Ahirnya Mereka menceritakan apa yang terjadi.
"Kenapa Appa gak bilang, Jinsung jam segitu telfon kan?" Jinsung ke Namjoon.
"Kalo Appa bilang memangnya kamu mau apa? Kamu mau ke sini, kamu mau ngelakuin apa di sini. Kita saja di sini gak bisa ngelakuin apa2" ucap Namjoon.
"Heyy udah dong" Sowon menghentikan Namjoon dan Jinsung.
Dokter ahirnya keluar.
"Dok gimana?" tanya Seokjin.
"Sepertinya Minji mengalami gejala trauma" ucapNya.
"Ini hanya gejala ringan dan masih bisa di sembuhkan. Minji pasti masih butuh waktu setelah semua yang terjadi. Sepertinya ada yang dia pikirkan atau Dia cemaskan dan ahirnya membuat hal ini terjadi"
"Tapi saya bisa melihatnya kan dok?" Jie.
"Bisa, tapi jika Minji menolak bertemu sebaiknya jangan di paksa itu akan memperburuk psikisnya"
"Jika terjadi sesuatu bisa hubungi saya lagi" ucapnya pada Seokjin lalu pergi.
Jie langsung masuk setelah dokter itu pergi.
"Aku ingin melihat Minji" ucap Jinsung bersiap menyusul Eommanya itu tapi sebuah tangan menghentikannya.
"Ingat, Jika Minji tidak mau bertemu jangan memaksanya" Seokjin memperingatkan Jinsung.
Jinsung membuka pintu dan berjalan masuk perlahan, Dia melihat Minji yang memeluk Eommanya.
"Minji-ya" ucap Jinsung membuat Minji melihat Jinsung dari balik pundak Eommanya.
Jie merasa Minji semakin memepererat pelukannya pun menyadari itu.
"Oppamu datang" ucap Jie.
"Andwe Eomma, Minji gak mau" Lirih Minji.
"Tapi itu Oppamu" Jie lagi.
"MINJI BILANG GAK MAU" Minji sambil mendorong dada Eommanya itu.
Jinsung mendengar itu menghentikan langkahnya.
"Jinsung-ahh, bisa kamu keluar dulu" ucap Jie dan Jinsung masih diam.
"Jinsung" panggil Jie dan Jinsung ahirnya tersadar.
Tanpa mengucapkan apapun Jinsung berjalan ke arah pintu keluar.
"Wae Hyung?" tanya Juyeon.
"Minji tidak mau bertemu dengan ku" Jinsung.
"Dia hanya butuh waktu heumm, Nanti dia pasti akan bertemu denganmu" ucap Jinyoung menepuk pundak Jinsung.
Namun bukan hanya Jinsung yang di tolak tapi Juyeon dan Namjoon pun di tolak.
Hanya ada Jie dan Sowon di dalam ruangan itu, Jinyoung sudah masuk tapi dia memilih keluar lagi.
"Minji akan baik2 saja, Dia hanya sedang tidak ingin di ganggu saja" Seokjin.
"Tapi kenapa Minji gak nolak Appa" ucap Juyeon sambil melihat ke arah Jinyoung.
"Sudah lahh, Kamu pulang aja sama Samchon kamu" ucap Jinyoung tertuju ke Juyeon sama Namjoon.
"Tidak, Kalian bertiga yang pulang" Seokjin menyuruh Jinyoung untuk pulang juga.
"Kalian sudah di sini semalaman kan, Yang lain pasti nanti juga datang. Jinsung dan Mark juga pulang saja" Seokjin.
"Jinsung mau tetap di sini" ucap Jinsung.
"Aku ingin menemani Hyung" Mark.
.
.
Eommanya bilang kalo Minji sedang tidur karena abis minum obat.
Sowon sudah pulang karena Yeonjun sebentar lagi pulang sekolah.
Jinsung masih duduk di luar kamar dengan Mark, Jie dan Jinyoung sedang ke kantin untuk membeli makanan, Minji tidur di kamar sendiri.
Seokjin memberitau Suho dan yang lain untuk tidak dulu ke rumah sakit karena percuma juga keadaan Minji seperti ini dan belum bisa bertemu banyak orang.
"Hyung aku ke toilet sebentar" ucap Mark lalu pergi.
Jinsung menatap pintu ruangan Minji pun ahirnya dia berdiri dari duduknya dan berniat masuk.
Benar Minji masih tertidur.
Jinsung perlahan mendekati ranjang adiknya itu, Dia masih melihat luka2 di wajah Minji membuat Jinsung mengepalkan tangannya.
Tangan Jinsung terulur untuk menyentuh wajah Minji. Jinsung mengusap pelan dahi Minji yang masih berwarna biru.
Minji merasakan itu pun perlahan membuka matanya.
Minji seperti terkejut pun langsung mendudukan dirinya.
"Minji-ya" ucap Jinsung sambil mencoba mengulurkan tangannya lagi.
Minji menggelengkan kepalanya memberi isarat untuk Jinsung tidak menyentuhnya.
"Minji, ini Oppa" ucap Jinsung.
"O-oppa pergi" ucap Minji lirih dan Air matanya menetes.
"Minji-"
"PERGI" Minji menutup kedua telinganya.
"Minji, Hyung" Mark masuk karena dia tidak menemukan Hyungnya saat kembali.
Mark mendengar Minji teriak pun menghampiri Jinsung.
"Hyung, kita keluar dulu yah" Ajak Mark lebih ke memaksa.
Mark masuk lagi setelah membantu Jinsung keluar dari ruangan Minji.
Mark memang belum masuk sejak dia datang jadi dia tidak tau apa Minji ingin menolaknya juga atau tidak.
"Minji Heyy" ucap Mark memegang kedua pundak Minji karena Minji masih menangis sambil menutup kedua telinganya.
"Minjii liat Gua" ucap Mark lagi.
"M-mark" lirih Minji sambil mendongahkan kepalanya menatap Mark.
"Iya ini Gua, udah yah" Mark memeluk Minji dan ternyata Minji tidak menolak.
Minji masih menangis dan Mark menepuk2 punggung Minji mencoba menenangkan.
Sampai ahirnya Jie dan Jinyoung kembali.
"Minji" ucap Jie saat masuk dan melihat Minji yang menangis memeluk Mark.
"Sayang ada apa?" tanya Jie lagi yang kawatir.
Setelah Minji tertidur kembali, Mark memberitau yang terjadi.
Jie keluar menghampiri Jinsung.
"Jinsung-ahh" panggil Jie karena Jinsung sepertinya melamun.
"Gwencahan" ucap Jie yang sudah duduk di samping Jinsung.
"Eomma" panggil Jinsung.
"Minji kenapa seperti itu"
"Kenapa Minji gak mau sama Jinsung"
Jie mendengar itu membawa Jinsung ke dalam pelukannya.
"Adikmu hanya butuh waktu, Dia pasti akan kembali seperti biasanya" Jie mencoba menenangkan Jinsung.
"Tapi Jinsung takut" ucap Jinsung lalu menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ Your (NOT) My Brother (Season 4&5)
Fiksi PenggemarCerita ini kelanjutan dari Your My Brother.