♥︎♥︎♥︎
Bel istirahat berbunyi nyaring seantero sekolah, semua siswa mulai berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka yang kosong ke kantin. Ada sebagian yang tetap singgah di kelas karena mungkin sudah dibekali nasi oleh orang tua mereka.
Cuaca kota Bogor siang ini cukup terik, dengan angin sepoi-sopoi yang sedikit menetralisir rasa panas dari cahaya matahari dipukul 10.00 pagi ini. Anak kelas Rea tidak banyak yang keluar, kebanyakan dari mereka membuka bekalnya. Ada juga beberapa anak laki-laki yang sudah kumpul dibelakang untuk bermain game bersama. Terdengar dari suara-suara bising ketika mereka kalah, berbagai kata-kata kasar bahkan sampai kata vulgar keluar dari mulut mereka. Sudah tidak heran, jaman Rea SMP pun memang anak laki-laki seperti itu.
"Kantin gak?" tanya Oce setelah menutup buku catatannya. Hari ini sebenarnya sangat membosankan karena tidak ada pelajaran, hanya diisi perkenalan dari setiap siswa dan setiap guru mata pelajara. Jam pertama tadi diisi dengan perkenalan dengan wali kelas dan pemilihan struktur kelas. Kesalnya, Rea terpilih sebagai sekretaris kelas.
"Gue udah ada makanan, tapi gapapa deh ayo. Gue makan di kantin aja," kata Rea.
"Benul, gabut juga di kelas. Berisik lagi."
Rea menyetujuinya, gadis itu mengambil bekal yang tadi pagi diberikan Rayyan dikolong mejanya. Rea dan Oce jalan keluar kelas, baru keluar pintu mereka harus menghentikan langkahnya karena tiba-tiba Kevin berdiri didepan Oce.
"Be, kantin bareng aku yuk!" ajaknya pada Oce.
"Yah, aku udah mau sama Rea, Be," jawab Oce lesu. Pasalnya dia tidak enak jika harus membatalkan acara makan siangnya dengan Rea, tapi dia juga ingin makan siang bersama Kevin, sejak SMP dia sangat menanti satu sekolah lagi dengan sang kekasih. Oce dan Kevin sudah menjalin hubungan sejak Oce kelas 1 SMP, kurang lebih 3 tahun mereka bersama.
"Gapapa, Ce, lo sama cowok lo aja. Santai, gue bisa makan sendiri, gue kan independent women," ujar Rea ikut menimpali obrolan dari pasangan kekasih itu.
"Gini, lo ikut gue sama Ana makan siang aja," usul Kevin.
"NAHH BENULL, AYO!" seru Oce semangat.
"Gue jadi nyamuk gitu? Gak dulu deh makasih. Cukup yah jangan membuat jiwa iri dengki gue pengen pacaran membuncah kayak lava gunung."
"Temen gue masih pada jomblo, nanti gue comblangin buat lo. Kembaran gue juga masih free tuh." Kevin terkekeh melihat ekspresi Rea.
"Sama Rayyan aja, Be. Rea punya motto pengen-ADUH ANJING REA." Ucapan Oce tersela dengan makiannya kepada Rea, karena Rea menginjak kaki Oce cukup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Rea!
Teen Fiction"Lagian nih ya ketua osis model gitu mah gak cocok menuhi kriteria calon pacar gue, mending gue jomlo, terus nunggu ganti periode ketua osis yang baru aja," ucap Rea. "Hei girl, who are you? Lo gak se-spesial itu di dunia. Kalo mau sama cowok yang s...