#7 - Pre-Dinner

33.2K 919 9
                                    

Pada pukul 5:30 sore, maya mengirimkan pesan untuk tempat makan malam mereka. Ini gila pikir maya, dia memang sudah banyak pengalaman mengenai pria walau tidak pernah di tahap berpacaran, namun mengajak dosennya makan malam adalah hal tergila di hidupnya. 

Zac menyetujui tempatnya lalu kembali menanyakan maya untuk berangkat bersama dengan mobilnya. Maya setuju. 

"Gue udah gila ya? aduh gabisa di sembunyikan dari sarah nih, gatel banget mulut gue" ucap maya sambil mencari email sarah di skype

"Ish cantik amat lu, tumben" ucap sarah saat mengakat panggilan video call maya 

"May gue ngajak makan malam si pria lift itu?" ucap maya to the point

"HAH?! DOSEN ELU?" teriak sarah

Maya mengaguk sambil tertawa melihat reaksi sahabatnya itu 

"May, lu sudah ngapain aja?" tanya sarah penuh tanya 

"ya biasa aja si.. waktu dia ke apart gue pake tank top tapi kaga pake bra, terus.." belum sempat maya selesai, sarah memotong 

"HAH?! KE APART LU ?! GILA LU ?!" ucap sarah masih terkejut dengan kenyataan sahabatnya yang benar benar nekat melakukan hal yang dulu dia kira hanya sebatas hayalan belaka

Lalu maya menceritakan semua detail kepada sarah sambil dandan dan menunggu Zac. Sarah yang mendengar hanya teriak-teriak tidak menyangka dengan permainan mulus maya. 

"Gue kaya gini sudah bagus ga?" maya mengambil langkah mundur agar sarah dapat dengan jelas melihatnya. 

"iya cakep dah lu" 

"Dia otw ke kamar gue, bye sarah, love you" ucap maya sambil membalas pesan Zac. Sarah hanya terdiam tak tahu harus bereaksi seperti apa lagi. 

Bel berdering lalu maya keluar dengan membawa sepatunya dan membuka kan pintu, memasang sepatunya di depan Zac dan membungkukan badannya agar payudaranya dapat terlihat oleh Zac. Tentu zac melihatnya 

"Let's go!" ucap maya dan mendahului langkah Zac untuk ke lift

Sesampainya di parkiran maya benar benar dibuat terkejut, mobil Tesla keluaran terbaru yang digunakan Zac. Syukurnya maya mampu menyembunyikan keterkejutan dan kegembiraannya. Berarti zac adalah pria tajir.

Zac tidak membukankan pintu untuk Maya. Maya agak kesal. Namun permainan harus tetap jalan, maya harus profesional. 

Di perjalanan maya diserang oleh perasaan panik, gugup, maya terus tidak tenang, dia tidak membayangkan akan sampai di tahap ini. Satu mobil dengan Zac. Akhirnya Zac memecah ketenagan mereka, walaupun sepanjang jalan mereka saling mendengarkan musik.

"Jadi, apa yang membuatmu mengajak saya makan malam?" ucapnya 

'holy shit!' ucap maya dalam hati, mengutuki dirinya kenapa tidak menyiapkan dirinya untuk situasi ini

"Well you help to studying and i think you deserve to get the reward" ucap maya tak sadar akan ucapan gilanya

"Reward? aku tidak mengharapkannya" ucap Zac

"well you do right, lebih baik untuk tidak memiliki ekspetasi akan hal apapun, sehingga ketika sesuatu diluar ekspetasi mu kau akan terkejut" jawab maya berusaha lebih santai

Zac hanya tersenyum mendengar ucapan maya. 

"What funny?" tanya maya 

"You are maya" ucap zac dan maya memasang wajah bingung, zac kembali tersenyum puas melihat reaksi maya 

"The way you treat me and i deserve it, is funny, i think isn't the right word.. umm.. you're good" ucap zac 

Maya hanya menatap zac yang sedang menyetir lalu memalingkan wajah menatap ke depan dan tidak menjawab maya

"Maya is a good thing, i like that" ucap zac yang menyadari perubahan mood maya 

Maya menoleh ke arah Zac "oh okay if you say so" ucapnya lalu membuka pintu karena mereka telah sampai di restoran 

Maya sebenarnya tidak benar-benar marah, dia marah kepada dirinya bisa-bisanya dia melakukan hal ini.

Maya masuk dan mencoba melihat meja yang kosong, tidak ada.

"Kita tidak disini, ayo naik" ucap Zac dari belakang telinga maya, membuat maya agak kegelian sedikit. Maya lalu mengikuti langkah zac. Maya juga menyesali kenapa tidak memesan table dulu sebelum kesini. 

Maya dan Zac tiba di sebuah ruagan yang hanya berisikan 6 meja, dan 2 diantaranya masih kosong, pelayan tersebut mengantar mereka disitu. 

"aduh table disini berapa harganya, habis nih jajan bulanan gue, mana pas pasan lagi" pikir maya dalam hati. Sebelum duduk maya ijin ke toilet dan mengirim pesan kepada sarah untuk mengirimkannya duit. 

Lalu maya kembali ke meja. 

"Kenapa tidak ada yang mengantar kan menu?" ucap maya menyadari tidak adanya menu yang akan mereka pilih 

"Sudah di pesan" ucap Zac

"oh okay" jawab maya bingung harus seperti apa, tetapi dia tetap mencoba profesional di depan zac walau bila ini terjadi dengan dirinya seorang diri maka dia akan membatalkan makan malam ini, tapi syukurlah sarah sudah mengirimkannya sejumlah uang. 


My Favorite ProfessorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang