#5 - Teach me

42.3K 1K 8
                                    

Waktu terus berjalan hingga sudah dua bulan maya memulai kuliahnya, maya tidak menceritakan kepada sarah mengenai rencananya mendekati Zac, tetangga sekaligus dosen dia di kampus,  tetapi sarah tau Zac adalah dosen dia di kampus.

Akhirnya malam itu sepulang gym maya menunggu Zac di lobby appartement, tak lama maya menunggu, Zac datang, maya memberanikan diri berjalan di belakang Zac dan masuk bersama di lift, segera setelah lift di tutup

"umm.." *dep* tiba tiba lift berhenti dan lampu padam, maya sontak langsung mendekatkan diri ke Zac, juga sebaliknya Zac memegang badan maya

"ada apa?" maya bertanya panik

"entahlah, jangan panik" nafas maya tersengal, maya takut dengan ruang gelap dan sempit, ini adalah traumanya, dulu maya selalu dikurung di ruang sempit dan gelap bila tidak mendengar atau melawan orang tuanya.

Genggaman tangan maya begitu erat memegang bayu Zac. Zac merogoh kantongnya mencari handphonenya untuk membuat penerangan. Sekitar 5 menit lampu padan dan akhirnya menyala kembali dan berfungsi normal. 

Maya melepaskan pegangannya pada Zac dengan canggung, lalu lift naik ke lantai kamar maya

"Umm i want talk with you, can i?" ucap maya to the point

"Okay, apa itu?" tanya Zac

"umm aku agak kesulitan dengan materi mu, sebentar lagu ujian, apakah kau mau membantu ku ?" ucap maya to the point

Zac tiba tiba mengeluarkan smirknya dan membuat maya sedikit bingung. 

"jangan bilang dia tau maksud gue lebih dari itu, aduhhhh may goblok lu ah" ucap maya dalam hati

"So..?" tanya maya lagi

"Kamar mu nomor berapa?" tanya Zac membuat maya terkejut, dia tidak bermaksud belajar di apartement tapi di tempat lain, namun dia tau, Zac tidak ingin dilihat orang lain yang mengenal mereka, karena Maya cukup terkenal di kampusnya karena pesonanya, bahkan Zac pun suka bila mengajar di kelas Maya.

"13B" Ucap maya 

Lalu pintu lift terbuka di lantai apartement Zac

"Okay, 7:30 i'll be in front of your door" ucapnya lalu meninggalkan maya yang terbebengong. Pintu lift tertutup dan maya langsung teriak sejadi-jadinya entah perasaan apa yang dia rasakan. 

Segera setelah tiba, maya mengecek ponselnya, masih ada 90 menit lagi sebelum Zac tiba, maya segera membereskan apartementnya, meyemprotkan parfumnya agar lebih  wangi, lalu segera mandi dan membeli beberapa minum dan makanan untuk Zac

"aduh gila gue, nih kenapa mulus banget rencana gue sih!" ucapnya sambil duduk di sofa menunggu pukul yang dijanjikan oleh Zac. Pukul 7:28 maya sudah berdiri di depan pintunya dan mengintip di luar.

"Holy shit!" ucapnya karena dia melihat zac sudah di depan, memegang laptopnya dan kacamatanya yang sangat seksi bagi maya 

Tepat pukul 7:30 Zac memencet bel apartement maya, maya menunggu beberapa detik untuk membukakan pintu 

"Hai, thankyou for coming" ucap maya dan berjalan menuntun Zac ke sofanya 

"Jadi bagian mana yang kau tak paham?" tanya Zac

Maya menghela nafas, menyadari sebenarnya dia mengerti semua penjelasan Zac tetapi itu hanya alasan, maya akhirnya menjelaskan bagian yang dia sempat kesusahan mengerti. 

"Aku haus, kamu mau minum apa?" tanya maya 

"seperti yang kau minum saja" ucap Zac 

"aku akan minum susu coklat dingin, kau mau ?" ucap Maya

"Yeah aku suka susu coklat" ucap Zac

Maya lalu ke dapur dan mengambil dua gelas dan mengisi penuh susu coklat kesukaanya dan membawa beberapa buah yang tadi dia beli serta cookies yang dia buat kemari malam, dan membawanya pada Zac

Saat maya sampai, tiba tiba Zac ada yang menelfon. Zac menngankatnya, terdengar Zac berbicara bahasa perancis. Maya sangat fasih dalam hal bahasa. Dia mendengar percakapan Zac. Zac bicara dengan ibunya yang seperti menanyakan kabarnya. 

"Ibuku bahkan tidak pernah telfon semenjak aku tiba" ucap maya saat Zac mengakiri panggilan

Zac terlihat sedikit terkejut karena maya mengerti bahasa perancis juga. 

"She's really great" ucap maya

"yes she is" ucap Zac

Lalu malam itu terlewat sangat baik. Tidak banyak perbincangan diluar mengenai masalah kampus. Lalu saat dirasa maya cukup mengerti Zac kembali ke apartementnya. 

Maya tak berhenti sampai disitu, beberapa hari setelah itu saat kelas bersama dengan Zac sudah berakhir, maya meminta kate untuk deluan saja. Maya menggunakan baju yang V neck yang cukup rendah sehingga payudara dapat terlihat. 

Saat akan berjalan ke meja Zac, maya sedikit menurunkan bajunya untuk lebih menonjol lagi. 

"Hai, ada waktu?" ucap maya 

Zac sedikit melirik kondisi ruangan disana. Kosong. Hanya tersisa mereka berdua. 

"Yes ada apa?" tanya Zac dengan santainya

"umm aku kurang paham mengenai perhitungan hukum yang kau jelaskan barusan" ucap maya sambil mengigit bibir bawahnya dengan sensual. Tentu zac melihatnya. 

"uh aku bisa membantumu nanti, tidak disini" ucap Zac

"In my apartment, tonight?" tanya Maya 

"Yeah, i'll come, at 6" ucap zac

"okay, see you" ucap maya lalu pergi meninggalkan zac

Zac memandang tubuh maya berjalan. Bokong maya yang sangat indah dengan pinggul yang sempurna, serta ukuran payudara yang sepertinya pas di tangan Zac, membuat Zac sedikit mengusap jidatnya. 

"Stop it zac, she's your student" ucapnya pada dirinya sendiri.

Tapi entah kenapa dia tidak dapat berhenti memikirkan hal ini. 


HAI SEMOGA SUKA YAH SAMA ALURNYA.. SENGAJA AGAK LAMBAT SUPAYA BISA NIKMATIN HEHE.. XOXO

My Favorite ProfessorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang