"Ih kok gaun aku mirip sama gaun kak Ester sih." Kesal Ara saat melihat model gaunnya.
"Eh! anak angkat, sadar diri lo, syukur-syukur lu punya gaun. Udah ngikut, banyak protes lagi." Lirik Ester sinis.
"Ester! jangan cari masalah lagi deh," tegur Adira.
"Kenapa nih ribut-ribut." sahut mama Alana menghampiri mereka bertiga.
Ester dan Ara tak bersuara mereka hanya diam seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
"Nggak papa kok ma," jawab Adira.
"Aduh putri mama cantik banget, jadi ingat waktu mama nikah dulu," ucap Alana sambil meluruskan gaun pengantin Adira.
"Waktu nikah sama papa atau selingkuhannya tu," sindir Ester tanpa berpaling ke mamanya.
"Ester... ini acara sakral, jaga sikap kamu," tukas Alana, tegas.
"Tau ah kak Ester, dari tadi cari masalah mulu," celetuk Ara.
Ester merotasikan kedua bola matanya lalu beranjak meninggalkan meja rias tersebut.
-----✥-----
Edrick yang sedari tadi mengecek jam tangan milikinya, menunggu Saga yang tak kunjung keluar. "Lama banget tu anak."
"Ya sabar, namanya juga mau ketemu calon mertua," ujar Lyora yang berada di samping Edrick sembari memperbaiki riasannya.
"Gue kalau mau ketemu bunda nggak gitu juga kali."
"Emang kamu pernah ketemu bunda?" tanya Lyora, menghentikan aktifitasnya.
"Hehehe belum."
Lyora melirik Edrick sinis.
"Yaudah kapan-kapan ya by," bujuk Edrick.
Di tengah perbincangan mereka berdua Saga dengan gagahnya keluar dan berjalan menuju ke arah mobil bagaikan model pria di acara fashion show, kulitnya yang putih sangat cocok berpadu dengan jas hitam tersebut, Saga terlihat begitu karismatik. Seketika pandangan pasangan di dalam mobil itu fokus padanya.
"Woe! Udah siap nih," tegur Saga saat sudah berada di depan pintu mobil, Edrick masih tercengang melihat penampilan Saga yang sangat berbeda dari biasanya.
"Kece banget mas bro, keknya lu udah nggak sabar ketemu Ester yah," gombal Edrick saat Saga baru saja masuk ke dalam mobil.
"Apasih." Saga mengalihkan pandangannya berusaha menyembunyikan pipi merahnya.
"Kalian udah resmikan?" tanya Lyora, memastikan.
Saga menghembuskan nafasnya pelan. "Gak tau Ra, keknya dia nanggepin gue gak serius."
"Tapi dia bahas lo di grup chat kita," timpal Lyora.
"Hah? Bahas gimana?" tanya Saga heran.
"Aduh by, Saga tuh masih berjuang, lu sama temen-temen lu suka nyimpulin hal-hal yang berlebihan deh," sanggah Edrick.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOSOK SAGA
Teen Fiction- BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA,VOTE DAN KOMEN SETELAH BACA! - Ester memang keras kepala, selalu ingin menang sendiri, dan merasa kalau hanya dirinya yang paling benar. Tapi, apa kalian tau apa yang membuat Ester seperti itu? Ia dipertemukan oleh Sa...