11 || Ditraktir

1.2K 99 74
                                    

@s.zxcaca

Bisa follow instagram saya ya kalau bekenan.

Bisa follow instagram saya ya kalau bekenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

︎♥︎♥︎♥︎

"Segitu aja untuk rapat hari ini. Jadwal giliran jaga gerbang bisa diterapkan mulai besok, ingat sekali lagi, tidak ada toleransi kepada siapapun, even ke diri kalian sendiri. Siapapun yang melanggar, dia harus kena konsekuensi atau hukuman." Rayyan memandangi satu persatu wajah anggotanya, semua dapat merasakan bagaimana berwibawanya seorang Rayyan Ardana ketika sedang memimpin rapat OSIS.

Berbedaan laki-laki itu sangat kentara antara diorganisasi dan diluar organisasi, mungkin kalau diluar mereka bisa kenal Rayyan dengan pribadi yang konyol, namun kalau sudah diorganisasi mereka mengenal Rayyan sebagai pribadi yang tegas, tidak menye-menye, berwibawa, bertanggungjawab. Jiwa kepemimpinan laki-laki itu sangat tercetak jelas.

Bahkan Kevan yang sobat karibnya Rayyan saja mengakui kalau diorganisasi yang dia lihat bukan seperti Rayyan yang di Warung Babeh. Tidak sia-sia sekolah dan siswa SMA Harapan memilih Rayyan sebagai ketua OSIS.

"Untuk kalian sesama anggota juga harus saling mengingatkan, tegur temannya kalau melanggar. Beri konsekuensi sesuai dengan aturan yang sudah dibuat, tidak perlu takut dijauhi dan tidak perlu takut digunjing dari belakang. Karena ketika kalian sudah masuk ke dalam organisasi ini, artinya kalian siap dan bertanggungjawab atas aturan sekolah yang harus ditegakkan demi membangun siswa-siswi yang displin," lanjut Rayyan.

"Sebelum saya tutup, ada yang mau ditanyakan?"

Mata elang Rayyan menyisir ke setiap sudutnya, sampai dibarisan tengah seorang perempuan ada yang mengacungkan tangannya.

"Saya," ucapnya.

"Silakan."

"Misal nih Kak kami sebagai anggota osis sudah menegur kakak kelas dengan bahasa yang sopan dan memberikan konsekuensi sesuai aturan. Tapi kakak kelas itu tidak terima, dan berujung membully? Walaupun bullynya tidak dalam bentuk fisik, tapi ketika papasan dia mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati, ya seperti sindiran. Itu bagaimana?"

"Kamu langsung lapor aja ke saya, siapa orangnya dan dari kelas mana. Biar nanti saya dan anak dua belas inti yang turun tangan, kalau masih seperti itu, saya serahkan kepada pembina osis dan guru kesiswaan. Apalagi kalau bullynya sudah dalam bentuk fisik, itu tidak bisa ditoleransi lagi," jelas Rayyan menjawab pertanyaan dari anggotanya.

"Saya mention pertanyaannya ya, siapapun. Mau kakak kelas, adik kelas, bahkan teman seangkatan, kalau mereka melanggar sudah tanggungjawab kita sebagai OSIS, untuk menegur. Kalau mereka bertindak sampai sindir atau membully, langsung lapor ke saya, jelas?"

Hallo, Rea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang