan membagikan Surat Undangan dan Guide Book itu adalah Panitia Seksi Sekretariat

"Kok ngasih ke gue?" Tanya Shaerysse dengan tangannya menunjuk kearah dirinya sendiri

Talitha menarik tangan Shaerysse dan meletakan Surat Undangan dan Guide Book masing-masing satu diatas telapak tangan Shaerysse

"Karena gue baik, jadi ya gue ajuin diri aja buat ngasih ini ke BPM Universitas. Sekarang gue kasih ke lo, biar lo bisa mepet-mepetin Kak Denis gitu. Otak kok dipake buat mikir pelajaran doang, pantesan jomblo terus"

"Cih, lo gila ya? Gue gamau harus nyari Kak Denis ke Fakultasnya terus belum lagi kalau dia lagi ikut rapat atau kegiatan"

"Lo kan bisa nyari dia dirumahnya aja, lo kan tau alamatnya"

Shaerysse terdiam sebentar mencerna perkataan Talitha, benar juga dia bisa mengantar Surat Undangan dan Guide Book itu ke Apartemen Denis sekalian modus tipis-tipis

"Hmm, yaudah thanks" Ujar Shaerysse kemudian memasukan Amplop serta Buku itu kedalam Tasnya

"Mau langsung lo anter sekarang?" Tanya Talitha yang kini sudah berjalan berdampingan dengan Shaerysse menuju ke Area Parkir

"Gak lah, gue burik gini dari pagi kelas terus. Mau mandi dulu, dandan yang cantik, pakai parfume yang wangi" Ujar Shaerysse dengan sengirannya

Talitha hanya tertawa singkat mendengar penuturan Sahabatnya itu

Sesampainya dirumah, Shaerysse langsung segera membersihkan tubuhnya dan mempercantik dirinya. Setelah selesai ritual yang dilakukan Shaerysse, dia berjalan menuju tangga dan berhenti tepat di depan sebuah Pintu yang berada tak jauh dari Kamarnya. Tangannya kemudian terulur membuka pintu itu yang setelahnya memberikan pemandangan gelap gulita dan hanya ada cahaya bulan dari jendela besar yang belum tertutup gordennya

Shaerysse berjalan masuk dan menyalakan lampu, Kamar itu selalu terlihat rapih. Shaerysse berjalan menuju jendela dan menutup kain gordennya secara rapih dan tertutup sepenuhnya. Itu Kamar Trystan, Kakaknya yang sekarang sedang tidak ada penghuninnya.

Setelah menutup pintu kamar, Shaerysse meneruskan langkahnya menuju keluar Rumah

"Mau kemana Dek?" Suara seorang lelaki paruh baya menginterupsi langkah kaki Shaerysse

Loveillé : Bitter PillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang