Maya pun mengikuti ujian walau hanya formalitas saja, namun maya mengerjakan dengan serius agar hasilnya tidak terlalu mencolok bahwa dia mahasiswi titipan
Akhirnya hasilnya keluar dan nilai maya sangat memuaskan
"Oh tanpa bantuan ku nilai ini sangat cukup untuk masuk maya" ucap Niell saat mereka sedang makan malam di apartment Niell
"Tapi aku tetap mau masuk melalui bantuan mu, biar kuota anak anak itu tetap masuk" ucap maya
Lalu niell hanya mengangguk
****
2 Bulan kemudian
"Lo kenapa si mau belajar lagi may?" Ucap Sarah sambil membantu maya beres beres untuk keberangkatannya ke Swiss untuk kuliah lagi
"Gatau juga beb, kaya tbtb pingin aja gue kuliah disana, lagian supaya nyibukin diri buat lupain zac" ucap maya
"Gila ya tu laki gak ada jejaknya, maen ninggalin aja" ucap Sarah geram
Maya hanya tertunduk kebawah menyadari dirinya yang masih sangat mencintai zac
"Lo jaga diri ya may cari laki juga disana" ucap Sarah
"Lagian kenapa jg lo udahan sama raymond" ucap Sarah dan membuat maya sedikit gugup karena Sarah tidak tau bahwa maya telah sering berhubungan dengan ayah Raymond, Niell.
"Gue ngerasa ga cocok aja" ucap maya
"Hmm wish you all the best deh may" ucap Sarah dan di balas anggukan maya
Lalu keesokan harinya maya membawa barang-barangnya dan anaknya serta diantar oleh Sarah dan keluarganya untuk berpisah dengan maya di bandara
"Acel jaga mama Yah sayang" ucap Sarah sambil menggendong axelsen
"Sini sayang peluk oma dulu" ucap mami Sarah
"Nanti mami bilang sama mama kalau kamu lanjut kuliah ya may" ucap mami Sarah
"Gausah mi, aku ga peduli jg sama mereka" ucap maya
"Ayo sini sayang cium oma opa auntie sama uncle" ucap maya lalu menggendong Axelsen kembali dan masuk kedalam bandara
Maya sedikit sedih karena meninggalkan kenangannya di kota London, berpisah lagi dengan sahabatnya dan memulai hidup barunya sebagai mahasiwa lagi
"Sus passport kamu bawa kan?" Ucap maya memastikan baby sitter axelsen aman
"Aman nyonya" ucapnya
Setelah beberapa jam perjalanan maya dan anaknya pun sampai di Swiss, mereka tinggal di sebuah apartement yg tidak terlalu jauh dari kampus maya.
Di Swiss nanti maya mengambil kelas Internasional jadi dia masih punya banyak waktu untuk belajar bahasa disana
"Nyonya kapan mulai kuliah?" Tanya baby sitternya saat mereka makan malam
"3 minggu lagi, kamu kalo ada apa apa nanti langsung telfon saya Yah, itu ada kartu nanti buat kamu, kalo saya gabisa pulang saya minta tolong kamu handle, uang ada disana" ucap maya kepada baby sitter axelsen
****
3 minggu kemudian
Maya sedang berkaca di depan cermin untuk siap siap berangkat ke kampusnya
"Kenapa sih harus lagu itu yg muncul lagi, ya gue gabisa move on lah" maya bicara dengan bayangannya di kaca, mengenai lantunan piano yg dimainkan tetangganya. Yang begitu mengingatkan dirinya akan Zac
"Sayang mama pergi dulu Yah, cium mama dulu" ucap maya sambil memeluk axelsen ketika akan berangkat ke kampus
Maya mengganti warna rambutnya menjadi Brunette untuk mengawali hidupnya di sana, setelah bertahun tahun bertahan dengan rambut hitamnya, maya pun merubah penampilannya
Beginilah outfit maya di hari pertamanya menjadi mahasiwa kembali, sampai di kampus maya memarkirkan mobilnya dan mencari ruangan kelasnya
Di hari pertama semua sangat mudah, hanya perkenalan diri dan para professor yg akan mengajar mereka untuk program S2
Setelah selesai maya pun menuju ruangan kelas pertamanya, saat berjalan, maya mendapati salah seorang pengajar disana yg berjalan di depannya
Langkah maya terhenti tiba-tiba, jantungnya serasa berhenti sejenak, bahkan maya lupa cara bernapas
"No maya it's impossible" ucap maya menenangkan dirinya sendiri
"Hey are you okay ?" Tiba tiba seorang pria menepuk pundaknya
"Oh Yeah i'm good sorry" ucap maya meminta maaf dan berjalan terus kedepan
"Is that you baby?" Ucap maya menunduk kebawah
Lalu saat maya menemukan kelasnya lalu dia pun masuk namun pikirannya campur aduk tak bisa fokus, syukurnya hari itu bukanlah hari yg berat karena hari pertama
Setelah selesai mata kuliah pertama, maya langsung keluar dan menuju kamar mandi dan buang air kecil, di dalam sana maya kembali merenung
Setelah beberapa akhirnya maya keluar dan menuju cafe yg ada di dalam kampus itu juga
Maya memesan smoothienya dan duduk di pojok ruangan, saat akan menuju pojok ruangan sang pelayan mengatakan sesuatu kepada maya
"Biasanya mahasiwa tidak akan mau duduk di pojok nona baru" ucapnya dan membuat maya bingung
"kenapa ?" Tanyanya
"Di pojok sana adalah pojok dari salah satu professor muda yg sangat dingin nona muda" ucapnya
"Well let me see him then, thanks" ucap maya dan tetap berjalan ke pojok ruangan dan duduk
Maya membuka handphonenya dan membaca berita berita terkini yg ada
Benar saja saat mahasiswa lain masuk dan melihat ke pojok ruangan ada maya, semua mata tertuju padanya
Karena risih akan tatapan mereka maya pun duduk membelakangi pintu masuk
Lalu beberapa saat setelah maya berbalik, sang pemilik pojok ruangan pun tiba, melihat bangkunya yg terisi dia memutuskan untuk memesan minuman saja lalu pergi
Lalu setelah hampir tiba mata kuliah kedua maya, maya bangkit dan pergi
"Tadi dia datang lalu pergi" ucap pelayan cafe tersebut
"Siapa?" balas maya
"Mr. Dave"
"Yg suka duduk disana ?" Tanya maya dan pelayan itu hanya mengangguk
"Okay Thankyou" ucap maya lalu pergi
Hari pertama kuliah pun selesai, maya kembali ke parkiran untuk pulang
Maya kembali melihat dosen yg tadi pagi dia lihat, lagi lagi maya hanya melihat pundaknya saja, maya kembali terdiam lagi lalu hanya menunduk kebawah
"Bukannya move on malah gagal" ucapnya lalu berjalan ke mobilnya, mencoba melupakan kenangannya dan berjalan pulang ke apartement nya
HAI HALO MAAF LAMA UPDATE 🥺 SIBUK BGT KULIAH AKU 😔 JANGAN LUPA VOTE YAH BIAR AKU MAKIN SEMANGAT 🥰❤️
OIYA KALIAN SUKA GA KALO AKU TARUH GIF ? 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Professor
عاطفية(21+) Not For Kids under 18+ Bijaklah memilih bacaan - Bacaan banyak mengandung unsur 21+ disertai GIF 21+ - Gap Year 10years Maya seorang perempuan berusia 19 tahun yg akhirnya bisa keluar dari rumah orang tuanya untuk kuliah di kampus idaman. Mend...