Maya, mahasiswa jurusan hukum di salah satu kampus ternama di Inggris, akhirnya menginjakan kakinya di Inggris, berpisah dari kedua orang tua dan keluarga adalah keinginan terbesar Maya. Setelah satu tahun menganggur dan mendapat cercaan dari dalam rumah, Maya bertekat akan benar-benar pergi jauh dari rumah sampai akhirnya dia pergi belajar sampai di inggris
Keluarganya sempat tidak menyetujui, tetapi kehidupan yang keras yang diberikan oleh orang tuanya, membuat Maya dengan mudah memainkan kata kata dan pikiran orang tuanya hingga saudara-saudaranya tidak dapat lagi mengusik ketenagan Maya.
Di kota London ini lah hidup Maya akan berubah. Sesampainya dia di London, maya disambtu oleh sahabatnya sarah yang sudah deluan berkuliah di Inggris tetapi mereka beda kota, yes, alasan lainnya memilih inggris adalah sarah, sahabatnya.
"Sesuai dengan permintaan lo yaa, apartement lo sudah gue beresin, lo tinggal taro barang" ucap Sarah saat mengantarkan sahabatnya ke apartement maya
"Lo ga langsung balik kan sar?" tanya maya
"ya gak lah, lo jauh jauh kesini terus gue balik?" balas sarah
"Ya makanya gue nanya"
"Lo istirahat gih, malam ini kita clubbing" ucap sarah
"heh sumpah lu?" tanya maya kegirangan
"Ya iyalah, gue tau lo menanti momen ini kan?" ucap sarah
"ya jelas lah, lo tau kan seberapa blangsak hidup gue di keluarga itu?" ucap maya
"yang penting masih punya keluarga lu walau toxic ahaha"
"masa nih gue sudah diancem kalo sampe nilai gue dibawah rata rata menurut mereka, satu semester bakal dibayar setengah, setengahnya gue"
"Yaudah kalo nanti kejadian lo bilang gue aja"
"ga sar gue kesel aja, gue bukan orang miskin tapi gini amat hidup gue"
"yang penting lo sudah disini, sekalian aja lo cari suami, jadi bisa deh biayain lo"
"gak ada bayangan gue kalo suami, tapi pacar bisa sih"
"awas aja lo tbtb jadi sugar baby" ledek sarah sambil tertawa
"Boleh juga sih" ucap maya
"Jangan bawa bawa nama gue lu ya ahaha"
Lalu pagi itu mereka habiskan untuk bercerita mengenai hidup masing-masing selama kurang lebih setahun berpisah dan menunggu waktu malam untuk ke Club
****
"May, lu beneran ya ahaha" ucap sarah saat melihat apa yang dibawa oleh sahabatnya
Dari kamar mandi maya berteriak "Apaan?"
"Ini sejak kapan lo punya baju party? keluar aja kagak boleh lu!" ledek sarah
Lalu sarah keluar dari kamar mandi
"haha gue mesen atas nama mba dirumah, the only person yang gue percaya setelah lo ya mbak gue" ucap maya sambil tertawa-tawa
Lalu sore itu mereka mulai berdandan dan memutuskan untuk makan dari rumah dulu, untuk menghindari terlalu cepat mabuk
"Restoran di depan itu enak banget, kemaren gue coba, makan disitu aja yuk" ajak sarah
Maya menganguk sambil mencatok rambutnya yang tidak terlalu panjang
Setelah siap mereka bergegas turun untuk kerestoran di depan, mereka berjalan menuju lift
Sesampainya di lift terdapat pria dengan pakaian rapi serta aroma yang sangat enak dicium, sarah dan maya terdiam untuk 0.1 detik menyaksikan pemandangan di depan, lalu segera masuk ke dalam
Pria itu berdiri di depan tombol lift
"Mau ke lantai satu?" tanyanya pada kami
"Yes, please" ucap maya sambil sedikti tersenyum
Sarah menyadari sahabatnya tersenyum pun tau apa yang ada di otak maya
"may gausah aneh aneh lu, gue tau kemana otak lu" ucap sarah dalam bahasa Indonesia dengan nada sesopan mungkin, agar pria yang di dalam lift tidak merasa di omongin
"diem lu ah" ucap maya yang tertangkap basah menyukai pria random lagi
Setelah lift terbuka mereka bertiga langsung keluar dari pintu lift, lalu sampai di pintu gerbang depan, pria itu menahan pintu untuk mereka, belum mereka mengucap terima kasih, pria tadi langsung pergi sambil memegang ponselnya yang sepertinya sedang menghubungi seseorang
"tipe gue banget" ucap maya smabil tertawa
"Iya gue tau may" ledek sarah
Lalu mereka menuju restoran yang di maksud sarah, memesan makaan malam mereka dan lanjut untuk minum dan party yang ternyata adalah acara kenalan sarah, disana Maya langsung mendapat beberapa teman, bahkan ada beberapa orang yang satu kampus dengannya
Pria-pria kenalan sarah terlihat menaruh hati pada sarah ditambah beberapa dari mereka kuliah di tempat yang sama dengan maya, hal ini seperti pintu masuk yang terbuka lebar
"Sar, gue mabuk ya, lu jagain gue" ucap maya sebelum sahabatnya yang meminta maya untuk menjaga dirinya
"yahh lu ya curi start gue, yaudah oke"
Pukul menunjukan pukul 1 dini hari, sarah memutskan untuk kembali ke apart maya, sebelum maya benar-benar blank out
Sarah menggotong maya masuk ke taksi dan mengantar mereka ke apartement maya
"Kok pulanh sih" tanya maya saat dibangunkan oleh sarah karena sudah sampai di gedung apartement maya
"udah capek gue" jawab sarah
Lalu mereka berjalan menuju lift dan saat akan tertutup pria yang mereka lihat tadi sore terlihat sedikit berlari mengejar pintu lift
Maya yang melihat itu tiba tiba berdiri di antara pintu lift sehingga pria tadi sempat masuk
"Thankyou" ucap pria tadi
"You smell good" balas maya yang membuat sarah terkejut
"MAY! hey sorry dia sedang mabuk" ucap sarah langsung mencoba menghentikan aksi selanjutnya yang akan maya lakukan
"Ah thankyou" balas pria tadi dengan dinginnya
Hal ini membuat maya sedikit kesal karena responnya tidak sesuai apa yang dia inginkan
Ternyata pria ini hanya berjarak satu lantai di atas maya saat melihat tombol yang pria tadi tekan
Saat lift terbuka maya tidak mau keluar
"May ayo" ucap sarah
"Gue mau lihat kamar dia" ucap maya dalam bahasa Indonesia
Pria tadi akhirnya melihat mereka karena tidak kunjung keluar sampai akhirnya lift tertutup kembali dan menuju lantai pria itu
Pria itu tampak tidak mau ikut campur dan tidak bertanya. Sesampainya disana, maya tau dimana kamarnya
"May gila lo nih kalo mabuk" ucap sarah saat mereka kembali ke kamar
"Habis cuek amat jadi laki" ucap maya sebelum akhirnya tidur di karpet bawah
HALO JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAH!!! LUV LUV <3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Professor
Romantizm(21+) Not For Kids under 18+ Bijaklah memilih bacaan - Bacaan banyak mengandung unsur 21+ disertai GIF 21+ - Gap Year 10years Maya seorang perempuan berusia 19 tahun yg akhirnya bisa keluar dari rumah orang tuanya untuk kuliah di kampus idaman. Mend...