"Tuan, Noona Serin" ucapnya Dan Winwin melepas cengkraman Jinsung padanya lalu berlari masuk.
Winwin menghentikan langkahnya karena melihat Serin berdiri di belakang Minji dengan menjambak rambut Minji dan Serin juga menodongkan pistol ke kepala Minji.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Minji" ucap Jinsung yang ternyata mengikuti Winwin masuk.
Bukan hanya Jinsung, Juyeon dan Mark pun juga ikut masuk.
Minji melihat ke bawah dan melihat ke dua Oppanya ada di sana pun membuat air matanya menetes.
"Hai Baby" ucap Serin saat melihat Juyeon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"YA! Dari mana serin mendapatkan pistol" marah Winwin pada anak buahnya yang dia suruh berjaga di dalam.
"Ini milikmu" ucap Serin.
"Serin dimana kamu menemukannya?" tanya Winwin2 perlahan.
"Dia laci meja" jawab Serin dengan entengnya sambil memainkan pistol itu di area wajah Minji.
"SERIN-" Kesal Juyeon yang melihat itu tapi membuat Winwin mengangkat tangannya ke arah Juyeon supaya dia Diam.
"Jangan bicara apapun" ucap Winwin menekankan setiap katanya memperingatkan Juyeon Jinsung dan Mark.
"Serin, jatuhkan pistol itu" ucap Winwin melembut lagi.
"Kenapa memangnya? Kamu takut aku melukai Minji. Aku tau Winwin kalo kamu itu suka sama Minji" Serin.
"Apa yang kamu bicarakan? Aku tidak ingin kamu terluka" ucap Winwin membuat Serin tertawa setelah itu menatap Winwin.
"KAMU MENGHUBUNGI JAEHYUN DAN MENYURUHNYA MEMEMBERIKAN LOKASI INI" Kesal Serin ke Winwin.
Jinsung Juyeon dan Mark melihat ke arah Winwin.
"Enggak Serin"
"Aku mendengarnya sendiri, kamu tidak menyayangiku. SEMUA ORANG TIDAK ADA YANG MENYAYANGIKU"
