- BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA,VOTE DAN KOMEN SETELAH BACA! -
Ester memang keras kepala, selalu ingin menang sendiri, dan merasa kalau hanya dirinya yang paling benar. Tapi, apa kalian tau apa yang membuat Ester seperti itu?
Ia dipertemukan oleh Sa...
"Gass!" teriak Ibnu ikut mengangkat gelasnya, lalu diikuti teman-teman lainnya.
"Cheers!" Seru para mahasiswa itu, menyatukan gelas-gelas beer mereka lalu meneguknya brutal.
Kumpulan mahasiswa bersulang dalam rangka merayakan final semester yang sudah berakhir.
"Jarang-jarang lo kita kumpul kek gini," ujar Fia.
"Jarang apanya, orang ini rutinitas setiap akhir semeter,"sela Icha yang duduk dengan kaki menyilang.Icha memang wanita paling elegant di antara mereka.
"Hahaha dasar Fia." Lyora dan lainnya tergelak.
"Ter, lo nggak minum?" tanya Marsel yang duduk di samping Ester.
"Tau ah Ester tumben, dari tadi sibuk sendiri," timpal Lyora.
"Bentar, gini-gini gue lagi ngatur kamar kalian anjir."jelas Ester yang terus fokus dengan ponselnya.
"Iya weh Ester jangan di ganggu dulu," celetuk Key.
Setelah selesai dengan urusan di ponselnya, Ester memimpin pembicaraan di tengah teman-temannya.
"Ok, semuanya dengerin ya.... gue udah booking 5 kamar, 2 kamar VIP, dan sisanya standar room," jelas Ester.
"Wah VIP ada dua nih,"sahut Icha.
"Iyaaa itu khusus yang full service," tambah Ester.
"Oo gitu,"sahut Ibnu.
"Ok paham,"susul Marsel.
"Transaksinya kita mulai besok ya gys, untuk info lainnya nanti gue kirim ke grup aja. Terus buat cewek-cewek ni yaah konfirmasi ulang ke Lyora kalau kalian masih mau kerja semester ini,"ucap Ester.
"Ok Ter siap,"sahut Fia bersemangat.
"Hmm ok " tambah icha sambil meminum beer miliknya.
"Sip dah," sahut Key
Jam sudah menunjukkan pukul 00.10 Suasana malam makin terasa, isi bar masih ramai dengan musik-musik khasnya dan suara tawa lepas para pengunjungnya. Ester dan teman-temannya masih terlalu asik menikmati sederet miras yang di sediakan bar tersebut.Beberapa di antara mereka sudah mulai tidak sadarkan diri, termasuk Lyora yang sudah menghabiskan 12 gelas karena kalah taruhan.
Di saat yang lain sibuk bermain taruhan, Marsel yang melihat Ester mulai merasa pusing mencoba mengambil kesempatan dalam kesempitan. Tangannya perlahan merangkul Ester.
"Cukup Ter,"kata Marsel sambil menahan gelas beer yang hendak Ester minum."lo udah minum banyak banget dari tadi,itu aja lu udah mulai pusing."
