Setelah kira-kira seminggu Maya bolak-balik mengursi Zac. Malam itu mereka seperti mendapatkan momen mereka serta jawaban.
Maya membantu mmembereskan barang-barang Zac sambil terus membahas tentang kuliah maya. Karena selama seminggu selain mengurus Zac maya juga mendapat kelas private dari Zac langsung.
Lalu mereka tiba di depan kamar Zac
"Aku mengundangmu masuk Maya" ucap Zac
maya mengangguk "okay aku terima undangannya" lalu mereka masuk bersama
Ternyata ukuran kamar setiap lantai berbeda beda, semakin tinggi lantainya maka akan berbeda pula bentuknya dan luasnya.
"Zac mengapa kau bisa tiba tiba mengakses apartement VVIP itu?" Tanya maya sambil menaruh tas Zac di meja.
"Maya.. aku adalah pemilik gedung apartement ini, aku bahkan memili akses masuk kamarmu" ucap Zac
"What?!" Maya tercengang dengan ucapan Zac
"Are you serious?!" ucap Maya
"Yes.. jika tidak percaya, sini aku tunjukan"
Zac lalu memegang tangan maya dan mengajaknya ke pintu luar. Maya yang dengan tiba-tiba di genggam tangannya ini pun sedikit salah tingkah.
"Orang yang tinggal di apartement ini hanya pulang di hari Minggu, dan hari ini kosong" ucap Zac lalu menempelkan kartunya ke pintu itu dan terbuka
Maya hanya tersenyum "Aku percaya"
Lalu mereka kembali kedalam kamar
"Dan tidak ada anak muda di lorong ini, teman mana yang kau temui, disini hanya terdapat 4 kamar, 1 diantaranya kosong" ucap Zac sambil mendekatkan wajahnya di depan maya dan menikmati wajah panik maya
"Aku berbohong soal itu, i'm sorry" ucap maya
Zac tersenyum manis "I know"
Lalu zac berjalan menuju piano besar di dekat jendela luar dan mulai memainkannya
"Jadi itu kamu?" tanya maya
"Apa?"
"Yang memainkan piano setiap pagi?" ucap maya
"ah kamu mendengar itu?" tanya Zac sambil tersenyum dan terus memainkan pianonya.
"Aku selalu bangun pagi untuk menikmati pagi hariku mendengar piano mu" kata maya sambil tersenyum
Hubungan mereka semakin membaik setelah insiden seminggu yang lalu
"Boleh aku bergabung?" tanya Maya dan zac mengangguk
Maya mulai menunjukan kebolehannya bermain piano, zac pun ikut menymbung permainan maya. Lagu yang maya pilih terbilang sedih sehingga maya sedikit mengeluarkan air mata.
Zac berhenti bermain sata menyadari air mata maya lalu dia menarik tangan maya untuk beranjak dari piano itu dan duduk di balkon Zac.
Sambil meminum wine Zac memulai percakapan
"apa sebenarnya yang membuatmu melakukan itu maya?" tanyanya sambil tetap mnatap lurus ke langit
"umm entahlah.. aku pun tidak tau apa yang aku perbuat.. itu adalah pertama kalinya aku melakukan itu" ucap maya
Zac mendengar itu langsung menoleh
"Baru pertama kali? Baru pertama kali mencoba menggoda dosen mu?" ucap Zac
"NO! but the whole thing" ucap maya sambil menatap Zac. Zac terlihat bingung.
Maya menarik nafasnya "I'm still virgin Zac" ucap maya dan Zac sangat terkejut mendengar hal itu.
"Where have you bean maya?!" ucap Zac, maya hanya terdiam malu-malu
"Namun kamu melakukan itu padaku?" ucap zac lagi
"ufff entahlah"
"Let me kiss you" ucap Zac dan tanpa persetujuan maya zac mencium lembut maya, menarik maya berdiri, karena tinggi maya pendek maya sampai harus berjinjit. Zac mengangkat maya dan menahan bokongnya.
Maya kehabisan nafas "i can't breathing Zac"
"Sorry" Zac lalu kembali mencium maya dan membawanya ke ranjang kamar zac. Melucuti satu-satu pakaian maya dan mencium aroma kulit maya
"ahh Zac.." Zac masih terus menciumi kaki maya hingga ke pangkal paha maya yang menyisakan pakaian dalam maya berwarna hitam. Zac menciumi bagian luar celana dalam maya
"Zac.. ahh goshh" maya kegelian karenanya
Zac masih terus mencium-ciumi vagina maya yang masih dilapisi celana dalamnya
"Zac ahh oh my God" ucap maya sambil menarik kepala Zac untuk berhenti
"Let me taste you baby girl.. you will like it" ucap zac sambil memegang kedua paha maya yang mencoba menutup
Tangan Zac kembali masuk dari sela sela pakaian dalam Maya, mengelus vagina maya yang sudah sangat basah
"oh is wet baby girl" goda Zac
"sheeshh Zac!" ucap maya yang masih tidak karuan dibuat zac
"Padahal ini masih awal mula loh mayaa" Zac kembali mendekati paha maya dan meciumnya. Lalu zac melepaskan celana dalam maya, dan terpampang nyata vagina milik maya. Zac perlahan meraba dan mengelus vagina maya. Badan maya sampai terangkat akan sensasi yang dibuat Zac
"Zac oh God!" Lalu zac mengambil posisi wajahnya di depan vagina maya dan mulai menjilat vagina maya yang membuat badan maya terangkat akibat rangsangan Zac, Zac menyedot, mengulum hingga membuat Maya gila karenanya
Zac memasukan lidahnya ke lubang vagina maya dan menekan nekannya dan membuat maya tak karuan, sambil memegang kepala zac maya mendesah
"ahhh Zac oh God.. sheshhh ahhh ahhhh oh my God aaaAAaAaaa"
Zac terus memainkan lidahnya di bawah sana dan meremas remas payudara maya yang lumayan besar
"Zac i'm gonna cum oh shittt" teriak maya, zac semakin menghisap dengan kuat liang kewanitaan maya
"ahh ahh zac" Maya mencapai orgasme pertamanya. Zac langsung kembali menjilati vagina maya dan membuat maya kembali gila
"Zac stop, jeez.. "ucap maya sambil menarik kepala Zac
Zac lalu membuka celana dan bajunya, maya melihat pemandanan di depan spontan tersenyum. Dengan kondiri masih terkangkang zac menggosokkan penisnya di lubang vagina maya.
"Lemme taste that before she taste it" maya langsung mengambil posisi dan mengulum penis Zac, memasukannya perlahan ke dalam mulutnya yang hangat dan mulai menghisap bagai lolipop
MAKASIH SUDAH BACA JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE, LUV LUV
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Professor
Romance(21+) Not For Kids under 18+ Bijaklah memilih bacaan - Bacaan banyak mengandung unsur 21+ disertai GIF 21+ - Gap Year 10years Maya seorang perempuan berusia 19 tahun yg akhirnya bisa keluar dari rumah orang tuanya untuk kuliah di kampus idaman. Mend...