(7) PERMINTAAN

624 128 8
                                    

Taehyung berjalan tergesa sesaat melihat wanita yang akhir-akhir ini memenuhi fikirannya.

Ia melihat Sooyoung tengah duduk sembari menangis.

"Hei, Sooyoung ada apa?"

Sooyoung yang melihat Taehyung itu tetap saja menangis tanpa berbicara tapi ia menunjuk kearah ruangan dimana seorang dengan banyak darah baru saja masuk.

"Yang terluka itu temanmu?" tanya Taehyung setelah duduk disebelah Sooyoung

Sooyoung menggeleng.

"Saudaramu?"

Sooyoung kembali menggeleng.

"Ibumu?"

Sooyoung menggeleng sebelum tangisannya semakin terdengar.

Taehyung jadi bingung, dia ini kenapa sih ?

"Tenanglah dulu"

**


Selang berapa lama Sooyoung sudah lebih tenang, tangannya sudah tidak bergetar hebat seperti tadi.

"Jadi wanita didalam itu siapa?"

"Aku tidak tau"

"Hah? Jadi kamu menangisi orang yang bahkan gak kamu kenali Soo?"

"Tapi dia tadi hampir saja mati, dia kecelakaan tepat di hadapanku. Aku takut" ucap Sooyoung lirih

"Tenanglah, dia sudah baik-baik saja. Keluarganya sudah datang. Lalu kamu mau kemana setelah ini?"

"Aku mau pulang"

"Ayo aku antar. Tidak ada penolakan, lihat penampilanmu sangat berantakan sekali"

Mau tidak mau Sooyoung menurut dan berjalan mengikuti Taehyung.

**


Taehyung terdiam, banyak pertanyaan yang ada di benaknya tentang mengapa Sooyoung harus se-histeris itu saat bahkan ia tidak mengenal wanita yang kecelakaan itu.

Taehyung prediksi Sooyoung pasti mengalami trauma tentang hal ini.

Tapi sungguh tidak etis sekali jika Taehyung harus bertanya sampai sejauh itu, Sooyoung saja tidak berniat bercerita.

"Taehyung-ssi bertanya saja jika ingin"

Apa Sooyoung bisa membaca fikirannya ?

"Tidak ada, tidak perlu bercerita apapun jika merasa tidak nyaman"

Sooyoung tersenyum tipis lalu menarik nafas dalam.

"Aku selalu begini ketika melihat kecelakaan tepat di depanku, aku selalu takut bahwa orang itu akan mati." Jeda sebentar sampai akhirnya "seperti Eomma ku dulu" tambahnya lirih

Taehyung masih diam mendengarkan dengan baik.

"Dulu aku pergi bersama Eomma, dijalan kami mengalami kecelakaan karena Eomma tiba-tiba terkena serangan jantung dan kehilangan kendali. Eomma terluka sangat parah dan aku melihat ia menghembuskan nafas terakhirnya tepat di hadapanku dan aku yang bodoh ini tidak bisa melakukan apa-apa. Jika saja aku lebih pintar mungkin Eomma masih hidup sampai sekarang" tidak terasa air matanya turun begitu saja, Sooyoung sungguh merindukan Ibunya.

"Umurmu berapa tahun saat itu?"

"Sepuluh"

"Lalu dimana posisimu saat itu?"

"Aku di belakang, kakiku terjepit kursi. Aku tidak bisa bergerak sama sekali" Sooyoung mencoba mengingat kembali bagaimana kejadiannya.

Taehyung tersenyum tipis "Lalu menurutmu jika kamu lebih pintar kamu mau melakukan apa? Kamu masih 10 tahun bahkan aku yakin kamu belum tau pertolongan pertama itu harus seperti apa, lalu posisimu juga sulit bergerak. Itu sudah takdir, dan jangan selalu menyalahkan diri sendiri. Aku yakin Eomma mu itu akan sangat sedih jika tau anaknya selalu merasa bersalah selama ini"

ROOMMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang