12 || Kebingungan Dalam Hati

140 14 0
                                    

Halo, how are you today?

Jangan lupa vote dan komennya ya, share juga ke teman teman kalian buat ikut baca cerita inii xoxo ♡

Jangan lupa vote dan komennya ya, share juga ke teman teman kalian buat ikut baca cerita inii xoxo ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

︎♥︎♥︎♥︎

Setelah bel pulang sekolah tadi berbunyi nyaring, kini Rayyan dan teman-temannya tengah ganti baju diruang khusus anak SMA Harapan mengganti baju ketika mau olahraga atau ekskul. Rayyan dengan telaten memakai sepatu basket serta headbandnya dikepala, hari ini memang jadwal ekskul mereka. Tidak, Rayyan tidak menjabat sebagai kapten basket, karena aturan diseklolahnya bebas mengikuti beberapa ekskul sesuai kesanggupan diri, tapi tidak boleh menjabat lebih dari satu sebagai ketua.

Karena Rayyan sudah menjabat sebagai ketua OSIS, maka dari itu lah sangat disayangkan oleh coach basketnya Rayyan tidak bisa menjadi kapten basket. Padahal skill dan cara main Rayyan ketika dilapangan sangat patut kalau laki-laki itu disebut kapten.

"Buset deh aing ganteng gini ya ternyata, heran kok anak Harapan gak ada yang suka aing," celetuk Heksa dengan narsisnya cowok itu sambil bercermin.

"Kalo kata Rea, terlalu pede itu gak baik," sambar Rayyan. Heksa menoleh dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Rea terosss, asa na hidup maneh udah dipenuhi sama si Rea. Keren temen aing yang diincer anak Harapan udah berpawang euy."

"Kemarin aja abis date tuh mereka makanya absen ke warung babeh semalem." Giliran Kevan menimpali obrolan teman-temannya.

Rayyan, si kembar dan Heksa, mereka mengikuti ekskul yang sama. Tapi kalau yang ikut orginasasi hanya Rayyan dan Kevan. Heksa dan Kevin dulu sempat diajak untuk daftar, tapi mereka tidak mau, kalau jadi OSIS nanti mereka tidak bisa leluasa nakal katanya.

"Makin gercep gue liat-liat, double date lah kita," ajak Kevin sambil memakai jersey basketnya.

"Pacaran aja kaga gue sama Rea, gak usah aneh-aneh dah ah. Dabel date, dabel date, alay," cibir Rayyan.

"Halah, kemarin yang ngakuin kalo Rea pacar maneh didepan empat cewek julid saha? Denail teross."

"Spontan—"

"UHUYY," latah Heksa dan Kevin.

"Goblok. Gue refleks aja bilang gitu biar si Rea gak dijulidin lagi," bela Rayyan.

Kevan memandang Rayyan setelah urusan memakai sepatunya selesai, cowok itu menepuk pundak temannya. Seraya berkata, "Niat lo baik, tapi cara lo salah, harusnya gak gitu. Kasian Rea, takutnya dia malah jadi nyangka lo ngasih harapan ke dia. Kalo emang bener mau ngelindungi, mending pacarin langsung gak usah cuma ngaku-ngaku ke publik, padahal faktanya kalian gak ada apa-apa."

Hallo, Rea!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang