#8 - Rejection (?)

38.5K 949 19
                                    

Makanan pun tiba, hidangan mahal ini membuat maya kenyang hanya dengan menatapnya. Suasana masih terasa sangat canggung entah kenapa, mereka lalu hanya makan dan menikmati musik disana. 

"Pagi itu, kenapa menangis?" tanya Zac membuka percakapan

"oh umm entahlah hanya ingin menangis" jawab maya sambil tersenyum kecil 

"Apapun itu yang membuatmu lelah akan pergi juga" ucap zac

Maya menatap zac tepat di matanya saat zac mengucapkan hal itu, maya seolah sedang dalam perlindungan, belum pernah dia mendengar suatu kalimat yang seperti langsung menyegarkan hatinya

"yeah you're right ahah" jawab maya

Lalu mereka melanjutkan perbincangan santai yang membuat mereka mengenal pikiran masing masing. Bagaiamana cara zac memandang kehidupan sama seperti Zac. Zac dan Maya bahkan banyak tersenyum dan tertawa selama perbincangan. 

Zac lalu menatap dalam mata maya saat mereka tengah tertawa bersama. Maya yang menyadari hal itu seketika menjadi salah tingkah. 

"Hey stop staring at me" ucap maya melambaikan tangannya di depan wajah Zac. Zac tersenyum tipis

"Balkon disini indah pemandangannya ayo naik" ucap Zac beranjak berdiri, lalu maya mengikutinya dari belakang. Mereka memasuki suatu ruangan yang terdapat tangga di dalamnya, lalu mereka naik ke atas. 

"Woahh keren sekali disini" maya menatap ke sekitar, pemandangan kota London beserta langit yang penuh akan bintang bintang. Maya tersenyum bahagia dari belakang Zac juga tersenyum melihat maya yang tersenyum 

"Ayo duduk disana" tunjuk zac pada maya

Maya duduk disebelah Zac dan menggantungkan kakinya kebawah. Udara disana jauh lebih dingin dari di dalam, hembusan angin malam membuatnya agak sedikit mengigil. Zac yang melihat itu mengajak maya pulang karena dia terlihat kedinginan

"Tidak nanti dulu, aku suka disini" ucap maya menolak 

"Jika kau benar benar tak tahan akan dinginnya udara disini, rangkulah aku" ucap Zac

Setelah beberapa menit, maya tidak mau melepaskan kesempatan emas ini.  Dia menggeser badannya pada Zac, lalu Zac dengan lembut mengalungkan tangannya di pinggang maya untuk merapatkan badan mereka

  Dia menggeser badannya pada Zac, lalu Zac dengan lembut mengalungkan tangannya di pinggang maya untuk merapatkan badan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Thanks" ucap maya

Maya dapat mendengar detak jantung Zac seirama dengannya. Mereka berdua sama sama deg-degan. Zac terus menatap ke depan, sedangkan maya fokus dengan setiap rasa yang dapat dia rasakan sekarang. Benar-benar nyaman. 

"Zac?" ucap maya lalu zac menoleh ke bawah melihat maya 

"Can i really call you Zac?" tanya maya

"haha yeah" ucap Zac

"Rasanya aneh mnegetahui kau adalah dosenku" ucap maya 

"anyway.. are you single Zac?" tanya maya dan membuat Zac tertawa kecil 

"Why huh?" tanya Zac

Lalu maya menegakan posisinya dan menatap Zac

"Are you blind? Sudah sampai sini kau tidak sadar ?" tanya maya , Zac hanya terdiam menatapa Maya

"entahlah maya, aku tau maksudmu tetapi aku bingung bagaimana respon yang benar" ucap Zac lalu memalingkan wajahnya ke depan

Maya menghela nafas, lega Zac mendapat sinyal darinya

"Kenapa? Karena aku adalah siswi mu?" jawab maya 

"You're still young maya, you can find great young man outhere" ucap Zac menatap tepat di mata maya 

Maya memasang raut bingung, seakan dia baru saja ditolak ole Zac

"Bila aku mau aku akan melakukanya, tapi aku tidak menyukai mereka" ucap maya lalu membuat jarak dari Zac, sehingga mereka sekarang duduk berjauhan

"I'm 30 maya, and how old are you?" balas Zac

"I'm gonna be 20, what wrong?" ucap Maya 

"entahlah maya, rasanya ini aneh sekali, kau adalah siswiku, bagaimana mungkin aku tidak se profesional itu dalam bekerja" jawabnya 

"Jika aku tidak melihat mu sebagai tetangga ku dan tau kau adalah dosen di kampus ku, aku mungkin tidak akan melakukan ini, jadi anggaplah saja aku sebagai tetangga mu, bukan siswi mu, bukan kah pria menyukai gadis muda?!" ucap maya sedikit kesal 

"Maya, i'm old, and you don't even know me" ucap Zac. Maya memicingkan mata 

"That's why im here Zac, to get to know you"  ucap Maya 

"Maya.. You're pretty, young and smart, why you choose me?" Zac masih berkeras hati 

Maya kembali menghela nafas dalam "I don't know why i want you, this feelings just randomly come" ucap maya 

"And could randomly go, right?" balas Zac sambil menatap maya dalam lagi, entah apa yang dia katakan. 

"Maya look at me" 

"i am" balas maya 

"What you see ?" 

"You" ucap maya 

"i know you see something else" ucap Zac

"Are you afraid of me will just take the benefit from you huh?" ucap maya 

"No, isn't what i mean" ucap Zac. Maya kembali berdecak kesal 

"Lalu apa?" ucap maya 

"Maya let me take you home" ucap Zac

"Kau menolak ku Zac?" ucap maya 

"No maya no.. You don't get what i mean" 

"Explain me Zac" 

"I don't see myself in relationship now, i just think that i'm too old for that, i know you will think i'm weirdm but this is me" ucap Zac

"Okay, i accept that" ucap maya 

"Maya.. Ayo pulang" ucap Zac sambil berdiri dan menuju pintu untuk kembali ke dalam lalu maya mengikuti dari belakang.

Maya kembali ke meja untuk meminta bill-nya

"Sudah ku bayarkan" Ucap Zac

"Zac, aku yg meneraktir mu makan malam, aku mampu kok bayar" ucap maya agak sedikit kesal 

"Next time, now go home" ucap Zac agak sedikit memerintah. Lalu maya menarik lengan Zac agar menghadapnya dan mendekatkan wajah mereka 

"Jangan memberi ku perintah Zac, i will walk home if i want to" ucap Maya dingin lalu melepaskan genggaman tangannya di lengan Zac dan mendahului Zac

HALLLOOO MAKASIH SUDAH BACA, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN KALO KALIAN ADA MASUKANNYA YAHH.. LUVVVVVV

My Favorite ProfessorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang