XIII - SS

202 40 3
                                    

Maaf baru update, lagi ada perombakan tsay

"Gue duluan yaa!" Lyora melambaikan tangan kepada teman-temanya saat mobil Edrick berhenti pas di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue duluan yaa!" Lyora melambaikan tangan kepada teman-temanya saat mobil Edrick berhenti pas di depannya.

"Enak banget ya punya doi," ujar Fia.

"Dasar anak ngen!" cibir Ester.

"Ikut di mobil gue aja Ter," ajak Icha sembari memasukkan tanganya ke dalam tas untuk mencari kunci mobil.

"Nggak usah, gue nunggin bang Ael," balas Ester.

"Ael ke kampus ya?" tanya Key.

"Iya, lagi menghadap sama dosen pembimbingnya."

"ooh."

"Yaudah deh kita duluan ya Ter," pamit Icha.

"Bye bye Ester," sahut Fia.

"Jangan lupa nanti malam!" teriak Icha.

Setelah kepergian teman-temannya Ester berdiri sendiri di halaman depan kampus sambil menunggu Ael.

"Ester!" teriak Saga berada tak jauh dari Ester.

Ester melambaikan tanganya sambil tersenyum tipis saat meihat Saga.

Saga menghampiri Ester."Kok belum pulang,ada rapat?" tanya Saga.

"Hmm, nggak kok, ini lagi nungguin abang gue."

"Abang? abang lu kuliah di sini?"

"Iya."

"Yang mana? kan abang lu banyak."

"Banyak tanya lu kek reporter." balas Ester jemu.

"Orang cuma nanya."

Selang beberapa menit keduanya tak lagi berbincang. Ester mulai jenuh menunggu jemputannya, sesekali iya mengecek ponselnya menunggu notif dari Ael.

"Lu sendiri ngapain belum pulang?" tanya Ester saat menyadari Saga yang masih berdiri di sebelahnya.

"Nungguin lu pulang." jawabnya tanpa menoleh sedikitpun.

"Lah? ngapain, lu khawatir ya sama gue? hahaha." Ester tergelak melihat tingkah Saga yang berusaha terlihat cool padahal aslinya peduli.

"Apasih kepedean banget, gue cuman pengen lihat abang lu itu, mirip nggak sama lo," jawabnya mengelak.

"Halah alasan."

"Bawel lu Ter." Saga lagasung meninggalkan tempat itu dan menuju ke parkiran.

"Eh tunggu Ga!" teriak Ester.

Saga menghentikan langkahnya dan berbalik."Apa lagi?"

Ester tersenyum malu-malu. "Nebeng."

Saga merotasikan kedua bola matanya kemudian lanjut berjalan. "Buruan!" teriaknya tanpa berbalik ke arah Ester.

SOSOK SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang