Kim Jennie terpaksa harus mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih, karena dijodohkan dengan putra dari rekan bisnis Ayahnya yang bernama Min Yoongi.
Min Yoongi yang merupakan putra dari pengusaha terkaya nomor 3 di Korea, sebenarnya adalah anak y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie POV
Setelah Yoongi pergi kekantor, aku pun segera berganti pakaian dan bersiap untuk pergi ke swalayan.
Hari ini aku pergi ke swalayan dengan menggunakan jasa taksi online yang tadi ku pesan. Karena mobil pribadiku masih berada dirumah orang tuaku, dan baru akan diantar oleh supir pribadiku siang nanti.
Taksi yang kunaiki membawaku ke sebuah swalayan yang memakan waktu sekitar 20 menit perjalanan dari apartemen tempat tinggalku.
Aku sebenarnya belum pernah kemari, tapi aku memutuskan berbelanja disini karena setelah aku mencarinya di google map, ternyata inilah satu satunya swalayan yang letaknya tidak terlalu jauh dari apartemen yang ku tempati.
Setelah membayar taksi, aku pun segera masuk kedalam swalayan yang tampak sangat luas itu. Tempat pertama yang kutuju adalah beras, ya karena sebagai orang Asia tentunya beras merupakan kebutuhan pokok bukan? Setelah mengambil satu karung beras seberat 5kg, aku pun langsung memasukkannya kedalam troli belanja yang kudorong saat ini.
Aku menarik napas sejenak sambil mengibas ngibaskan tanganku yang terasa sedikit sakit setelah mengangkat beras tadi yang menurutku lumayan berat. Maklum, ini pertama kalinya bagiku berbelanja kebutuhan pokok seorang diri. Karena selama ini, jika dirumah aku tak pernah repot berbelanja, karena ada Ibuku yang akan berbelanja bulanan untuk kebutuhan pokok di dapur ditemani oleh salah seorang pelayan dirumah kami.
Tapi karena kini aku telah menjadi seorang istri, jadi ya mau tidak mau aku pun harus mau melakukan kegiatan seperti ini. Lagipula aku melakukan ini sebenarnya juga atas saran Ibuku, agar aku disayang suami begitu nasehat Ibuku. Disayang suami? Haha...entahlah kenapa aku malah ingin tertawa kala mengingat pesan Ibuku itu.
Setelah itu aku kembali mendorong troliku.
"Hmm...habis ini beli apa lagi ya?" gumamku, lalu kemudian melihat catatan belanjaku yang telah kucatat diponselku tadi sebelum berangkat.
"Oh, iya beli daging...!" seruku, lalu mulai mencari dimana letak daging yang dijual di swalayan itu.
Setelah menemukannya, aku pun bersorak senang seperti anak kecil. Entah kenapa aku merasa bangga pada diriku sendiri, karena sudah merasa seperti layaknya Ibu rumah tangga lainnya.
Aku pun mulai memilih milih daging mana yang akan kubeli. Aku ingat kata yang sering diucapkan Ibuku saat memasak dirumah, bahwa daging sapi Korea adalah yang terbaik meskipun harganya mahal. Maka tanpa ragu, aku pun segera memutuskan untuk membeli daging Korea yang sudah tersedia dalam kemasan, namun sebelumnya aku memilih milihnya terlebih dulu baru menentukan yang mana yang akan kuambil.
