07 || Khawatir?

773 66 4
                                    

♥︎♥︎♥︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♥︎♥︎♥︎

Rabu pagi ini Rayyan dan teman-temannya tengah asyik ngobrol didalam kelas mereka, harusnya jam pelajaran pertama sudah dimulai, tapi tadi ketua kelas memberi tahu kalau guru sedang ada rapat sampai jam istirahat. Itu sebuah berita bahagia pagi para siswa-siswi SMA Harapan. 4 jam kosong, tidak ada pelajaran, rabu pagi yang indah.

"Kemarin jadi lo nganter ceweknya Rayyan beli tupperware?" tanya Kevan kepada Heksa.

"Lo pada sekali lagi ngomong dia cewek gue, gue lempar semen tiga roda ya Sat!" protes Rayyan kesal.

"Endors bocah, hahaha." Kevin menimpali, cowok itu menyimpan kembali ponselnya setelah membalas pesan dari sang pujaan hati.

"Suka-suka siapa? Suka-suka kita dong, beliau ini banyak ngatur," kata Heksa. Rayyan mendelik.

"Rea, namanya. Udah gak usah panggil dia cewek gue dan panggil gue cowok dia," peringatnya kepada tiga semprul yang selalu saja membuat gosip aneh-aneh.

"Jadi gimana Heksaa? Pertanyaan gue belum lo jawab!" tagih Kevan.

"Oh iya lupa ngabs, jadi kemarin gue nganter dia. Lo tau? Lama syekali anjir enggak nemu-nemu tuh warna abu-abu. Langka bener, sampe pegel kaki gue berdiri mulu. Tapi ada satu hal mengharukan yang harus lo pada tau," ucap Heksa memasang muka sok misterius. Si kembar yang melihat itu berusaha menahan tawa, serius deh melihat komuk Heksa itu seperti melihat manusia yang siap dihujani segala hujatan. Hujat-able.

"Gue belum cerita? Kok lo berdua udah ketawa?" tanyanya heran.

"Liat komuk lo aja mereka udah ketawa Sa, soalnya muka lo muka-muka kayak gembel mau ngelawak," timpal Rayyan yang ikut tertawa bersama si kembar.

"Aing diem aja dinistain, gapapa. Amal jariyah, pahala lo berter sama dosa gue, malaikat Roqib sekarang sibuk nih nyatet pahala lo pada yang pindah ke gue."

"Hahaha anjing, buru lo mau bilang apa tadi?" tanya Kevan mengingatkan.

"Kemarin kan gue nganter Rea sampe langit berubah gelap gulita dengan ribuan bintang menghiasi langit kota Bogor, na-BABI SABARR ANJING." Heksa teriak tatkala Kevin melemparnya dengan kaleng minuman yang barusan ia minum.

"Lagian bahasa lo kayak anak senja banget, tinggal cerita aja lama bener kayak siput," ujar Kevin.

"INI GUE MAU CERITA YA MONYET, LO PADA AJA KAYAK GATEL BANGET KALO GAK BULLY GUE! SABAR NGARTOS SABAR TEU SI MARANEH TEH ANYING!" omel Heksa yang mulai kesal karena teman-temannya berlagak seperti badjingann.

Hallo, Rea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang