(17) - AWAL YANG BARU

161 26 3
                                    

HAIII...

SEMOGA MASIH ADA YANG BACA INI, AKU MAU MULAI NULIS INI LAGI SAMPAI CERITANYA TAMAT,. 

KASIAN UDAH DI GANTUNGIN 2 TAHUN.

YANG LUPA, BACA LAGI AJA DARI CHAP AWAL YA HEHE

***

"Kamu serius San? ini kayanya terlalu cepat deh. Menikah itu bukan main-main lho!" ucap Jennie dengan serius, dirinya tidak menyangka temannya ini akan mengambil keputusan besar ini.

Sana mengangguk "aku nyaman dengannya, Jieun juga sudah sangat menempel padaku. Hal itu menjadi salah satu alasan Jimin Oppa mengajakku menikah. Dia bilang Jieun sangat sulit dekat dengan orang dewasa, tapi denganku berbeda"

"Apa dia mencintaimu?"

Sana menatap Sooyoung terdiam sebentar lalu tersenyum "tentu saja, dia mengatakan dia mencintaiku ketika melamarku kemarin"

Yerin mengacak rambutnya pelan, ia tidak mengerti dengan keadaan ini. Kenapa semuanya terasa sangat janggal, ini terlalu terburu-buru dan tidak baik menurutnya. Bukan dia ingin mematahkan kebahagiaan sahabatnya itu tapi ia rasa Sana perlu memastikannya kembali. Apa motif Jimin mendadak melamarnya.

Pernikahan itu bukan permainan, itu adalah kegiatan sakral.

"Ini benar-benar gak masuk di otakku. Terlalu mendadak dan aneh. Apa ada motif lain dia mengajakmu menikah?"

"Ya! jangan-jangan dia hanya membutuhkan penjaga untuk anaknnya, bukan mencari pasangan hidup. Siapa tau ka...." Jennie berhenti bicara karna mulutnya di tutup oleh Sooyoung

Semuanya terdiam melihat Sana yang terlihat sedih.

"Apa aku tidak pantas dicintai?" tanyanya pelan.

"Apa memang aku tidak boleh bahagia?"

"Apa salah jika ada yang mencintaiku??"

Ketiga orang lainnya hanya terdiam, mereka jadi merasa bersalah pada Sana. 

Bukan, maksud mereka bukan seperti itu. Mereka hanya ingin Sana mendapatkan yang terbaik dan tidak di manfaatkan oleh orang lain.

"Bukan seperti itu"

"Lalu apa!! Kalian sama seperti keluargaku,  memandangku tidak berguna, bodoh, tidak pantas di perjuangkan!"

"Apa suatu hal yang aneh jika ada orang yang mencintaiku? apa aku tidak se worth it itu untuk dipilih?" Sana mengambil nafas berat.

Kenapa sahabat-sahabatnya malah seakan tidak suka jika ia bahagia.

Ia mencintai Jimin, lalu Jimin mengajaknya menikah.

Bukankah itu bagus? Kenapa mereka seakan tidak terima.

Semua hal jelek merasuk ke fikirannya.

"Sorry" ucap Yerin pelan lalu memeluknya. "Kita hanya tidak ingin kamu terluka, maaf jika kita terlalu berlebihan"

Ucapan Yerin membuat Sana menangis.

Trauma diperlakukan tidak baik oleh keluarganya membuatnya sakit, Sana hanya berharap ketiga sahabatnya tidak meragukannya, tidak menjudge nya.

Padahal ia tidak sadar, menerima lamaran laki-laki yang baru di kenalnya hanya karna merasa di perjuangkan, dicintai, di hargai adalah bagian dari lukanya dalam keluarga. Ia terlalu berambisi membuktikan kepada keluarganya bahwa dirinya ini pantas dicintai.

Padahal semua butuh waktu, kenyataannya ia belum cukup mempunyai waktu untuk mengenal Jimin dan mengetahui apa maksud dari Jimin yang mengajaknya menikah secepat ini.

ROOMMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang