XII - SS

220 46 17
                                    

Kalian masih setia nungguin SS up ya? Kasi semngat dong buat aku kawand, biar cepet end.

Kalian masih setia nungguin SS up ya? Kasi semngat dong buat aku kawand, biar cepet end

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tumben sendiri." Saga menghampiri Ester yang sedang makan sendirian di kantin.

"Hmm. Lyora lagi ngedate, yang lain belum keluar," balas Ester setelah menelan makananya.

"Ngedate? emang Lyora punya pacar ya?" Saga penasaran.

"Edrick," cetus Ester.

Jawaban Ester membuat Saga hampir memuntahkan kembali minuman yang baru ia minum. "Serius lo?!"

"Ih Saga... jorok banget, santai aja kali." Ester dengan ringannya memukul bahu Saga.

"Aduh, ya namanya juga kaget.Gue nggak nyangka lo, Edrick ternyata bisa buka hati."

"Ya bisa lah." Ester kembali melanjutkan makannya tanpa mempedulikan Saga yang masih terus bertanya dan merasa tidak percaya.

"Terus kita kapan?" celetuk Saga.

Ester yang tadinya sedang asik mengunyah makanannya tiba-tiba berhenti, lalu berbalik menatap Saga sinis.

Saga tersenyum cengengesan "Hehehe serius amat Ter."

-----✥-----

"Mau beli ice taro dulu?"

"Nggak."

"Kebab sosis?"

"Nggak."

"Terus kamu mau apa?"

"Bisa nggak lu nyetir aja yang bener. Anggap aja gua nggak ada di sini, fokus sama jalanannya!" kesal Ester, jika bukan karena papanya ia tidak akan semobil dengan Laskar seperti ini.

"Salah aku apasih Ter, aku udah minta maaf berkali-kali sama kamu," ucap Laskar.

"Nggak usah pake aku kamu deh. Alay!"

"Jawab dulu dong salah aku apa."

Ester menghembuskan nafasnya kasar. "Mau tau semua salah lo?"

"Iya."

"Lu posesif, agresif, obsesive, dan lu nggak sadar semua sikap lo itu!"

Laskar masih merasa tidak percaya dengan apa yang di katakan Ester, dan enggan mengakui sikapnya tersebut. "Nggak! aku tu cuman pengen jagain kamu!"

"Stop pake aku kamu! gue jijik anj! lu itu gangguan mental kar!" teriak Ester ia merasa sangat muak dengan Laskar.

Laskar seketika hilang kendali karena teriakan Ester, tangannya tak terkontrol dalam kemudi ia refleks membanting stir mobilnya untuk menghindari pengendara lainnya dan menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan.

"Brak!"

Keduanya sempat tak sadarkan diri, namun Ester lebih dulu sadar dan melihat Laskar berada di sampingnya dengan pelipis yang di aliri darah.

SOSOK SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang