Melihat ada Mark yang memperhatikannya membuat Winwin melihat ke arah lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah mendapat pesanannya, Winwin berjalan ke arah Minji.
"Lama yah?" tanya Winwin dan Minji menggeleng.
"Cuman pesen satu? Kamu enggak?" tanya Minji.
"Enggak, buat kamu aja" Winwin.
"Beneran" tanya Minji memastikan.
"Iya, aku gak terlalu suka" ucapnya.
"Ya udah cobain dikit" ucap Minji menyendokan Ice cream lalu mencoba menyuapi Winwin.
"Dikit aja" ucap Minji lagi karena Winwin tidak membuka mulutnya.
Ahirnya Winwin membuka mulutnya membuat Minji tersenyum.
"Enak kan?" tanya Minji.
"Iya, Ya udah kamu makan" ucap Winwin dan Minji memakannya.
Minji mencoba melupakan masalah dengan Jinsung dan mencoba tidak memikirkan itu.
Tapi salah, Minji malah teringat dengan Jinsung. Selama ini dirinya selalu bergantung dengan Oppanya itu. Segala aktifitas dan apapun itu selalu bersama Jinsung.
"Kok kamu nangis?" tanya Winwin sambil mengusap airmata di pipi Minji membuat Minji tersadar.
"Ohh!" ucap Minji sedikit terkejut.
"Apa ice creamnya tidak enak?" tanya Winwin.
"Aniyo, Hanya tiba2 teringat Jinsung Oppa. Oppa sering melarangku makan ice cream" ucap Minji.
"Tapi sekarang gak ada Oppa jadi aku bisa makan Ice cream sepuasnya" ucap minji lagi.
Untuk kali ini Winwin benar2 mengantar Minji pulang sebelum jam 8.
Sampai beberapa hari berikutnya.
.
.
"Jinsung belum pulang?" tanya Taeyong ke Mark.
"Belum Hyung" Mark.
"Sudah 2 Minggu di Jepang, memangnya Dia tidak kuliah?"
"Gak tau, kalo Mark nanya katanya masih ingin di sana" ucap Mark.
"Apa Dia benar2 tidak ingin memperbaiki hubungannya dengan Minji?" Taeyong.
"Itu tidak seperti Jinsung" Taeyong.
"Juyeon bilang juga Minji gak mau meduliin hal itu" Mark.
"Soal Winwin gimana?" tanya Taeyong.
"Aku selalu mengikutinya dan tidak ada yang aneh. Mereka seperti pasangan biasa" ucap Mark sedikit malas membuat Taeyong tertawa.
