17. With Darrel

99 19 10
                                    

"Hallo Vil, besok ada waktu luang nggak?"

"Kalau besok, kayanya nggak ada deh."

"Besok temenin gue ke toko buku bisa nggak? Sekalian jalan-jalan mumpung weekend."

"Eum... Boleh deh."

"Okay, see you tomorrow, Viel."

Sambungan diputuskan secara sepihak oleh Naviel. Sebenarnya, ia masih ragu untuk menerima tawaran sahabatnya, Darrel. Apalagi setelah kejadian kemarin itu.

Karena masih merasa bimbang, Naviel memutuskan untuk menghubungi Arriza untuk meminta saran.

Arriza
__________

Arriza|
Oit|
Gue tadi di ajak jalan|

|Oy
|Sama siapo se?

Darrel|

|😱😱

Ini gue kudu gimana? |

|Ya, tolak lah monyet
|Kmrn aja lu berdua berantem

Gara2 dia

Yah, tapi udah gue iyain|

|Goblok
|Ngapain pake nanya kl gitu
|Kl El tambah marah, gue ga
Ikut2 an ya

Yah|
Jangan nakut-nakitin gitu dong|
😌😌😌|

_________________

Naviel merutuki dirinya, kenapa ia tidak bisa untuk berfikiran lebih jauh. Meng-iyakan begitu saja permintaan orang yang pernah membuat hubungan asmara Naviel menjadi agak koyak.

Ya, tapi mau bagaimana lagi, Naviel sudah terlanjur mau diajak pergi, tak enak jika menolak. Lagian, Naviel juga suntuk jika hanya dirumah saja, tidak ada yang mengajaknya mengobrol. Tinggal menunggu hari esok, semoga semua berjalan seperti apa yang Naviel inginkan.

Kali ini, biarlah Naviel bersikap sedikit egois, agar tidak ada yang tersakiti antara keduanya.

♡♡♡♡

Seperti yang dijanjikan oleh Darrel pada waktu lalu. Saat ini keduanya sudah berada di toko buku yang Darrel tuju.

Sejujurnya, Naviel sedikit merasa canggung, namun ia tetap memaksakannya agar Darrel nyaman dengannya.

Tadi, ia kesini dijemput oleh Darrel ke rumahnya. Padahal, Naviel sudah menolak, dan mengusulkan agar berjanjian saya bertemu di tempat tujuan. Namun, Darrel tetap dengan pendiriannya, mau tak mau, Naviel hanya menurut saja.

"Mau ngambil juga nggak?" Darrel bertanya kepada Naviel, sekaligus membuka obrolan antara keduanya. Naviel hanya menggeleng menolak tawaran Darrel. Pasalnya, beberapa waktu lalu, ia sudah membeli buku bersama dengan Arriza.

"Yaudah kalau gitu, gue bayar dulu ya, lu mau ngikut atau tunggu di sini aja?"

"Tunggu di sini ajalah, yakali ngikut," jawab Naviel sambil tertawa pelan. Lantas, setelah itu Darrel bergegas menuju ke kasir untuk membayar beberapa buku yang ia bawa.

Sedangkan, Naviel duduk di bangku yang sepi, sambil menunggu kedatangan Darrel. Toko buku yang saaat ini sedang Naviel kunjungi, berbeda dengan toko buku yang waktu itu dikunjunginya bersama Arriza.

ZAFRAELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang