•••
Saat semua nya sibuk berlarian mencari Yuri di ruang nomor 3 yang luas ini, lain hal nya dengan Ryujin yang kini malah mencari sosok kekasihnya.
Katanya sih ingin meng-klarifikasi sesuatu.
Omong-omong, ruangan 3 ini berbeda dengan ruangan sebelum-sebelumnya yang tak berbatas.
Ruang ini lebih terlihat seperti bagian dalam rumah mewah dengan interior Yunani Kuno yang cukup menyeramkan, membuatnya terlihat megah sekaligus menakutkan pada saat yang bersamaan.
Banyak dari mereka kini pergi berpencar. Ada yang menuju ke lantai 3, ada yang di lantai 2, dan ada juga yang berkeliling di lantai satu. Satu lantai nya pun memiliki sekitar 25 ruang lagi yang cukup luas, membuat siapapun akan dibuat kewalahan saat mencari seseorang disana.
Sepertinya hal ini juga bagian dari rencana si penyelenggara, si penyelenggara sengaja memberi sedikit waktu dan membuat mereka di paksa kalah oleh keadaan sebelum benar-benar mencari.
Dan kalau Ryujin tak salah lihat, Sungchan dan Somi berada di lantai 1 bersama nya. Beomgyu, Minjeong, Jaehyuk berada di lantai 2 yang memiliki lebih banyak ruang berukuran kecil dan Guanlin, Chaeryeong, Daehwi, Minju yang memeriksa lantai 3.
Tak sulit bagi seorang Ryujin mencari Asahi, karena gadis bersurai pendek itu sudah sangat hafal kebiasaan sang kekasih.
Pergi ke pojok ruangan dan tenggelam bersama pemikiran nya, lalu setelahnya ia baru memutuskan harus lanjut ke arah mana.
Di hampirinya Asahi -yang sesuai dugaan Ryujin berada di pojok ruangan tengah termenung sambil berbicara sendirian.
"Jadi kita di ambang kehidupan?"
Langkah Ryujin terhenti tepat setelah Asahi menyelesaikan ucapan nya. Lelaki itu tampak berbicara serius dengan suatu objek tak kasat mata di hadapan nya.
Di lihatnya Asahi yang nampak mengangguk-angguk paham, seperti sedang di beri penjelasan oleh seorang guru yang tengah mengajar.
Matanya nampak fokus ke arah ruang hampa di hadapan nya itu, sambil sesekali menanyakan beberapa hal kepada objek hampa di depan nya.
Ryujin masih setia pada posisinya. Ingin mendekat tapi ragu, ingin pergi tapi urusan nya dengan Asahi belum selesai.
Sampai pada akhirnya Asahi menoleh kearahnya, mungkin merasa terganggu juga karena sejak tadi di awasi seorang Ryujin yang berada tak jauh dari sana.
Sedangkan Ryujin kini malah berdiri kikuk menatap Asahi yang sedikit menampikan senyum tipis walau tak begitu kentara.
Ryujin ragu untuk melangkah lebih dekat, walau sebenarnya ia sudah di persilahkan melangkah kesana oleh Asahi. Sebagian dirinya merasa sangat takut untuk bertemu Asahi, namun sebagian dari dirinya juga ingin sekali bertemu dengan Asahi.
Melihat tak adanya pergerakan dari pihak Ryujin membuat Asahi dengan cepat menghampiri gadis itu, sukses mengejutkan Ryujin yang masih diam terpaku di tempat ia berdiri. Entah kenapa kakinya mendadak tak berfungsi di saat-saat seperti ini.
Tepat setelah Asahi sampai di hadapan nya, ia nampak terdiam membisu, bingung harus memulai penjelasan nya darimana.
Namun, Asahi tidak sebodoh itu untuk mengerti perasaan bimbang Ryujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
chambre du pécheur ; 2001 liner [HIATUS]
Fanfiction"Akui dosa kalian, atau berakhir tak bernyawa" ⚠harsh word⚠ Tentang ruang hampa yang memaksa para pemain nya untuk mengakui dosa yang mereka perbuat. Highest rank: #1 at Chaeryeong #2 at Ryujin #2 at Nako #2 | #3 at Minju #1 at 2001 #1 | #2 | #3 at...