(12) - GIRLS TIME

500 122 5
                                    

Sana baru saja masuk kedalam ruangan rawat Jieun saat melihat anak itu sedang bermain dengan bonekanya

"Halo Jieun"

Jieun menoleh dan melihat Sana dengan penuh binar, "Halo suster Sana" sapanya hangat.

Keadaannya sudah sangat jauh membaik setelah operasi dan beberapa pengobatan tambahan, Jieun sudah terlihat jauh lebih sehat dan bahagia sekarang. Anak itu sudah tidak merasakan sakit yang menyiksa lagi.

Sana lalu tersenyum kepada bibi pengasuh Jieun "Suster periksa dulu ya"

Jieun mengangguk semangat sembari memegang bonekanya.

"Wah jieun sudah sangat sehat sekarang, sudah bisa bermain-main di luar"

"Benarkah?"

"Tentu saja"

"Yeay" ucap Jieun bahagia karena dia sangat ingin bermain di taman anak di halaman rumah sakit, setiap hari dirinya hanya bisa melihat melalui jendela kamarnya.

"Dan besok Jieun juga sudah bisa pulang ke rumah"

Ucapan Sana itu membuat Jieun menoleh dan wajahnya berubah menjadi sendu, lama kelamaan matanya berkaca-kaca. Melihat itu Sana langsung panik "Ada apa Jieun-ah?"

"Ka..lau Jieun pulang ... hiks Jieun tidak bisa melihat Suster Sana lagi? Hiks Jieun mau disini saja!"

Sana mendekat lalu duduk di hadapan anak yang tengah menangis itu, "Jieun harusnya senang bisa pulang, tidur di rumah sakit kan tidak enak."

"Tapi Suster.. ikut pulang ke rumah Jieun juga ya?"

Sana lalu tertawa kecil, bibi pengasuh Jieun pun hanya tersenyum mendengar penuturan anak kecil di hadapan mereka ini.

Sana menggeleng, "Tidak bisa, itu kan bukan rumah suster. Tapi... kalau Jieun kangen kita bisa bermain bersama. Nanti Suster akan datang ke rumah Jieun. Oke?"

"Janji?" ucap Jieun dengan suara serak

Sana mengangguk.

"Jieun sangat suka suster Sana" Jieun lalu memeluk Sana yang terlihat terkejut tapi lalu membalas pelukan itu dengan hangat

***

Sana baru saja menyimpan makanannya di meja makan kantin rumah sakit, ia menundukan kepalanya di meja makan. Hari ini sungguh melelahkan rasanya kepalanya mau pecah saja.

"Sanagat melelahkan ya?"

Kepala Sana otomatis lalu menoleh mendengar suara yang sangat tidak asing di telinganya akhir-akhir ini.

"Oh Jimin-ssi?" Sana membenarkan posisi duduknya dan rambutnya yang berantakan.

"Boleh duduk disini?"

"Silahkan"

Mereka makan dalam hening, sampai akhirnya Jimin memecah keheningan.

"Tadi aku dengar Jieun menangis saat tau akan pulang besok?"

"Iya, sepertinya Jieun terlalu betah berada di rumah sakit. Padahal rumah sakit itu tempat paling menyiksa hehe"

Jimin tersenyum "Dia betah karena dirimu"

Sana terdiam tidak tau harus membalas apa.

"Kamu sudah janji akan bermain dengannya nanti"

"Tentu aku ingat Jimin-ssi, aku tidak akan kabur" jawab Sana yang berusaha sesantai mungkin.

Diam beberapa saat, Jimin lalu menghela nafas dalam ia memejamkan matanya sebentar lalu menatap Sana yang sedang makan di hadapannya.

"Boleh aku bertanya sesuatu?"

ROOMMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang