•••
"Lo sih"
"Kok gue?!! Kan lo yang ngide"
"Gue ngide doang geulis, gak suruh lo beneran buat nganter ini bekel jumbo"
"Bodo ah, salah lo pokoknya!"
"Dih si monyet"
Nako menoleh ke sumber suara, melirik kearah Daehwi Somi yang tengah sibuk bergelut ria.
Mereka berdua tidak saling memukul, hanya saja Somi mendorong Daehwi cukup keras dan membuat si yang di dorong menjerit lebay sembari melayangkan protes.
Sebenarnya tidak keras juga, hanya saja ini 'kan seorang Daehwi, ratu drama yang suka melebih-lebihkan. Jadi sudah gak mengherankan lagi kalau ia menjerit seperti itu.
Tapi kalau kita lihat dari sisi lain, sebenarnya wajar saja Daehwi menjerit.
Toh yang mendorong atlet Taekwondo, siapa pula yang gak bakal kesakitan kalo di dorong si sabuk hitam ini?
Guanlin saja bisa ngamuk kalau di dorong olehnya.
Tak mau ambil pusing, Nako pun mulai melanjutkan langkahnya, menuju kelas 12 IPA 1 yang merupakan kelas unggulan dan kebetulan berada di ujung lorong lantai dua.
Awalnya semua tampak berjalan normal, tak ada yang aneh dari para siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor lantai satu.
Sampai akhirnya seorang siswi keluar dari toilet perempuan, memampangkan wajah ketakutannya lalu terduduk lemas tepat di depan toilet, merebut atensi beberapa orang yang berlalu lalang sebelum akhirnya menjerit sangat keras.
"AAAAAAAAAAAAKKKKKKKK"
Jeritan tersebut benar-benar keras, memantul-mantul ke segala arah dan membuatnya mendapatkan atensi dalam sekejap.
Mata gadis itu bergetar, bergerak-gerak gelisah dan melirik ke segala arah seperti robot error.
Tangan nya ia gunakan untuk menutup telinganya, kemudian ia lanjut menjerit lagi. Kali ini agak keras dari sebelumnya, sukses membuat semua yang berada di lorong menutup erat telinga mereka.
Ryujin yang kebetulan berada di dekat siswi itu lantas menepuk pundak sang empu lalu bertanya, "Kenapa, dek?" pada siswi yang secara kebetulan merupakan adik dari Jung Ryujin.
"K-kkak Jj-jjeongin... "
Belum sempat Yuna menyelesaikan ucapan nya, Ryujin sudah terlebih dahulu masuk ke toilet perempuan, berniat menghajar oknum bernama Yang Jeongin sebelum ia melihat...
"Yang Jeongin lo- AN.......JINGGGG!!!"
Sempat hening sekejap sebelum akhirnya Ryujin berteriak untuk yang kedua kalinya.
"GOBLOK!!! CEPETAN PANGGIL SUNGCHAN!!! GUE-... HUEKKKK!!!!"
...kondisi Jeongin sudah tak bernyawa dengan badan dan kepala terpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
chambre du pécheur ; 2001 liner [HIATUS]
Fanfiction"Akui dosa kalian, atau berakhir tak bernyawa" ⚠harsh word⚠ Tentang ruang hampa yang memaksa para pemain nya untuk mengakui dosa yang mereka perbuat. Highest rank: #1 at Chaeryeong #2 at Ryujin #2 at Nako #2 | #3 at Minju #1 at 2001 #1 | #2 | #3 at...